SEPUTAR FOREX

SEPUTAR FOREX

JENIS-JENIS BROKER

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : August 01, 2020
Dilihat: 4572 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


Sebelum Anda memilih broker yang Anda percaya, pahami bahwa tidak semua broker itu sama. Ada berbagai jenis broker yang menjalankan bisnisnya dengan model trading yang berbeda. Ketika Anda melakukan trading di pasar forex, Anda perlu mengetahui dengan siapa Anda melakukan trading serta  ke mana order Anda akan dilaksanakan. Semua ini akan memberikan Anda pemahaman yang kuat tentang bagaimana pasar forex bekerja.

Selain dibedakan atas status regulasinya, yaitu teregulasi dan tak teregulasi, broker forex juga dibedakan berdasarkan sistemnya.

Ada tiga jenis broker forex berdasarkan sistem, yaitu:

  • Broker Dealing Desk
  • Broker Non-Dealing Desk 
  • Broker Hybrid

 

Broker Dealing Desk:

  • Disebut juga dengan istilah broker bandar atau bucket shop.
  • Cara kerja: broker Dealing Desk mendapatkan penghasilan (income) dari kekalahan (loss) Anda dalam melakukan trading. Contoh: Anda mengalami loss sebanyak US $500, maka broker Dealing Desk akan mendapatkan income sebanyak US $500 itu.
  • Biasanya membatasi gaya trading para trader yang menjadi klien mereka.
  • Broker Dealing Desk menetapkan banyak persyaratan trading yang menguntungkan broker Dealing Desk sendiri yang disebabkan oleh konflik kepentingan yang sangat tinggi antara broker dank lien.
  • Berbagai masalah yang dialami trader saat memilih Broker Dealing Desk yang ujung-ujungnya bertujuan membuat Anda mengalami kekalahan (loss): server sering mengalami down, cara eksekusi order yang cenderung dilambatkan, terjadi requote, harga freeze (tidak bergerak), manipulasi harga hingga pelarangan untuk menggunakan teknik-teknik tertentu (hedging, scalping dan sebagainya).
  • Biasanya memberikan iming-iming berupa berbagai hal berlebihan untuk menarik minat calon klien, seperti leverage sangat tinggi, spread sangat kecil, bebas bunga dan sebagainya.
  • Jika Anda memang memilih broker Dealing Desk, pastikan broker tersebut merupakan perusahaan yang cukup besar agar bisa membayar Anda ketika Anda menang. Pastikan juga broker tersebut teregulasi agar masih dapat terkontrol dalam batas kewajaran.

 

Broker Non-Dealing Desk:

  • Disebut juga dengan istilah broker non bandar.
  • Cara kerja: mendapatkan keuntungan hanya dari selisih spread (selisih antara harga jual dan nilai beli). Order dari klien diteruskan ke liquidity provider yang menjadi mitra, seperti bank besar atau perusahaan pialang besar lainnya.
  • Tidak ada konflik kepentingan antara broker dan klien sehingga broker tidak membatasi gaya trading para trader sebagai klien, seperti trap, scalping, hedging dan sebagainya.
  • Harga yang tersedia di klien adalah harga yang transparan dan apa adanya tanpa campur tangan pihak broker. Hal ini membuat harga atau spread bisa berubah-ubah sesuai market.
  • Biasanya leverage yang diberikan tidak terlalu tinggi.
  • Broker Non-Dealing Desk terbagi dalam dua jenis, yaitu broker ECN, broker STP dan broker DMA.

 

Broker ECN:

  • Broker ECN (Electronic Currency Network) merupakan jenis broker yang paling banyak disukai oleh para trader.
  • Cara kerja: harga yang terjadi benar-benar sesuai dengan market. Trader terlibat langsung dan berpartisipasi dalam pasar yang sesungguhnya. Selain trader, partisipan lain yang terlibat dalam pasar ini adalah bank, institusi, pemerintah hingga trader perorangan. Seluruh partisipan ini saling berinteraksi dalam melakukan transaksi jual dan beli secara bersamaan tanpa melewati broker lagi.
  • Broker ECN mendapat profit melalui komisi dari para trader-nya.

 

Broker STP:

  • Broker STP merupakan singkatan dari Straight Through Processing.
  • Cara kerja: broker STP berfungsi sebagai jembatan penghubung dengan broker lain selaku likuidator. Eksekusi order dari trader disampaikan ke broker ECN atau institusi besar.
  • Memiliki satu atau lebih penyedia likuiditas sehingga akan lebih baik dalam memenuhi order dari para trader di mana sistem STP akan mencarikan harga yang paling pas untuk order trader dari bank-bank yang menjadi penyedia likuiditasnya.  

 

Broker DMA:

  • Broker DMA merupakan singkatan dari Direct Market Access.
  • Cara kerja: para trader dimungkinkan untuk mengakses langsung ke beberapa bank besar sebagai likuidator sekaligus. Cara ini bertujuan untuk mendapatkan tingkat spread dan eksekusi harga yang terbaik dan cepat.
  • Biasanya tanpa komisi. Broker DMA mendapatkan profit hanya dari selisih spread bid ask saja.

 

Broker Hybrid:

  • Kombinasi antara broker ECN dan broker STP.
  • Cara kerja: broker Hybrid menjadi bandar untuk order kecil (micro lot dan mini lot).

 

Sudah siap untuk terjun ke dunia forex? Pastikan Anda memilih broker yang teregulasi dan selalu jeli dalam mengamati tawaran.


Artikel Terkait