SEPUTAR FOREX

SEPUTAR FOREX

BERINVESTASILAH ALA PARA MASTER

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : November 23, 2020
Dilihat: 2384 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


Belajar ‘Growth Investing’ dari Peter Lynch

Nama Peter Lynch bagaikan legenda di dunia saham. Pemimpin dari Fidelity Magellan Fund ini merupakan investor saham berkebangsaan Amerika yang awalnya bekerja sebagai seorang analis saham. Ada beberapa kutipan dari Peter Lynch yang patut Anda pahami sebagai investor, yaitu “Jangan pernah berinvestasi dalam ide yang tidak dapat Anda gambarkan dengan krayon’ dan ‘Meskipun terkadang mudah untuk dilupakan, saham bukanlah semacam tiket lotere, namun saham merupakan sebagian dari kepemilikan suatu bisnis’. 

Sebagai seorang investor sukses, Peter Lynch menuliskan buku berjudul ‘One Upon Wall Street’ dan ‘Beating the Street’ yang mengulas tentang pemberdayaan investor kecil. Filosofinya yang masuk akal serta dapat direplikasi dengan cara yang sederhana, Peter Lynch mampu meyakinkan para investor bahwa mereka tidak memerlukan gelar pendidikan tertinggi atau pialang saham elit untuk berinvestasi di pasar saham. 

Tips dari Peter Lynch mengenai strategi investasi yang berpusat pada pertumbuhan ini cukup mudah untuk dilakukan, yaitu berinvestasilah pada perusahaan yang sedang bertumbuh, belum dikenal dan mudah dipahami.

 

Tips menganut ‘Growth investing’ ala Peter Lynch:

  • Belilah saham yang Anda pahami: Peter Lynch percaya bahwa kebanyakan investor tahu lebih banyak daripada yang mereka pikirkan. Berinvestasilah pada apa yang Anda ketahui, pahami serta nyaman dan tinggalkan sisanya untuk para investor professional.
  • Temukan ‘permata’ yang tersembunyi: Peter Lynch menekankan bahwa investor individu memiliki peluang besar dalam hal saham kecil dan mikro. Sebagian besar lembaga penelitian Wall Street tidak mampu menyediakan waktu atau staf untuk menutupi saham-saham kecil dan mikro. Selain itu, sebagian besar reksa dana terlalu besar untuk diperdagangkan masuk dan keluar secara nyaman. Hasil akhirnya adalah bahwa kapitalisasi kecil sering kali salah harga dan harganya di bawah harga yang ditentukan. Hal ini membuat para investor yang tekun memiliki peluang untuk membeli bisnis kecil yang sedang berkembang dengan harga murah.
  • Diversifikasi: Fidelity Magellan Fund yang dipimpin oleh Peter Lynch memiliki lebih dari 1.000 saham yang luar biasa ketika dia akhirnya melepaskan kepemimpinannya pada tahun 1990. Peter Lynch menunjukkan bahwa Anda dapat menghancurkan pasar meskipun telah terdiversifikasi dengan sangat baik. Caranya adalah dengan memilih perusahaan kecil, berkembang, terkelola dengan baik dan membiarkannya bertumbuh. 

 

Belajar Value Investing dari Warren Buffett:

 Warren Buffett merupakan sosok yang tepat untuk dijadikan acuan bagi value investing. Value investing atau investasi nilai merupakan seni membeli saham dengan harga yang kurang dari nilai wajarnya atau nilai intrinsik-nya.

 

Tips menganut ‘Value Investing’ ala Warren Buffett:

  • Belilah bisnis yang hebat: Warren Buffet menekankan pada bisnis yang membanggakan merk-nya, tim manajemen yang bagus, arus kas serta daya tahan yang kuat, seperti Coca-Cola (NYSE: KO), Protcer & Gamble (NYSE: PG) serta Johnson & Johnson (NYSE: JNJ). Begitu Warren Buffett menemukan bisnis hebat tersebut, dia berusaha membelinya saat terjadi penurunan dan kemudian dengan sabar bertahan selama bertahun-tahun saat kekayaan Anda bertambah.  
  • Jadilah sosok yang melawan arus: Dibutuhkan keberanian untuk membeli saham ketika orang lain sedang down, namun Warren Buffet menekankan untuk melawan arus seperti yang biasa dia katakan, yaitu ‘Jadilah takut saat orang lain tamak dan serakah saat orang lain takut’.
  • Investasikan untuk jangka panjang: Mengutip Warren Buffet, yaitu ‘Periode penyimpanan favorit kami adalah jangka waktu selamanya’.

 

Belajar ‘International investing’ dari Sir John Templeton:

Sir John Templeton bukan sekedar investor, namun dia juga merupakan manajer pengelolaan dana serta filantropis terkenal di Amerika Serikat. Filsafat Templeton telah diadopsi secara luas karena orang menyadari bahwa tidak masuk akal untuk bersikap dalam berinvestasi dalam ekonomi global. Keberhasilan Templeton juga mencerminkan kesediaan untuk melihat tempat yang tidak diinginkan oleh investor lain. Kutipan dari Templeton yang patut dipahami oleh para investor adalah ‘Waktu terbaik untuk berinvestasi adalah ketika Anda memiliki uang. Sejarah menunjukkan bahwa yang penting bukanlah pengaturan waktu pasar, namun waktu itu sendiri’.

 

Happy investing!


Artikel Terkait