SEPUTAR FOREX

SEPUTAR FOREX

Stanley Druckenmiller dan Kisah ‘Black Wednesday’

Story by : Belajar Trading
Category at: Artikel Baru
Published : April 11, 2022
Dilihat: 748 kali

Seorang Blogger yang menyukai bidang jurnalistik, content writer, SEO, dan copywriting. Menyukai isu seputar dunia finansial, film, kebudayaan, dan human interest. Saat ini bergabung di belajartrading.co.id sebagai content writer.


Stanley Druckenmiller lahir di pinggiran kota Philadelphia. Pria kelahiran 1953 ini dibesarkan dari keluarga kelas menengah. Stanley Druckenmiller menyelesaikan pendidikan dari Bowdoin College pada tahun 1975 dengan jurusan Bahasa Inggris dan Ekonomi. Setelah lulus, pria berkebangsaan Amerika ini melanjutkan pendidikan di Universitas Michigan utnuk mengambil gelar PhD. Namun, Stanley Druckenmiller tidak menyelesaikan pendidikannya. Dia lebih memilih drop out. Alasannya, dia telah diterima sebagai analis keuangan di Pittsburgh National Bank dengan status karyawan magang. Sejak itu, karirnya terus melesat. Tak ayal, dia pun diterima sebagai karyawan tetap pada tahun 1978.

Duquesne Capital Management dan Awal Pertemuan dengan Soros

Selang berapa puluh tahun perjalanan karir, tak disangka, Stanley Druckenmiller mengambil keputusan besar.  Ia memutuskan keluar dari Pittsburgh National Bank yang membesarkannya. Langkahnya karirnya berlanjut dengan mendirikan perusahaannya sendiri dengan nama Duquesne Capital Management. Stanley telah membuktikan bahwa keputusannya sudah tepat. Dia mampu membuktikan perusahaanya dipercayai investor besar. Kepercayaan ini lah yang membuat nama perusahaannya kian melambung.

Keberhasilan Stanley Druckenmiller membangun perusahaannya pun akhirnya berbuah manis. Dia dilirik oleh pesohor di dunia investasi, George Soros. Sang pesohor tak ragu menjadikannya sebagai partner bisnis. Bahkan, Soros juga menawari Stanley Druckenmiller sebagai manajer di perusahaan miliknya. Tak lain tak bukan, perusahaan besar bernama Quantum Fund.

Peristiwa "Black Wednesday" dan Pengakuan Forbes

Sepanjang kerjasamanya bersama George Soros, berjalan dengan baik. Titik puncak karir Stanley bersama Soros menyebabkan sebuah peristiwa bernama "Black Wednesday" pada tahun 1992. Saat itu, Stanley membantu Soros melakukan perdagangan terbesar sepanjang sejarah. Perdagangan tersebut membawa situasi di  Bank sentral Inggris kalang kabut dan "kebobolan" sebanyak £3.4 miliar.

Duet Stanley Druckenmiller dan George Soros berlangsung cukup lama di sepanjang tahun 1988 - 2000-an. Setelah tahun 2000-an,  Stanley berpisah dengan Soros. Dia pun ingin berfokus pada perusahaannya sendiri secara eksklusif. 

Kepiawaiannya di dunia finansial, membawa namanya di masuk dalam radar majalah Forbes. Dia tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Amerika. Berdasarkan catatan bulan maret 2013 saat itu, Stanley Druckenmiller memiliki jumlah kekayaan terbesar di Amerika yakni mencapai $2.8 miliar. Seluruh aset tersebut berasal dari keuntungan trading dan return investasi di pasar keuangan. Menurut laporan dari Financhill, perusahaan Stanley saat ini memiliki aset senilai $3.7 miliar. Aset-aset tersebut merupakan akumulasi dari gabungan berbagai aset dari perusahaan ternama, antara lain: Microsoft Corp (MSFT)   T-Mobile (TMUS)  Amazon (AMZN)  Starbucks (SBUX)  Freeport-Mcmoran (FCX)  Palo Alto Networks (PANW)  Sea Ltd (SE)  Penn Natl Gaming (PENN) Nuance Communications (NUAN) Disney (DIS)


Artikel Terkait