SEPUTAR FOREX

SEPUTAR FOREX

MIMPI CUAN DARI FOREX? PAHAMI DAHULU 10 RESIKO TRADING FOREX

Story by : Citra Nuraini
Category at: Artikel Baru
Published : February 25, 2022
Dilihat: 1063 kali

Seorang Blogger yang menyukai bidang jurnalistik, content writer, SEO, dan copywriting. Menyukai isu seputar dunia finansial, film, kebudayaan, dan human interest. Saat ini bergabung di belajartrading.co.id sebagai content writer.


zoom

Pahami dahulu 10 resiko trading forex, sebelum kamu bermimpi dapat cuan saat memulai trading Forex. Ada beberapa bahaya investasi Forex yang perlu kamu waspadai. Apa saja itu? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

Mengapa Trading Forex Beresiko?

Trading forex merupakan transaksi jual beli atau trading mata uang asing (valuta asing/valas). Perdagangan valas ini melibatkan pasangan mata uang tertentu sesuai yang dipilih. Transaksi terjadi jika ada pertukaran mata uang, seperti Euro dengan Dolar Amerika. 

Trading Forex memiliki potensi profit lebih tinggi dibanding deposito, saham, atau reksa dana.  Namun, risiko juga sama besarnya. Ingat prinsip High Risk High Return? Kamu perlu memegang teguh prinsip ini jika ingin terjun di dunia finansial.

Sebelum trading Forex, kenalilah risiko bahayanya berikut ini sebelum kamu menyesal.

Resiko Pertama: Volatilitas

Resiko pertama trading forex ialah tingkat volatilitas. Volatilitas merupakan besaran perubahan suatu harga dalam suatu periode tertentu. Pada kurun waktu tertentu, kamu bisa melihat harga melonjak tajam. Namun, pada kurun waktu tertentu juga harga bisa terjun bebas. Volatilitas sering disebut juga “market mood”. 

Perlu kamu ketahui, makin besar tingkat volatilitas suatu instrumen, makin besar pula resiko gagalnya. Namun, begitu pula dengan potensi keuntungannya. Makin besar volatilitasnya, makin besar pula potensi keuntungannya.

Apa efek lain dari besarnya tingkat volatilitas? Kamu akan kesulitan mengambil keputusan meskipun sudah menganalisa secara fundamental dan teknikal karena cepatnya perubahan harga. Oleh karena itu, sebaiknya trader pemula menghindari resiko ini.

Resiko Kedua: Leverage

Pernah mendengar leverage? Istilah ini tidak muncul dalam trading saham. Istilah ini baru terdengar jika kamu mencoba trading forex. Leverage merupakan perbandingan besaran modal trader dengan besaran dana pinjaman dari broker/pialang. Gampangnya, leverage diartikan ‘dana pinjaman’. Tiap broker menawarkan rasio leverage yang berbeda-beda. Umumnya broker menggunakan rasio 1:50 dan 1:100. Bahkan, ada yang menggunakan rasio lebih besar, yakni 1:100 ataupun 1 : 200.

Namun, kamu perlu waspada dengan penggunaan leverage ini, terutama jika perbandingan rasionya makin besar. Broker mengharuskan trader menyisihkan margin dalam jumlah tertentu sebagai jaminan agar trader bisa menggunakan leverage. Dengan adanya jaminan, ketika kamu  ternyata mengalami kerugian dan tidak bisa mengembalikan uang leverage, maka kamu juga tidak bisa mengambil kembali jaminan tersebut.

Resiko Ketiga: Peluang Loss (Rugi)

Kamu takut loss atau rugi sebelum memulai trading forex? Jika perasaan itu yang kamu alami, sebaiknya kamu mengurungkan niat untuk trading. Rugi merupakan sebuah keniscayaan dalam trading forex. Berani trading forex berarti sudah siap rugi.

Namun, kabar baiknya kamu tetap bisa meminimalisir kerugian. Kamu bisa belajar manajemen uang (money management), analisis fundamental, analisis teknikal, dsb. Hal tersebut dalam membantu kamu meminimalisir potensi kerugian. Broker terbaik senantiasa mengajarkan kamu sejumlah edukasi agar kamu terhindar dari potensi los. 

Resiko Keempat: Kualitas Broker

Resiko ini patut kamu waspadai. Mengapa? Broker merupakan entitas penting yang membantumu trading forex. Kamu akan melakukan aktivitas trading dalam platform atau aplikasi yang bekerjasama dengan broker tersebut.

Salah memilih broker sama seperti menyeburkan diri dalam jurang.Kamu akan berhadapan dengan biaya administrasi, biaya komisi, biaya swab, dan biaya lainnya. Dari segi platform, kamu akan menemui masalah seperti server freeze, downtime, angka gap, hingga lama withdraw. 

Bahkan, resiko terbesar jika kamu salah memilih broker yaitu terjebak broker scam atau broker palsu. Keberadaan broker scam alias broker palsu bukanlah hal asing di dunia forex. Mereka tidak segan memikat trader pemula dengan berbagai iming-iming. Oleh karena itu, sebelum terjun ke trading forex selalu pastikan rekam jejak brokermu. Pilih broker yang berkualitas dan profesional. Jangan segan memilih broker dengan komisi sedikit mahal, jika sebanding dengan kualitas pelayananya.

