Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.
Begitu mendengar kata ‘komoditas’, mungkin muncul suatu barang dagangan di benak Anda. Istilah komoditas memang begitu sering muncul dalam kegiatan ekspor dan impor dalam perdagangan internasional. Ada beberapa fakta tentang komoditas yang menarik untuk diulas. Tulisan ini merupakan bagian ke-2 dari tulisan yang pertama.
Tembaga atau copper merupakan logam pertama yang digunakan oleh manusia. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa tembaga digunakan pertama kali pada jaman prasejarah atau sekitar 11.000 tahun yang lalu. Artefak tembaga tertua yang tercatat digunakan oleh manusia berasal dari tahun 8700 SM dan ditemukan di wilayah Irak Utara yang merupakan wilayah peradaban Mesopotamia. Seperti diketahui, peradaban Mesopotamia adalah salah satu peradaban paling kuno di dunia.
Tercatat bahwa lebih dari sepertiga produksi tembaga (copper) dunia berasal dari negara-negara Amerika Latin. Menurut United States Geological Survey, negara Chili menghasilkan 5,5 juta ton tembaga, sedangkan negara Peru menghasilkan 2,3 juta ton tembaga. Di urutan berikutnya dalam daftar produsen teratas terdapat negara Cina dengan hasil 1,74 ton dan Amerika Serikat dengan hasil 1,41 juta ton.
Tembaga atau copper merupakan suatu logam yang sangat penting sebagai komoditas dalam industri. Tembaga berfungsi sebagai konduktor panas dan penghantar listrik yang sangat baik. Bahkan, tembaga merupakan logam yang tahan korosi dan tahan cuaca. Tembaga juga merupakan komponen kunci dari paduan logam lain seperti perunggu (bronze) dan kuningan (brass). Harga tembaga sangat bergantung pada hasil ekonomi. Pasokan tembaga dipengaruhi oleh masalah infrastruktur, sengketa perdagangan, perubahan musim, terutama untuk produsen tembaga terbesar seperti negara Chili dan Peru.
Negara Cina merupakan produsen emas terbesar di dunia, kemudian diikuti oleh negara Australia, Rusia dan Amerika Serikat. Seperti kita ketahui, emas adalah logam mulia (precious metal) yang digunakan untuk produksi perhiasan dan sebagai instrument investasi. Tak hanya itu, emas juga berfungsi sebagai konduktor listrik yang baik dan tahan terhadap reaksi kimia sehingga emas sering digunakan dalam industri medis dan mekanik. Emas juga dianggap sebagai investasi yang stabil karena memiliki nilai yang stabil atau nilainya meningkat selama masa perlambatan ekonomi dan krisis politik. Seperti diketahui, harga emas memiliki hubungan terbalik dengan nilai dolar AS sehingga trader cenderung melakukan investasi saat nilai dolar menurun.
Dampak nyata perubahan harga komoditas terlihat dari perang dagang yang dikenal dengan Perang Dagang Trump-Cina. Dampak kenaikan tarif Amerika Serikat terhadap produk Cina terlihat di pasar komoditas. Tembaga berjangka (copper futures) di London Metal Exchange diperdagangkan dengan harga lebih rendah sejak perubahan tarif diumumkan dengan penurunan harga sekitar 16% dari harga puncak pada bulan Juni 2018. Impor bijih besi Cina juga menurun sekitar 1,6% dari bulan Januari hingga bulan Juni 2018, dibandingkan dengan catatan pada tahun 2017.
Afrika Selatan memproduksi sekitar 120.000 kilogram platinum setiap tahun dan mengekstrak 75% dari platinum dunia. Negara ini memiliki cadangan logam golongan platina (PGM / Platinum Group Metals) tertinggi. Platinum merupakan jenis logam yang memiliki ketahanan ekstrim terhadap korosi dan merupakan katalis yang baik untuk pemurnian minyak serta untuk aplikasi laboratorium lainnya. Platinum juga penting dalam campuran gigi, perangkat elektronik, kaca, aplikasi biomedis, bilah tubin dan sebagainya.
Ini Dia Penyebab Loss Ini Saat Trading Gold
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Tips Trading Dengan Pivot Point
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Mengenal Apa Itu Gartley Pattern
Seputar Forex
Danuh Nuraga