Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.
Minyak mentah (crude oil) merupakan komoditas penting yang menyediakan energi dan produk minyak bumi ke pasar global. Investor dapat berspekulasi tentang harga minyak secara langsung dengan memperdagangkan derivatif minyak di bursa USO (United States Oil Fund / Dana Minyak Amerika Serikat), yang melacak harga minyak mentah WTI. Investor juga dapat memainkan pasar minyak secara tidak langsung dengan berinvestasi di perusahaan pengebor minyak dan jasa minyak, atau ETF (Exchange-Traded Fund / reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek) yang berspesialisasi dalam sektor-sektor tersebut. Sebagai info, WTI adalah West Texas Intermediate, yaitu jenis minyak mentah tertentu dan salah satu dari tiga tolok ukur utama dalam harga minyak, selain Minyak Mentah Brent dan Dubai (Brent and Dubai Crude).
Investor memiliki banyak pilihan untuk menjadikan minyak sebagai investasi. Metode investasti datang dengan berbagai tingkat risiko dan berkisar dari investasi langsung dalam minyak sebagai komoditas, hingga investasi tidak langsung dalam minyak melalui kepemilikan ekuitas terkait energi, ETF, atau kontrak opsi. Masing-masing jenis investasi tersebut dapat diperoleh melalui akun broker online atau langsung melalui broker.
Minyak adalah sumber daya yang penting secara ekonomi dan strategis bagi banyak negara karena merupakan bahan mendasar bagi sebagian besar energi yang kita konsumsi. Negara-negara seperti Amerika Serikat memiliki cadangan minyak mentah yang besar untuk digunakan di masa depan. Ukuran cadangan minyak ini berfungsi sebagai indikator bagi investor. Perubahan tingkat stok minyak merupakan cerminan dari tren produksi dan konsumsi.
Investor minyak dan gas mencari indikator ekonomi khusus untuk membantu mereka memahami pergerakan industri perminyakan di masa depan. Seperti pasar komoditas lainnya, perusahaan minyak dan gas serta minyak bumi berjangka (petroleum futures) sensitif terhadap tingkat persediaan, produksi, permintaan global, kebijakan tingkat bunga serta angka ekonomi agregat seperti produk domestik bruto.
Selain faktor penawaran dan permintaan, pendorong lain harga minyak adalah investor dan spekulan yang menawar kontrak berjangka minyak (oil futures contract). Banyak investor institusional besar yang sekarang terlibat dalam pasar minyak, seperti dana pensiun dan dana abadi, memegang investasi terkait komoditas sebagai bagian dari strategi alokasi aset jangka panjang. Yang lainnya, termasuk spekulan Wall Street, memperdagangkan minyak berjangka untuk periode waktu yang sangat singkat demi meraup untung cepat. Beberapa pengamat mengaitkan perubahan besar harga minyak dalam jangka pendek dengan spekulan ini, sementara yang lain meyakini bahwa mereka hanya memiliki pengaruh minimal.
Sebagai info, selama musim semi 2020, harga minyak jatuh di tengah pandemi covid-19 dan terjadi perlambatan ekonomi. OPEC dan sekutunya menyetujui pemotongan produksi untuk menstabilkan harga, namun harga tetap turun ke posisi terendah dalam 20 tahun.
Ada dua cara untuk berinvestasi dalam minyak minyak, yaitu berinvestasi secara langsung dan berinvestasi secara tidak langsung.
Happy trading!
Ini Dia Penyebab Loss Ini Saat Trading Gold
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Tips Trading Dengan Pivot Point
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Mengenal Apa Itu Gartley Pattern
Seputar Forex
Danuh Nuraga