Resiko Kelima: Kegagalan Sistem

Pada umumnya kamu akan trading forex melalui suatu aplikasi atau sistem yang disediakan broker. Kamu dapat mengakses aplikasi ini, baik itu lewat Personal Computer (PC) ataupun perangkat mobile. 

Nah, sistem ini beresiko tinggi untuk mengalami error, seperti server downtime, freeze, dll. Bahkan jika terjadi masalah dalam mengakses internet, maka resikonya tidak dapat melakukan transaksi pada saat itu.

Tak hanya itu, permasalahan kegagalan sistem juga menghantui semua sistem terbaru yang diberikan suatu broker. Misalnya saja sistem copy trading atau robot trading. Kedua sistem ini merupakan sistem baru. Idealnya sistem ini dibuat untuk menyelesaikan permasalah klien. Namun, nyatanya sistem ini memberikan permasalahan baru. Akhirnya, makin rumit dan baru sistem, tidak menentukan kesempurnaan. Resiko kegagalan sistem saat trading akan selalu ada.

Resiko Keenam: Likuiditas

Likuiditas merupakan masalah yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Likuiditas menunjukan kemudahan transaksi. Likuiditas di pasar forex diartikan sebagai kemampuan suatu pasangan mata uang untuk diperdagangkan.

Dibandingkan dengan beberapa instrumen aset lainnya, forex termasuk instrumen yang aktif diperdagangkan di seluruh dunia.  Meskipun transaksi forex cenderung sangat likuid, belum tentu tidak ada resiko likuiditas.

Perlu diketahui jika kondisi likuiditas sedang rendah, maka jumlah order menjadi sedikit. Hal ini menyebabkan jual-beli tidak sesuai dengan kurs yang diharapkan. Spread akan melebar dari biasanya dan mengakibatkan kondisi trading jadi tidak menguntungkan. 

Resiko Kedelapan: Inflasi Pergerakan Suku Bunga

Meskipun inflasi hanya salah satu resiko, tetapi efeknya patut diperhitungkan. Mengapa inflasi patut diperhitungkan? Inflasi cenderung berpengaruh negatif terhadap suku bunga. Suku bunga dapat dianggap sebagai biaya atau nilai dari sebuah mata uang. 

Suku bunga rendah memacu belanja konsumen dan pertumbuhan ekonomi, dan umumnya berpengaruh positif pada nilai mata uang. Namun, suku bunga rendah biasanya tidak menarik investasi asing seperti halnya suku bunga yang lebih tinggi. Suku bunga yang lebih tinggi menarik investasi asing, yang kemungkinan akan meningkatkan permintaan mata uang suatu negara.

Oleh karena itu, bisa disimpulkan inflasi ini akan memengaruhi nilai mata uang suatu negara beserta nilai tukarnya terhadap mata uang asing. Tingkat inflasi yang sangat rendah tidak menjamin nilai tukar yang menguntungkan, tetapi tingkat inflasi yang sangat tinggi sangat mungkin berdampak negatif. 

Resiko Kesembilan: Gejolak Pasar atau resiko pasar

Risiko pasar merupakan resiko fluktuasi nilai akibat faktor-faktor yang memengaruhi kinerja di pasar keuangan. Hal ini bisa disebut perubahan sentimen pasar keuangan. 

Faktor-faktor yang memengaruhi sentimen pasar keuangan seperti resesi ekonomi, gejolak politik, perubahan suku bunga, bencana alam, perang, dan serangan teroris, dan lainnya.  Hal-hal tersebut cenderung berefek negatif terhadap seluruh pasar pada saat yang bersamaan. Akibatnya Kurs dapat berubah drastis pada waktu yang singkat. 

Resiko Kesepuluh: Aspek Psikologis Trader

Faktor terakhir yang patut dihadapi ialah diri kamu sendiri. Kamu harus menghadapai psikologis dirimu sendiri. Kelihatannya memang sederhana, tetapi justru hal ini sering kamu abaikan. 

Psikologis kamu akan menentukan seberapa baik hasil trading. Psikologi akan menyangkut pengendalian dirimu sendiri, seperti kesabaran, manajemen emosi, ambisi, kematangan pertimbangan, ketahanan mental, dan lainnya.

Misalnya kamu senantiasa dituntut untuk sabar dan berhati-hati sebelum mengambil keputusan. Jangan nafsu karena mengejar profit. Kalau kamu nafsu, kamu bisa lupa akan analisis yang telah kamu buat sendiri. Selalu setia pada money management yang telah dibuat. Akan lebih baik jika kamu belajar ilmunya dahulu lebih banyak. Pasalnya, ketidaktahuan membuat risiko trading Forex semakin besar.

Itulah 10 resiko trading forex yang perlu kamu ketahui. Namun, pada kenyataannya ada lebih banyak resiko yang patut kamu waspadai. Kamu akan menemui resiko lainnya seiring pengalaman kamu di dunia trading forex.

Mengetahui resiko sejak awal, akan membantu kamu untuk antisipasi. Kebanyakan promo broker mengagungkan profit dari trading forex, tanpa mengajarkan re3siko dibaliknya. Semoga artikel ini membantu kamu dalam memulai trading forex.


Artikel Terkait