Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.
Warren Edward Buffett merupakan seorang investor, pengusaha serta filantropis asal Amerika Serikat. Pria berusia 90 tahun ini pernah tercatat sebagai orang terkaya ketiga di dunia pada tahun 2015 versi Forbes.
Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel pertama.
Nasihat #4 – Diversifikasi bisa membahayakan
Investor individu biasanya memperoleh sebagian besar manfaat dari diversifikasi saat mereka memiliki sekitar 20 hingga 60 saham di sejumlah industri yang berbeda. Namun, ternyata banyak reksa dana yang memiliki ratusan saham dalam satu portofolio. Warren Buffett justru memasang strategi sebaliknya. Pada tahun 1960, posisi terbesar Warren Buffett adalah 35% dari seluruh portofolionya. Secara sederhana, Warren Buffett berinvestasi dengan kesadaran bahwa pasar jarang menawarkan perusahaan hebat dengan harga yang wajar. Warren Buffett menjelaskan sedikit tentang kepemilikan ekuitas utama yang dia miliki sebenarnya relatif sedikit. Investasi tersebut dimiliki dalam jangka panjang dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti:
Sullitnya menemukan investasi yang memenuhi kriteria tersebut membuat Warren Buffett hanya memusatkan kepemilikan dalam julah yang jauh lebih kecil yang dianggap menarik. Mengutip dari Warren Buffett: “Peluang jarang datang. Saat hujan emas, keluarkan uangnya, bukan bidal”. Sederhananya, peluang besar dalam hidup harus dimanfaatkan. Warren Buffett tidak melakukan banyak hal, tetapi ketika dia mendapat kesempatan untuk melakukan sesuatu yang benar dan besar, dia harus melakukannya.
Di sisi lain, banyak investor mendiversifikasi portofolionya secara berlebihan karena ketakutan atau bahkan ketidaktahuan. Memiliki 100 saham membuat investor kesulitan untuk untuk mengawasi peristiwa terkini yang berdampak pada perusahaan mereka. Diversifikasi yang berlebihan juga berarti bahwa portofolio kemungkinan besar akan diinvestasikan di sejumlah bisnis biasa-biasa saja sehingga mengurangi dampak dari kepemilikannya yang berkualitas tinggi. Hal ini sepemahaman dengan kutipan Warren Buffett bahwa “Diversifikasi adalah perlindungan terhadap ketidaktahuan. Sangat tidak masuk akal bagi mereka yang tahu apa yang mereka lakukan”. Jadi, saatnya bertanya pada diri Anda sendiri, ada berapa banyak saham yang Anda miliki. Jika jawabannya lebih dari 60, sepertinya Anda mungkin benar-benar perlu mempertimbangkan untuk mengurangi portofolio Anda untuk fokus pada kepemilikan kualitas tertinggi Anda.
Nasihat #5 – Kebanyakan berita bukanlah berita yang sebenarnya
Dalam prinsip Pareto atau dikenal sebagai aturan 80/20 menyatakan bahwa 80% efek atau hasil yang terjadi dapat dikaitkan dengan 20% penyebab suatu peristiwa. Mengenai berita keuangan, gunakan aturan 99/1, yaitu 99% dari tindakan investasi yang kita ambil sebaiknya dikaitkan dengan hanya 1% dari berita keuangan yang kita konsumsi. Sebagian besar berita di media ada untuk memicu emosi kita untuk melakukan apa saja. Warren Buffett mengatakan bahwa ‘Ingatlah bahwa pasar saham adalah manik depresif”. Pasar saham bagaikan suatu kekuatan dinamis yang tidak dapat diprediksi. Kita harus sangat selektif dengan berita yang kita pilih untuk didengarkan, apalagi saat mengambil tindakan.
Nasihat #6 – Tidak ada ‘tombol mudah’ dalam berinvestasi
Mungkin salah satu kesalahpahaman terbesar tentang investasi adalah bahwa hanya orang canggih yang dapat memilih saham dengan sukses. Warren Buffett menyatakan bahwa “Anda tidak perlu menjadi ilmuwan roket. Berinvestasi bukanlah permainan di mana pria dengan IQ 160 mengalahkan pria dengan IQ 130”. Tidak perlu seorang jenius untuk mengikuti filosofi investasi Warren Buffett, tetapi sangat sulit bagi siapa pun untuk secara konsisten mengalahkan pasar dan menghindari kesalahan perilaku. Yang penting lagi, investor harus tetap sadar bahwa tidak ada yang namanya seperangkat aturan ajaib, formula, atau "Tombol Mudah" yang dapat menghasilkan sesuatu yang mengalahkan pasar.
Ini Dia Penyebab Loss Ini Saat Trading Gold
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Tips Trading Dengan Pivot Point
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Mengenal Apa Itu Gartley Pattern
Seputar Forex
Danuh Nuraga