SEPUTAR FOREX

SEPUTAR FOREX

Tak Terduga! Faktor Cuaca Ternyata Mampu Mempengaruhi Pasar Forex

Story by : satrio
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : November 27, 2023
Dilihat: 381 kali

Konsultan Perdagangan yang sudah berkiprah di dunia trading selama lebih dari 5 tahun di Pasar Modal yang membantu Trader dan Investor professional mendapatkan layanan, rekomendasi, dan strategi handal. Ia lulus dari Universitas Brawijaya dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen Bisnis. Selain itu, juga memiliki pengetahuan dalam pasar forex dan cryptocurrency..


zoom

Sumber: Freepik

Di pasar trading, harga adalah faktor yang sangat penting dan seringkali berfluktuasi. Namun bukan hanya itu, ada banyak faktor yang mempengaruhi harga di pasar trading, dan pemahaman yang baik tentang faktor-faktor ini dapat membantu para trader membuat keputusan yang lebih baik. Faktor yang sering kali tidak diperhatikan oleh para trader adalah perubahan iklim.

Pasalnya cuaca atau iklim dapat mempengaruhi konsumsi energi dan hasil panen industri pertanian. Pengaruh perubahan cuaca terhadap kondisi ekonomi membuat nilai mata uang yang digunakan dalam negara tersebut bergerak naik-turun secara fluktuatif.

Pegaruh cuaca terhadap transaksi forex selama ini menjadi sebuah teori yang banyak diperdebatkan. Namun berdasarkan pengamatan terhadap kondisi cuaca di Amerika utara terhadap nilai tukar dolar membuktikan adanya korelasi di antara keduanya.

Salah satu contohnya adalah bencana Badai Katrina yang terjadi pada 2005 silam. Bencana alam yang melanda Lousiana, Mississippi, Alabama, Florida, dan Georgia ini menyebabkan tewasnya sekitar 1,836 korban jiwa.

Badai Katrina menyebabkan kerusakan properti dalam skala besar yang sangat parah. Tak hanya itu, bencana alam ini juga menyebabkan kepanikan pengaruh yang cukup besar dalam pasar luar negeri Amerika Serikat. Kepanikan dan kegelisahan masyarakat pasca bencana memiliki dampak yang tidak baik untuk nilai tukar mata uang yang berlaku di negara tersebut.

Selain Badai Katrina yang pernah melanda Amerika Utara, banjir dan kekeringan juga menjadi kondisi cuaca yang berpengaruh besar pada sektor ekonomi Amerika Serikat. Daerah sentra industri pertanian seperti Iowa menyadari pentingnya kondisi cuaca dalam kegiatan perekonomian. Kondisi cuaca yang berpotensi menyebabkan penurunan hasil pertanian atau bahkan gagal panen menjadi momok menakutkan untuk perekonomian daerah tersebut.

Gagal panen membuat para petani terpaksa menaikkan harga produk karena terbatasnya ketersediaan barang. Sementara retailer terpaksa mencari produk pengganti untuk sementara waktu hingga kondisi industri pertanian kembali membaik. Jika banjir dan kekeringan terjadi, kemungkinan terjadinya defisit akan semakin tinggi. Nilai tukar Dolar pun akan terguncang jika hal ini terjadi.

Cuaca dan iklim di seluruh dunia sangat beragam. Setiap negara di bagian dunia yang berbeda memiliki iklim dan cuacanya sendiri. Hal ini membuat mata uang dari tiap negara juga memiliki nilai yang tak sama.

Untuk negara dengan empat musim, mata uang yang berlaku akan mengalami perbedaan nilai di musim dingin dan musim panas. Kedua musim ini menyebabkan perubahan kebutuhan dan konsumsi sumber daya dalam sebuah negara. Kegiatan ekonomi dan jual beli pun akan sangat berbeda pada kedua musim ini.

Sementara untuk negara di belahan bumi selatan seperti Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan akan lebih memperhatikan trend musiman. Negara-negara ini memberikan perhatian lebih terhadap sektor pariwisata, peningkatan kebutuhan bahan bakar, permintaan energi listrik, dan kegiatan ekspor pertanian. Trend musiman ini juga mempengaruhi nilai tukar mata uang yang ada di negara terkait.

Sebagai contoh, Dolar Selandia Baru (NZD) biasanya mengalami peningkatan nilai pada bulan Oktober hingga November. Hal ini disebabkan oleh prediksi peningkatan permintaan atas mata uang tersebut karana sektor pariwisata dan ekspor pertanian yang dimulai pada tahun selanjutnya.

Tak hanya musim yang secara rutin berganti tiap tahunnya, siklus iklim yang tak biasa juga bisa menyebabkan pergerakan nilai mata uang, baik naik mau pun turun. Perubahan cuaca pada sebuah negara dapat menyebabkan perubahan harga bahan bakar karena permintaan dan ketersediaan yang juga berubah.

Pada kondisi cuaca tak terduga permintaan bahan bakar dapat meningkat secara signifikan. Hal ini membuat harga bahan bakar juga akan melonjak dengan signifikan. Harga ekspor bahan bakar terutama minyak yang meroket dapat membuat nilai tukar mata uang sebuah negara menjadi lebih tinggi.

Ketidakteraturan cuaca ini juga bisa menyebabkan mata uang suatu negara melemah secara tajam. Pasalnya untuk negara yang bergantung pada industri pertanian, cuaca yang tak terduga dapat menyebabkan masalah serius.

Penurunan hasil pertanian atau bahkan insiden gagal panen dapat membuat harga kebutuhan melonjak sangat tajam. Ketersediaan barang yang tak banyak juga membuat kegiatan ekspor akan terganggu. Hal ini tentu akan menyebabkan inflasi yang sangat besar hingga membuat mata uang negara tersebut melemah.

Penjabaran di atas membuktikan peran penting cuaca, musim, dan iklim suatu negara terhadap nilai mata uang yang sangat penting dalam transaksi forex. Mata uang suatu negara terbukti dapat menguat dan melemah karena kondisi cuaca yang ada. Oleh sebab itu, sangat penting untuk melakukan analisa cuaca sebelum melakukan transaksi forex.

 

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

- Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
- Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan
  Saya untuk mengenal trading lebih detail.
- Untuk pembelajaran lebih intensif dan lebih dalam, silahkan
  ke Sekolah Forex Gatis
- CALL atau whatsapp dan cari DANUH silahkan hubungi di SINI


Artikel Terkait