SEPUTAR FOREX

SEPUTAR FOREX

SAHAM SMALL-CAP VERSUS SAHAM LARGE-CAP (Bagaian 1 / 2)

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : November 14, 2020
Dilihat: 2675 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


Ada istilah kapitalisasi pasar yang merupakan terjemahan dari ‘market capitalization’. Secara historis, kapitalisasi pasar didefinisikan sebagai nilai dari semua saham yang beredar dari suatu perusahaan. Kapitalisasi pasar memiliki hubungan terbalik atau hubungan berlawanan dengan risiko serta pengembalian (return).

 

Perusahaan yang diperdagangkan secara publik sering kali tersegmentasi berdasarkan kapitalisasi pasarnya, yaitu, nilai total saham mereka di pasar. Ada tiga jenis perusahaan berdasar pada capital atau modalnya, yaitu:

  • Perusahaan berkapitalisasi besar (large-cap corporations): memiliki kapitalisasi pasar sebanyak US $10 miliar atau lebih
  • Perusahaan berkapitalisasi menengah atau perusahaan kelas menengah (mid-cap companies): memiliki kapitalisasi pasar antara US $2 miliar hingga US $10 miliar
  • Perusahaan berkapitalisasi kecil (small-cap corporation): memiliki kapitalisasi pasar antara US $300 juta hingga US $2 miliar.

 

Large-cap corporation atau perusahaan berkapitalisasi besar cenderung tumbuh lebih lambat daripada perusahaan berkapitalisasi menengah dan cenderung menjadi perusahaan yang lebih matang sehingga tidak terlalu bergejolak selama masa sulit karena investor beralih ke kualitas dan memilih lebih menghindari risiko. 

Perusahaan kapitalisasi kecil dan perusahaan kapitalisasi menengah lebih terjangkau daripada kapitalisasi besar, namun volatilitas di pasar ini menunjukkan kepemimpinan kapitalisasi besar pada tahun 2019.

 

Saham small-cap:

Sederhananya, saham small-cap atau saham kapitalisasi kecil memiliki lebih sedikit saham yang diperdagangkan secara publik daripada perusahaan mid-cap atau large-cap. Secara modal, bisnis ini memiliki kapital antara US $300 juta hingga US $2 miliar yang merupakan total nilai dolar dari semua saham yang beredar yang dimiliki oleh investor, investor institusional serta orang dalam perusahaan. 

Bisnis yang lebih kecil tentunya akan memberikan penawaran saham yang lebih kecil. Jadi, saham-saham ini cenderung diperdagangkan dalam jumlah sedikit dan mungkin perlu waktu lebih lama untuk menyelesaikan transaksinya.

Namun, pasar kapitalisasi kecil ini merupakan satu tempat di mana investor individu memiliki keunggulan dibandingkan dengan investor institusional. Investor institusional tidak terlalu sering terlibat dalam penawaran saham kecil karena mereka cenderung membeli saham dalam jumlah besar. Jika para investor institusional terlibat dalam penawaran saham kecil, mereka akan mendapati diri mereka yang menguasai porsi dari bisnis yang lebih kecil ini. 

Kekurangan likuiditas masih menjadi masalah bagi saham-saham berkapitalisasi kecil, terutama bagi investor yang membangun portofolionya dengan diversifikasi. Perbedaan ini memiliki dua efek:

  • Investor kapitalisasi kecil (small-cap investor) cenderung kesulitan melepas saham. Ketika ada lebih sedikit likuiditas di pasar, investor cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk membeli atau menjual kepemilikan tertentu dengan volume perdagangan harian yang kecil.
  • Manajer dana berkapitalisasi kecil (small-cap fund) menutup dananya untuk investor baru dengan jumlah di ambang batas pengelolaan aset yang lebih rendah (AUM atau Asset Under Management).

 

Saham large-cap:

Secara sederhana, saham large-cap atau saham kapitalisasi besar merupakan saham yang diperdagangkan untuk perusahaan dengan kapitalisasi pasar sebesar US $10 miliar atau lebih. 

Saham large-cap cenderung kurang stabil selama pasar yang sulit karena investor lebih memilih bisnis yang berkualitas dan memiliki stabilitas sehingga menjadi lebih menghindari risiko.

Perusahaan large-cap mencakup lebih dari 90% pasar ekuitas Amerika, yang di antaranya adalah raksasa komunikasi seluler Apple (APPL), raksasa minyak dan gas Exxon Mobil (XOM) dan konglomerat multinasional Berkshire Hathaway (BRKA). Banyak indeks mengikuti perusahaan-perusahaan berkapitalisasi besar seperti Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan Standard and Poor's 500 (S&P 500).


Artikel Terkait