SEPUTAR FOREX

SEPUTAR FOREX

SAHAM-SAHAM YANG BERTAHAN SELAMA RESESI (Bagian 1)

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : October 10, 2020
Dilihat: 2951 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


Pandemi virus corona yang melanda hampir di seluruh dunia ini tak ayal memicu terjadinya krisis finansial global. Tercatat kali ini merupakan krisis yang ketiga kalinya setelah krisis finansial global yang terjadi pada tahun 1998 dan 2008 lalu. Bahkan krisis finansial di tahun 2008 tersebut mendatangkan malapetaka di pasar saham. Indeks S&P kehilangan 38,5% nilainya dan menjadi tahun terburuk sejak tahun 1931 ketika terjadi Great Depression. Namun, pada setiap peristiwa krisis finansial yang terjadi di mana sebagian besar ekuitas anjlok, tetap ada saham-saham yang menunjukkan ketahanan luar biasa. Seperti beberapa saham berikut ini yang menjadi legenda dalam sejarah pasar saham berkat ketangguhannya menghadapi resesi, walaupun ada juga sebagian dari saham berikut ini yang mengalami keterpurukan di masa pandemi covid-19 ini.

 

Hasbro (HAS)

Pada krisis tahun 2008, perusahaan mainan dan hiburan Hasbro malah berkembang pesat secara tak terduga di saat konsumen mengekang pengeluaran secara dramatis. Selain karena kinerja yang kuat dari bisnis merek berlisensi, saham HAS berkembang pesat di saat gejolak berkat waralaba seperti Star Wars, Iron Man, the Incredible Hulk dan Spider-Man. Waralaba Transformers milik Hasbro juga memiliki kinerja cukup baik. Penurunan nilai saham yang terjadi di tahun 2020 sejauh ini menjadi cerita yang berbeda bagi Hasbro, yang sahamnya terpukul separah yang lain.

Ross Stores (ROST)

Sebagai ritel dalam bisnis pakaian diskon, Ross Stores mengalami nilai saham yang naik pada tahun 2008 karena konsumen semakin menerapkan kesadaran biaya dalam kebiasaan berbelanja mereka. Ross Stores berkembang pesat selama Great Recession, dengan jumlah toko yang mengalami peningkatan dari 890 menjadi 956 pada tahun 2008. Dikombinasikan dengan pertumbuhan penjualan toko dan manajemen inventaris yang lebih ketat, tidak heran ROST mengalahkan pasar dengan 56 poin persentase dan diakui sebagai ‘saham tahan resesi terbaik’. Namun, saham ROST mengalami penuruan di awal tahun 2020 ini karena bisnis ritel mengalami tekanan di masa krisis akibat virus corona saat ini. 

 

Walmart (WMT)

Seperti Ross Stores, Walmart adalah penerima manfaat nyata dari ekonomi yang melemah secara dramatis selama Great Recession, karena pembeli bergegas untuk meminimalkan pengeluaran dengan berbelanja di ritel diskon. Pendapatan Walmart tumbuh 7,2% dalam satu tahun terburuk bagi ekonomi dari generasi ke generasi. Tidak seperti Ross Stores, WMT secara dramatis mengungguli pasar saham pada  awal tahun 2020. Dan pada tahun 2008,  WMT bahkan berhasil meningkatkan laba per saham dan meningkatkan dividennya sebesar 8%. Fakta bahwa WMT membayar dividen serta meningkatkannya pada saat banyak saham dividen yang memotong atau menghentikan pembayaran sama sekali kemungkinan besar membantu meredakan kekhawatiran investor. Berinvestasi tidak harus rumit dan ketahanan Walmart adalah contoh bagusnya.

 

Amgen (AMGN)

Raksasa bioteknologi Amgen mengisolasi diri dari resesi dengan cara yang sangat berbeda, yaitu Amgen memproduksi obat-obatan untuk kanker, anemia serta obat-obatan lain yang tidak dapat ditinggalkan oleh konsumen. Pendapatan produk tumbuh hanya 3% pada tahun 2008, namun angka itu tidak terlalu buruk mengingat kebanyakan orang Amerika berada dalam kepanikan akibat krisis finansial global. Amgen juga dengan bijak memutuskan untuk mengambil keuntungan dari krisis pasar dengan membeli kembali jutaan saham di bawah $ 56, kira-kira seperempat dari harga saat ini. Tahun 2008 itu juga membawa hasil uji klinis yang positif untuk denosumab, yaitu obat yang akan menghasilkan pendapatan $ 2,3 miliar pada tahun 2018. Saham AMGN juga mengungguli pasar yang lebih luas selama aksi jual tahun 2020.


Artikel Terkait