Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.
Ada satu fakta bahwa perekonomian setiap negara bergantung pada satu komoditas yang dihasilkan oleh negara tersebut. Dengan fakta itulah, maka komoditas memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi global.
Seperti kita ketahui, ada dua jenis komoditas, yaitu komoditas keras (hard commodity) dan komoditas lunak (soft commodity). Komoditas keras merupakan komoditas yang memerlukan proses ditambang atau diekstraksi, seperti minyak, gas alam dan logam. Logam yang dimaksud seperti emas, tembaga, platina dan sejenisnya. Sedangkan komoditas lunak merupakan hasil pertanian dan peternakan, seperti gandum, jagung, kopi, daging dan sebagainya.
Bisa dikatakan bahwa dunia komoditas merupakan dunia yang sangat menarik berdasar pada fakta-fakta berikut ini:
Negara Cina tercatat dalam sejarah sebagai negara yang memproduksi minyak untuk pertama kalinya di dunia pada tahun 327 Masehi. Para insinyur Cina menggunakan pipa bambu untuk mengebor bumi sedalam 240 meter untuk mengekstraksi minyak. Pada masa itu, minyak disebut sebagai ‘air yang terbakar’ dan digunakan untuk menguapkan air garam dalam proses pembuatan garam.
Organisasi negara pengekspor minyak dunia bernama OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) didirikan pada tanggal 14 September 1960 sebagai respon dari negara-negara pengekspor minyak yang ditekan oleh negara-negara Barat untuk menurunkan harga minyak. Menurut data OPEC dan the United States Energy Information Administration, anggota OPEC menghasilkan lebih dari 45% minyak mentah dunia dan menampung sekitar 81% dari cadangan minyak mentah yang diakui dunia. Harga minyak bergantung pada hukum permintaan dan penawaran. Permintaan minyak bergantung pada kinerja ekonomi global. Harga-harga umumnya naik pada saat ekonomi membaik karena permintaan minyak yang lebih tinggi yang dibutuhkan untuk produksi dan transportasi. Sebaliknya, harga minyak turun selama perlambatan ekonomi. Dari sisi penawaran, OPEC memiliki pengaruh yang besar terhadap penentuan harga minyak. Namun, hal ini menurun seiring dengan maraknya Amerika Serikat sebagai penghasil minyak serpih (shale oil) di mana Amerika Serikat bukan merupakan anggota OPEC. Sebagai info, shale oil atau minyak serpih merupakan sejenis batuan yang ditambang lalu dipanaskan untuk diubah menjadi minyak atau gas. Selain karena shale oil, gejolak politik di wilayah penghasil minyak juga memiliki dampak pada sisi penawaran dan harga minyak.
Egg and Butter Board merupakan bursa berjangka pertama di dunia yang didirikan pada tahun 1848 sebagai anak perusahaan dari Chicago Produce Exchange di Amerika Serikat. Pada tahun 1919, Egg and Butter Board direstrukturisasi sebagai Chicago Mercantile Exchange dan didominasi oleh komoditas pertanian hingga terciptanya kontrak berjangka obligasi pada tahun 1970-an.
Dalam perdagangan secara daring, pasar yang naik diberi julukan ‘bulllish’ karena ibaratnya seperti banteng yang mengangkat kepalanya dan bersiap untuk menyerang serta membuat gerakan naik. Di sisi lain, pasar yang turun diberi julukan ‘bearish’ karena ibaratnya seperti beruang yang mengayunkan lengan dan cakarnya untuk menyerang serta membuat gerakan turun. Jika diamati, tim olahraga Chicago mencerminkan simbol perdagangan ini dengan cukup akurat, yaitu Chicago Cubs sebagai tim bisbol, Chicago Bulls sebagai tim bola basket dan Chicago Bears sebagai tim sepak bola Amerika.
Ini Dia Penyebab Loss Ini Saat Trading Gold
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Tips Trading Dengan Pivot Point
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Mengenal Apa Itu Gartley Pattern
Seputar Forex
Danuh Nuraga