Seorang Blogger yang menyukai bidang jurnalistik, content writer, SEO, dan copywriting. Menyukai isu seputar dunia finansial, film, kebudayaan, dan human interest. Saat ini bergabung di belajartrading.co.id sebagai content writer.
Seorang trader perlu belajar analisis teknikal. Mengapa? Analisis teknikal merupakan salah satu pisau analisa yang bisa digunakan trader untuk mengetahui kondisi pasar. Salah satu komponen dalam analisa teknikal ini adalah indikator.
Indikator dalam Analisis Teknikal merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengetahui kondisi pasar dan juga untuk membantu melakukan open posisi. Saat ini, ada banyak indikator yang digunakan trader. Tiap indikator memiliki karakter dan cara penggunaannya masing-masing. Namun, kali ini kita akan membahas 3 indikator populer yang biasa digunakan trader.
1. Support Resistance
Indikator paling dasar untuk membantu kamu trading adalah support dan resistance. Konsep support dan resistance dalam dunia saham digunakan untuk merujuk pada tingkat harga tertentu. Support merupakan tingkat harga tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada suatu periode waktu. Keberadaan support sendiri memiliki fungsi untuk menjaga agar harga tidak jatuh melebih harga terendahnya. Sedangkan resistance merupakan kebalikan dari support. Istilah ini digunakan untuk menyebut tingkat atau area tertinggi pada suatu waktu. Hal ini membuat aksi jual menjadi cukup besar sehingga dapat menghambat harga untuk bergerak naik.
2. Moving Average
Indikator populer kedua yang biasa digunakan trader adalah Moving Average. Indikator ini berfungsi untuk menghitung pergerakan harga rata-rata dari suatu saham dalam suatu rentang waktu tertentu. Kamu bisa menggunakan MA20, MA50, ataupun MA100. Hal ini diartikan kamu menggunakan waktu 20 hari, 50 hari, ataupun 100 hari.
Indikator ini sangat sering digunakan trader karena memang paling sederhana dibanding indikator lain. Cara penggunaan indikator ini adalah dengan melihat posisi harga dibandingkan dengan nilai MA tersebut. Apabila grafik harga memotong garis MA ke atas, maka dianggap sebagai sinyal beli. Sedangkan sebaliknya, bila grafik harga memotong garis MA ke bawah, maka dianggap sebagai sinyal jual.
3. Stochastic
Memahami Stochastic cukup memusingkan. Namun, indikator ini mampu membantumu menunjukkan lokasi harga penutupan terakhir dibandingkan dengan range harga terendah/tertinggi selama periode waktu tertentu.
Stochastic dikembangkan oleh George C. Lane di akhir 1950-an. Ada tiga macam tipe Stochastic Oscillators: Fast, Slow, dan Full. Biasanya ada dua garis di Stochastic, yaitu %K dan %D. Sinyal beli dan jual bisa dilihat dari garis %K dan %D. Jika %K memotong %D ke atas, berarti sinyal beli. Sedangkan bila %K memotong %D ke bawah berarti sinyal jual.
Ini Dia Penyebab Loss Ini Saat Trading Gold
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Tips Trading Dengan Pivot Point
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Mengenal Apa Itu Gartley Pattern
Seputar Forex
Danuh Nuraga