SEPUTAR FOREX

SEPUTAR FOREX

RAHASIA DI BALIK TSLA (Bagian 1 / 2 )

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : November 19, 2020
Dilihat: 1840 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata Tesla? Mungkin berbagai hal ini muncul di benak Anda, seperti mobil listrik, Nikola Tesla sang penemu sistem kelistrikan arus bolak-balik hingga Elon Musk. Anda tidak salah. Tesla Motors Inc. memang ada hubungannya dengan Elon Musk yang menjadi Chief Executive Officer (CEO) di perusahaan yang tercatat di bursa NASDAQ dengan kode ‘TSLA’ ini.

Sejak Tesla memproduksi mobil sport Roadster pertama pada tahun 2008, Tesla Motors Inc. dan Elon Musk ibaratnya telah mengukuhkan status mereka sebagai ikon teknologi dan inovasi. Tesla semakin maju dengan semakin banyaknya perusahaan besar seperti PepsiCo., Walmart dan Anheuser-Busch yang membuat pesanan besar untuk truk semi-listrik dari perusahaan yang mencantumkan Tesla sebagai bentuk penghormatan pada Nikola Tesla.

Tak hanya Tesla, produsen kendaran listrik yang lain adalah Ford Motor Company (NYSE: F) dan General Motors Company (NYSE: GM) di mana kendaraan listrik merupakan bagian dari jajaran produk-produk kedua perusahaan itu. Namun, Tesla tetaplah merupakan nama paling terkenal yang hanya fokus pada mobil listrik. Ketika persaingan meningkat, Tesla mendapat kecaman karena masalah produksi, pengiriman yang lambat serta boros. 

Tesla merupakan perusahaan teknologi besar keempat dari Elon Musk, setelah kesuksesan yang diraih oleh Elon Musk melalui Zip2, PayPal Corporation (NASDAQ: PYPL) dan SpaceX. Kebanyakan orang mungkin sudah begitu akrab dengan cerita berdirinya Tesla. Namun, ada beberapa hal yang mungkin masih menjadi rahasia di balik perusahaan otomotif listrik ini dan pimpinannya. 

 

Elon Musk sebenarnya tidak benar-benar mendirikan Tesla:

Berbicara tentang Tesla dan Elon Musk, memang sulit untuk memikirkan satu tanpa yang lain. Dengan koneksi seperti itu, banyak yang mungkin berasumsi bahwa Elon Musk adalah pendiri perusahaan, namun sebenarnya tidak demikian. 

Tesla didirikan pada tahun 2003 oleh Martin Eberhard dan Marc Tarpenning. Elon Musk tidak bergabung dengan perusahaan hingga tahun 2004, ketika dia menginvestasikan sebagian besar dana untuk investasi Seri A perusahaan tersebut serta bergabung dengan dewan direksi Tesla dalam prosesnya. Fakta ini agak rumit karena perusahaan malah menganggap Elon Musk sebagai pendiri. Hal ini tentu saja tidak diterima dengan baik oleh Martin Eberhard selama bertahun-tahun. Dia pun berusaha menuntut Elon Musk pada tahun 2009 dengan mengatakan bahwa dia muncul untuk menuliskan ulang sejarah.

 

Desain Tesla merupakan sumber terbuka (open-source):

Mengutip Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, open-source atau sumber terbuka merupakan suatu sistem pengembangan yang tidak dikuasai oleh suatu individu atau lembaga pusat, namun oleh para pelaku yang yang bekerja sama dengan memanfaatkan source-code atau kode sumber tersedia bebas dan bisa diakses menggunakan fasilitas internet.  Pada tanggal 12 Juni 2014, Elon Musk mengunggah tulisan di situs resmi Tesla berjudul ‘Semua Paten Kami adalah Miliki Anda’. Dalam unggahan tersebut, Elon Musk berbicara mengenai tujuannya dalam menciptakan transportasi berkelanjutan untuk semua orang dan Elon Musk merasa bahwa menerapkan paten pada teknologi Tesla akan menghambat tujuan itu. Pada intinya, Elon Musk mengatakan bahwa dia ingin dunia bergerak ke arah transportasi berkelanjutan tersebut, walaupun itu harus mengorbankan Tesla. Siapa pun yang memiliki waktu, sumber daya serta motivasi dapat membuat mobil listrik sendiri dengan menggunakan ceteak biru milik Tesla. 

 

 

 


Artikel Terkait