Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.
Belajar ‘Growth Investing’ dari Peter Lynch
Nama Peter Lynch bagaikan legenda di dunia saham. Pemimpin dari Fidelity Magellan Fund ini merupakan investor saham berkebangsaan Amerika yang awalnya bekerja sebagai seorang analis saham. Ada beberapa kutipan dari Peter Lynch yang patut Anda pahami sebagai investor, yaitu “Jangan pernah berinvestasi dalam ide yang tidak dapat Anda gambarkan dengan krayon’ dan ‘Meskipun terkadang mudah untuk dilupakan, saham bukanlah semacam tiket lotere, namun saham merupakan sebagian dari kepemilikan suatu bisnis’.
Sebagai seorang investor sukses, Peter Lynch menuliskan buku berjudul ‘One Upon Wall Street’ dan ‘Beating the Street’ yang mengulas tentang pemberdayaan investor kecil. Filosofinya yang masuk akal serta dapat direplikasi dengan cara yang sederhana, Peter Lynch mampu meyakinkan para investor bahwa mereka tidak memerlukan gelar pendidikan tertinggi atau pialang saham elit untuk berinvestasi di pasar saham.
Tips dari Peter Lynch mengenai strategi investasi yang berpusat pada pertumbuhan ini cukup mudah untuk dilakukan, yaitu berinvestasilah pada perusahaan yang sedang bertumbuh, belum dikenal dan mudah dipahami.
Tips menganut ‘Growth investing’ ala Peter Lynch:
Belajar Value Investing dari Warren Buffett:
Warren Buffett merupakan sosok yang tepat untuk dijadikan acuan bagi value investing. Value investing atau investasi nilai merupakan seni membeli saham dengan harga yang kurang dari nilai wajarnya atau nilai intrinsik-nya.
Tips menganut ‘Value Investing’ ala Warren Buffett:
Belajar ‘International investing’ dari Sir John Templeton:
Sir John Templeton bukan sekedar investor, namun dia juga merupakan manajer pengelolaan dana serta filantropis terkenal di Amerika Serikat. Filsafat Templeton telah diadopsi secara luas karena orang menyadari bahwa tidak masuk akal untuk bersikap dalam berinvestasi dalam ekonomi global. Keberhasilan Templeton juga mencerminkan kesediaan untuk melihat tempat yang tidak diinginkan oleh investor lain. Kutipan dari Templeton yang patut dipahami oleh para investor adalah ‘Waktu terbaik untuk berinvestasi adalah ketika Anda memiliki uang. Sejarah menunjukkan bahwa yang penting bukanlah pengaturan waktu pasar, namun waktu itu sendiri’.
Happy investing!
Ini Dia Penyebab Loss Ini Saat Trading Gold
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Tips Trading Dengan Pivot Point
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Mengenal Apa Itu Gartley Pattern
Seputar Forex
Danuh Nuraga