SEPUTAR FOREX

SEPUTAR FOREX

INVESTASI UNIK PENYELAMAT BUMI (Bagian 2 – habis)

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : October 24, 2020
Dilihat: 2477 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


Investasi Etis

Dalam investasi etis (ethical investing), investor memilih atau mengecualikan investasi menurut menurut keyakinan dan nilai pribadi masing-masing investor. Investasi etis sangat cocok untuk investor swasta dengan komitmen pribadi yang kuat pada penyebab atau pergerakan tertentu. Investasi etis dapat berarti mengesampingkan investasi di industri tertentu (seperti senjata api) atau di perusahaan yang terlibat dalam aktivitas tertentu (seperti kontraktor yang bekerja di zona perang). Investasi etis dikaitkan dengan gerakan divestasi di perusahaan-perusahaan Afrika Selatan selama apartheid dan dengan gerakan divestasi bahan bakar fosil saat ini. Sisi positifnya, investasi etis dapat berarti mengarahkan modal ke perusahaan yang memenuhi kriteria etis.

Istilah investasi etis kadang-kadang digunakan secara bergantian dengan investasi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, tetapi pendekatan SRI biasanya menggunakan satu set pedoman menyeluruh untuk memilih investasi, sementara investasi etis cenderung lebih berbasis masalah dan menghasilkan hasil yang lebih personal.

 

Investasi Triple Bottom Line:

Investasi Triple Bottom Line (TBL) berarti melakukan investasi di perusahaan yang mengikuti praktik pelaporan TBL, yang juga dikenal sebagai “3BL,” yaitu “People, Planet, Profit”, “The Three Pillars” dan “Integrated Bottom Line”.

TBL merupakan kerangka kerja akuntansi yang memungkinkan bisnis mengukur dan melaporkan tiga dimensi kinerja, yaitu sosial, lingkungan, dan keuangan. Tujuannya TBL adalah untuk membuat penilaian keseluruhan atas keberlanjutan perusahaan dengan mengukur dampak aktivitasnya terhadap dunia, termasuk profitabilitas dan nilai pemegang saham serta modal sosial, manusia dan lingkungannya. Ide ini pertama kali dicetuskan oleh John Elkington pada tahun 1994.

Meskipun akuntansi untuk profitabilitas di TBL sangat mudah, namun ternyata sulit untuk mendapatkan kesimpulan untuk dampak sosial dan lingkungan yang terjadi. Tidak ada metode standar universal untuk menghitung dampak di TBL dan tidak ada standar yang diterima secara universal untuk tindakan yang termasuk dalam TBL. Perusahaan bebas memilih apa yang akan diukur dan mengadopsi metode pengukuran mereka sendiri. Namun, saat ini, lebih banyak perusahaan yang menggunakan alat pengukuran standar, standar industri, dan indeks seperti Panduan Pelaporan Keberlanjutan dari Global Reporting Initiative (GRI).

 

Investasi Nilai Campuran:

Investasi nilai campuran (Blended Value Investing) merupakan pendekatan untuk mempengaruhi investasi yang menempatkan konsep nilai dalam keputusan investasi. Pencetus Investasi Nilai Campuran ini adalah Jed Emerson, yang mengakui bahwa tantangan dalam investasi nilai campuran adalah melakukan investasi yang menghasilkan jenis nilai positif yang Anda inginkan.

Investasi nilai campuran lebih merupakan filosofi daripada metodologi investasi yang berbeda. Namun, dalam praktiknya, efeknya adalah meruntuhkan penghalang antara investasi sosial tradisional dan investasi arus utama, membuka lapangan bagi investor sosial untuk berinteraksi dengan berbagai pasar menggunakan pendekatan berbasis nilai untuk memandu keputusan investasi.

 

Investasi Usaha Sosial

Investasi usaha sosial (Social Enterprise Investing) berarti memberikan modal untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang memiliki pengaruh sosial atau lingkungan yang positif.

Awalnya sebuah gerakan filantropi Ashoka mendukung pembangunan ekonomi di komunitas yang kurang mampu di negara berkembang. Investasi usaha sosial sering kali berbentuk pinjaman jangka pendek untuk bisnis tahap awal dan pengusaha individu. Hibah dan bentuk dukungan filantropi lainnya sering digabungkan dengan dukungan keuangan, seperti nasihat, pelatihan untuk pebisnis dan program pembangunan pasar, Investasi perusahaan sosial tidak selalu berusaha menghasilkan keuntungan finansial.

 

Crowdfunding:

Crowdfunding atau urun dana biasanya melibatkan penggunaan teknologi berbasis web untuk memungkinkan investor kecil menginvestasikan uang mereka secara langsung dalam bisnis dengan imbalan yang ditentukan oleh investee. Investor menelusuri situs seperti Trillion Fund untuk memilih investasi dan menggunakan fasilitas pembayaran online untuk mengirim uang. Imbalan mereka mungkin dalam bentuk keuntungan finansial, seperti dividen tahunan atau saham ekuitas di perusahaan, atau dalam bentuk lain, misalnya, barang yang dijual oleh bisnis. Platform crowdfunding, seperti platform pendanaan surya Mosaic, mengkhususkan diri pada industri tertentu. Lainnya, seperti Abundance, menawarkan berbagai peluang investasi.

 

Happy investing!  


Artikel Terkait