Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.
Nama Warren Buffett sudah menjadi legenda bahkan panutan di pasar saham. Setiap perkataan yang diucapkan oleh pria 90 tahun ini begitu dinanti dan dijadikan acuan saran serta strategi perdagangan oleh banyak investor. Tak diragukan lagi bahwa strategi investasi Warren Buffett menjadi kunci untuk memilih saham yang menguntungkan.
Investor telah lama mengagumi kemampuan Warren Buffett untuk memilih saham mana yang akan diinvestasikan serta konsistensinya dalam mengikuti prinsip-prinsip investasi berdasarkan nilai. Menurut Forbes, kekayaan bersih yang dimiliki oleh Warren Buffett tercatat di angka $80,8 miliar pada bulan Oktober 2019. Warren Buffett mampu membatasi diri untuk tidak terlibat dalam investasi yang dianggap sebagai ‘hal besar berikutnya’. Tak hanya itu, banyak orang mengagumi Warren Buffett karena telah menggunakan kekayaannya yang sangat besar untuk kebaikan dengan memberikan kontribusi untuk amal.
Satu keunikan Warren Buffett adalah dia memiliki kemampuan luar biasa untuk mengungkap investasi jangka panjang yang menguntungkan. Tak heran, banyak investor ingin tahu apa yang dicari Warren Buffett dalam sebuah saham sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli saham tersebut.
Berkshire Hathaway merupakan perusahaan konglomerasi multinasional yang memiliki bisnis utama pada asuransi. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1839 dan dikendalikan oleh Warren Buffett ini bisa menjadi acuan utama bagi para investor untuk memahami bagaimana Warren Buffett memilih saham pemenang dengan cara menganalisis filosofi investasi dari Berkshire Hathaway ini. Berkshire memiliki strategi publik dan lama dipegang dalam hal mengakuisisi saham. Perusahaan harus memiliki kekuatan laba yang konsisten, laba atas ekuitas (ROE atau Return on Equity) yang baik, harga yang pantas serta manajemen yang cakap. Warren Buffet termasuk dalam kelompok investasi berdasarkan nilai (value investing) yang awalnya dipopulerkan oleh Benjamin Graham. Value investing melihat pada nilai intrinsic saham daripada berfokus pada indikator teknis, seperti MA (Moving Average), volume atau momentum. Latihan dalam memahami keuangan perusahaan diawali dengan menentukan nilai intrinsik , terutama dokumen resmi seperti laporan laba rugi. Nilai Berinvestasi untuk Memilih Saham
Memahami bagaimana Warren Buffett memilih saham pemenang dimulai dengan menganalisis filosofi investasi dari perusahaan yang paling dekat dengannya, Berkshire Hathaway. Berkshire memiliki strategi publik dan lama dipegang dalam hal mengakuisisi saham. Perusahaan harus memiliki kekuatan laba yang konsisten, laba atas ekuitas (ROE) yang baik, manajemen yang cakap, dan harga yang pantas. Untuk membimbingnya dalam mengambil keputusan, Warren Buffett menggunakan beberapa pertimbangan utama untuk mengevaluasi suatu investasi.
Investor lebih berminat pada perusahaan yang memberikan ROE yang positif serta dapat diterima selama bertahun-tahun, daripada perusahaan yang hanya memiliki periode pengembalian yang solid dalam waktu singkat. Semakin lama jumlah tahun ROE, perusahan itu semakin baik. Untuk mengukur kinerja historis historis secara akurat, investor harus meninjau setidaknya lima hingga 10 tahun ROE perusahaan. Saat meninjau laba atas ekuitas atau ROE historis suatu perusahaan, penting bagi investor untuk membandingkannya dengan ROE pesaing teratas perusahaan di industri yang sama. Sebagai info, ROE atau Return on Equity atau laba atas ekuitas merupakan salah satu indikator penting yang digunakan oleh para investor dalam menentukan keputusan bisnisnya. ROE sendiri adalah suatu ukuran profitabilitas bisnis dalam kaitannya dengan ekuitas.
Ini Dia Penyebab Loss Ini Saat Trading Gold
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Tips Trading Dengan Pivot Point
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Mengenal Apa Itu Gartley Pattern
Seputar Forex
Danuh Nuraga