SEPUTAR FOREX

SEPUTAR FOREX

DAFTAR SAHAM YANG DISUKAI OLEH GENERASI Z (Bagian 1)

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : October 09, 2020
Dilihat: 2403 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


Generasi Z merupakan generasi yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010. Saat ini, mereka berusia sekitar 10 hingga 25 tahun. Generasi Z terbiasa menggunakan gadget sejak kecil. Hal ini tentunya membuat mereka memiliki kreatifitas dalam berselancar di dunia maya atau menggunakan kreatifitasnya tersebut untuk menghasilkan uang dari internet. Salah satu hal yang bisa kita manfaatkan dari karakteristik tersebut adalah mengenalkan generasi Z pada dunia perdagangan, baik saham hingga forex, sejak dini. Saat ini, tercatat semakin banyak generasi Z yang terjun ke dunia perdagangan. Bahkan, suatu studi menunjukkan bahwa jumlah individu dengan usia di bawah 34 tahun semakin meningkat dalam dunia perdagangan selama masa pandemi covid-19 ini. Usia di bawah 34 tahun berarti termasuk sebagian besar generasi Millenial atau generasi Y yang lahir antara tahun 1981 hingga 1994.

Tahun 2020 yang diwarnai dengan pandemi virus corona hingga hari ini malah mencatat lonjakan jumlah investor atau trader muda pemula yang masuk ke pasar saham. Sebagian besar trader tercatat berusia 18 hingga 35 tahun yang berarti merupakan gabungan dari generasi Millenial dan generasi Z. Ingin tahu saham-saham apa saja yang menjadi pilihan generasi-generasi tersebut?

 

Tesla (TSLA)

Tesla, perusahaan pembuat kendaraan listrik, menjadi salah satu saham paling populer dan kontroversial di tahun 2020. Investor muda Tesla cenderung sangat menyukai EV / Electric Vehicle serta sumber energi alternatif. Banyak dari mereka yang memandang CEO Tesla, Elon Musk, sebagai tipe visioner yang benar-benar mampu mengubah dunia.

 

Apple (AAPL)

Seperti yang dilakukan oleh Tesla, Apple baru-baru ini membagi sahamnya serta menurunkan harga saham agar lebih terjangkau bagi para investor muda yang mampu membeli saham dalam jumlah yang lebih kecil. Di tahun 2020 ini, Apple memfokuskan diri pada peningkatan iPhone secara global dengan meluncurkan iPhone 5G pertamanya di musim gugur ini. Apple juga membuat kemajuan penting dalam transisinya dari pendapatan penjualan perangkat keras ke model pendapatan berlangganan dengan margin lebih tinggi dan lebih handal. Tercatat bahwa saham Apple naik lebih dari 60% tahun 2020 ini. Raksasa teknologi ini baru saja menjadi perusahaan publik AS pertama yang mencapai kapitalisasi pasar $2 triliun. 

 

Boeing Co. (BA)

Boeing adalah perusahaan kedirgantaraan blue chip yang memproduksi jet komersial dan pesawat militer. Tahun ini, Boeing mengalami penurunan harga saham hingga 50%. Namun, jauh sebelum pandemi covid-19 melanda dunia di tahun 2020 ini, Boeing telah mengalami masa-masa sulit setelah pesawat 737 Max buatannya dilarang terbang pada bulan Maret 2019 sebagai akibat dua kecelakaan fatal yang terjadi, yaitu Lion Air dan Ethiopian Airlines.

 

Advanced Micro Devices (AMD)

Advanced Micro Devices atau Perangkat Mikro Canggih merupakan salah satu pemasok prosesor grafis dan mikroprosesor Personal Computer (PC) terbesar di dunia. AMD melaporkan pertumbuhan pendapatan 26% pada kuartal terakhir yang merupakan salah satu saham yang mendapatkan manfaat besar dari kebiasaan normal yang berubah yaitu WFH dan SFH (Work From Home dan Study from Home) selama masa pandemi covid-19 ini berlangsung. Bahkan, tercatat saham AMD naik sekitar 75% sepanjang tahun hingga saat ini. 

 

Microsoft Corp. (MSFT)

Microsoft adalah raksasa teknologi lain yang mendapat manfaat dari WFH dan SFH selama masa virus corona melanda dunia ini. Sepanjang tahun 2020 ini, pendapatan Microsoft serta pendapatan yang disesuaikan masing-masing naik 12% dan 14%. Pendapatan cloud komersial memimpin dengan pertumbuhan 36%. Saham Microsoft naik lebih dari 30% pada tahun 2020. Inilah yang menarik minat para investor generasi Millenial dan generasi Z untuk melirik saham ini. 


Artikel Terkait