SEPUTAR FOREX

SEPUTAR FOREX

INVESTASI BERKELANJUTAN

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : October 14, 2020
Dilihat: 2083 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


Ada satu istilah dalam pasar keuangan yaitu ‘sustainable investing’ atau investasi berkelanjutan yang juga dikenal dengan banyak nama, seperti investasi yang bertanggung jawab secara sosial, investasi etis, investasi berdampak serta investasi berbasis prinsip.

Menurut MSCI, pendekatan investasi berkelanjutan ini merujuk pada praktik LST perusahaan (lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan atau ESG / environmental, social and corporate governance) serta keseluruhan proses pengambilan keputusan atas investasi tersebut. Sebagai info, MSCI merupakan singkatan dari Morgan Stanley Capital International, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan yang berkantor pusat di New York City, Amerika Serikat.

 

Investasi berkelanjutan memiliki pendekatan yang lebih holistic berdasarkan pada faktor LST perusahaan yang meliputi:

  • Dampak lingkungan: Sasaran investasi berkelanjutan yang ramah lingkungan adalah perusahaan yang memproduksi energi terbarukan dan berkelanjutan, perusahaan yang mampu meningkatkan efisiensi energi, perusahaan yang mencari bahan mentah dengan menggunakan metode ramah lingkungan, perusahaan yang menggunakan sedikit atau tanpa bahan kimia berbahaya dalam proses produksinya, perusahaan yang membatasi limbah hingga perusahaan yang memprioritaskan daur ulang. Beberapa contoh investasi ini berdasarkan pada nilai aset bersih serta ETF dengan energi bersih terbesar, yaitu: iShares Global Clean Energy ETF (ICLN), Invesco Solar ETF ( TAN), ALPS Clean Energy ETF ( ACES), Pax Global Environmental Markets Fund (PGRNX), Green Century Balanced Fund ( GCBLX ) dan New Alternatives Fund ( NAEFX)
  • Masalah sosial: Tujuan investasi sosial yang positif berfokus pada perusahaan yang mempertimbangkan dampaknya terhadap semua pemangku kepentingan, seperti mengupayakan kesetaraan gender, menyediakan kondisi kerja dan gaya hidup yang sehat, mengatasi ketidaksetaraan kekayaan serta menunjukkan komitmen terhadap upaya amal di antara faktor-faktor lainnya. Dana terbesar berdasarkan aset bersih yang berfokus pada keragaman gender adalah SPDR SSGA Gender Diversity Index ETF (SHE).
  • Kualitas tata kelola: Sistem tata kelola perusahaan yang kuat memerlukan kebijakan dan prinsip yang menangani potensi konflik kepentingan di antara para pemangku kepentingan dan termasuk dewan independen serta komite audit yang berupaya melindungi pemegang saham atas manajemen, misalnya: manajer yang menerapkan kebijakan yang menguntungkan diri mereka sendiri, bukan pemegang saham.

 

Generasi milennial memasukkan faktor keberlanjutan tidak hanya ke dalam keputusan investasi, namun juga perilaku konsumen secara keseluruhan:

  • Investor milenial hampir dua kali lebih mungkin berinvestasi di perusahaan atau dana yang menargetkan hasil atas sosial atau lingkungan tertentu.
  • 29% investor berusia 20-an dan 30-an mencari penasihat keuangan yang menyediakan investasi berbasis nilai.
  • 17% generasi milenial mengindikasikan bahwa mereka berusaha berinvestasi di perusahaan yang menggunakan praktik LST berkualitas tinggi, dibandingkan dengan 9% investor non-milenial.
  • 15% milenial mengindikasikan mereka akan keluar dari posisi investasi karena aktivitas perusahaan yang tidak menyenangkan, dibandingkan dengan 7% investor non-milenial.
  • 15% generasi milenial menunjukkan bahwa mereka lebih suka membeli produk dari merek yang berkelanjutan, dibandingkan dengan 7% investor non-milenial.
  • Milenial mencapai integrasi yang lebih besar dari uang dan nilai-nilai mereka dengan mencari pemenuhan pribadi dalam karier mereka, menerapkan kesadaran global untuk pembelian dan berinvestasi dalam model bisnis yang berkelanjutan serta berdampak.

 

Beradaptasi dengan lingkungan investasi yang berkelanjutan akan menjadi tantangan bagi perusahaan dan akan membutuhkan perubahan pada budaya, teknologi serta proses yang ada. Namun, memasok milenial dengan opsi investasi berbasis nilai akan membantu menarik aset baru ke perusahaan Anda.

 

Happy investing!

 

 


Artikel Terkait