SEPUTAR FOREX

SEPUTAR FOREX

FAKTA TENTANG KOMODITAS (Bagian 3 – habis)

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : September 28, 2020
Dilihat: 2790 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


Istilah komoditas selalu muncul ketika Anda memasuki dunia finansial. Artikel ini merupakan bagian ke-3 dari dua artikel tentang komoditas sebelumnya.

 

Fakta #11 – Kopi adalah komoditas ke-2 yang paling banyak diperdagangkan:

Setelah minyak mentah (crude oil), komoditas kedua yang paling banyak diperdagangkan adalah kopi sebagai sumber utama kafein di dunia. Pasar kopi bernilai lebih dari $100 miliar di seluruh dunia. Kontrak berjangka kopi (coffee futures contract) melibatkan dua jenis biji kopi, yaitu Arabika dan Robusta. Arabika dianggap lebih premium karena memiliki kandungan kafein sekitar 50% lebih banyak daripada Robusta. Dua pertiga kopi dunia ditanam di Amerika Utara dan Amerika Selatan serta 90% di antaranya ditanam di negara berkembang. Tiga negara penghasil kopi teratas adalah Brazil, Vietnam dan Kolombia. 

 

Fakta #12 – Pentingnya likuiditas dalam perdagangan komoditas

Fakta menyatakan bahwa likuiditas merupakan faktor tepenting bagi para trader komoditas. Semakin tinggi volume kontrak yang tersedia, semakin mudah bagi para trader untuk membeli dan menjual dengan spread yang sempit dan lebih sedikit slippage (semacam toleransi harga). Emas dan minyak  mentah (crude oil) selalu menarik minat banyak investor. Kontrak berjangka kayu (timber) dan buah-buahan beku (frozen fruits) mengalami masalah likuiditas karena penawaran dan permintaan adalah faktor utama yang mempengaruhi likuiditas suatu komoditas.

 

Fakta #13 – Amerika Serikat adalah produsen utama kedelai

Mayoritas kedelai ditanam di Amerika Serikat, lalu diikuti oleh Brazil, Argentina, Cina dan India. Harga kedelai dipengaruhi oleh permintaan biodiesel, pakan ternak serta daging pengganti susu, seperti susu kedelai. Kondisi cuaca juga bisa mempengaruhi harga kedelai. Kekuatan dolar AS juga mempengaruhi harga kedelai karena Amerika Serikat adalah produsen utama. Spekulasi tentang tarif Cina atas kedelai AS juga berdampak pada harga. Pasar komoditas bisa sangat tidak stabil serta menciptakan peluang bagi trader untuk mengambil posisi panjang atau pendek. Tetapi, sebagai trader, pastikan Anda mengambil keputusan trading berdasarkan pada analisa yang solid.

 

Fakta #14 – Ukuran pasar komoditas

Jika ditanya sebesar apa pasar komoditas itu, jawabannya adalah ukuran pasar dari pasar komoditas sangat sulit untuk dipastikan karena nilainya mencapai ratusan triliun dolar. Sebagai contoh: harga komoditas minyak mentah adlaah $1,7 triliun per tahun. Jika digabungkan, pasar komoditas dapat dengan mudah mencapai $20 triliun setahun. 

 

Fakta #15 – Komoditas yang paling stabil ternyata bukan emas

 Walaupun emas dikenal sebagai investasi yang stabil karena memiliki nilai yang stabil atau nilainya meningkat selama masa perlambatan ekonomi dan krisis politik, namun ternyata ada komoditas yang paling stabil dibanding emas, seperti aluminium, seng dan tembaga. Harga ketiga komoditas tersebut relatif murah dan persediaannya stabil karena umumnya bisa ditemukan di seluruh dunia. Namun, karena jumlahnya banyak, harga ketiga komoditas tersebut cenderung lebih rendah dibanding logam mulia.

 

Fakta #16 – Air juga komoditas

Seperti yang kita tahu, air merupakan sumber kehidupan. Namun, air juga bisa menjadi sumber dari diversifikasi portofolio trading Anda. Walaupun terdengar kurang lazim, namun air ternyata juga merupakan komoditas, seperti emas dan minyak. Apalagi sekarang ini keberadaan air mulai langka. Jadi, seperti halnya kelangkaan lainnya, kekurangan air menciptakan peluang investasi.

 

Fakta #17 – Jagung sebagai komoditas

Jagung merupakan komoditas pangan yang paling banyak diproduksi di Amerika Serikat. Amerika Serikat menghasilkan lebih banyak jagung daripada gabungan dari produksi susu, kedelai, gandum, tebu, bit gula dan kentang. Bahkan, tercatat bahwa Amerika Serikat menghasilkan lebih dari 770 MILIAR pon jagung per tahunnya yang artinya menghasilkan 36,5%  dari produksi jagung dunia.


Artikel Terkait