Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.
Di dalam pasar keuangan, selain istilah ‘trader’, Anda tentu sering mendengar istilah ‘investor’. Seorang investor merupakan setiap individu atau entitas lain (seperti perusahaan atau reksa dana) yang melakukan permodalan atau mempercayakan sejumlah modal dengan harapan akan menerima keuntungan finansial nantinya.
Investor mengandalkan berbagai instrument keuangan yang berbeda untuk mendapatkan tingkat pengembalian (rate of return) / keuntungan dari investasi tersebut serta untuk mencapai suatu tujuan keuangan yang penting, seperti untuk tabungan masa pensiun, mendanai pendidikan hingga perguruan tinggi atau hanya mengumpulkan kekayaan tambahan dari waktu ke waktu.
Ada berbagai macam sarana investasi untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan oleh seorang investor, termasuk saham, obligasi, komoditas, reksa dana, opsi, kontrak berjangka (futures), ETF (Exchange Traded Fund), valuta asing, emas, perak, rencana pensiun hingga perumahan. Investor dapat menganalisis peluang keuntungan dari berbagai sudut, Yang penting, investor bisa meminimalkan risiko serta memaksimalkan keuntungan.
Investor memiliki perbedaan dengan trader. Investor menempatkan modal yang digunakan untuk meraih keuntungan jangka panjang, sedangkan trader menempatkan modal untuk meraih keuntungan jangka pendek dengan cara membeli serta menjual sekuritas berulang kali.
Investor biasanya mendapatkan keuntungan dengan menggunakan modal sebagai investasi ekuitas atau investasi hutang. Investasi ekuitas (equity investment) memerlukan kepemilikan saham dalam bentuk saham perusahaan yang dapat membayar dividen selain menghasilkan capital gain (keuntungan modal). Investasi hutang (debt investment) dapat berupa pinjaman yang diberikan kepada individu atau perusahaan lain atau dalam bentuk pembelian obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan yang membayar bunga dalam bentuk kupon.
Investor bukanlah kelompok yang sama rata. Mereka muncul dengan berbagai toleransi risiko, modal, gaya, preferensi serta kerangka waktu yang berbeda-beda. Sebagai contoh, beberapa investor mungkin lebih memilih investasi berisiko sangat rendah yang akan menghasilkan keuntungan konservatif, seperti sertifikat deposito dan produk obligasi tertentu. Investor lain cenderung mengambil risiko tambahan dalam usaha untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Para investor ini mungkin berinvestasi dalam mata uang, emerging market (pasar berkembang yang cepat) atau saham.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, investor berbeda dengan trader. Investor biasanya menahan posisi selama bertahun-tahun hingga beberapa dekade. Untuk itu, investor juga disebut sebagai ‘position trader’ atau ‘buy and hold investor’ / investor beli dan tahan). Trader biasanya menahan posisi untuk periode yang lebih pendek. Sebagai contoh, scalp trader menahan posisi hanya dalam beberapa detik. Swing trader menahan posisi dari beberapa hari hingga beberapa minggu.
Ada lagi yang disebut sebagai ‘investor institusional’, yaitu suatu organisasi (seperti firma keuangan atau reksa dana) yang membangun portofolio cukup besar dalam saham dan instrument keuangan lainnya. Investor institusional mampu mengumpulkan modal dari beberapa investor kecil, baik individu maupun perusahaan, untuk melakukan investasi yang lebih besar. Karena itu, investor institusional sering kali memiliki pengaruh pasar yang jauh lebih besar daripada investor ritel perorangan.
Ada dua macam tipe investor berdasar pada strategi investasi, yaitu investor pasif dan investor aktif.
Investor pasif:
Investor aktif:
Happy investing!
Ini Dia Penyebab Loss Ini Saat Trading Gold
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Tips Trading Dengan Pivot Point
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Mengenal Apa Itu Gartley Pattern
Seputar Forex
Danuh Nuraga