SEPUTAR FOREX

SEPUTAR FOREX

TIPS KEUANGAN BAGI GENERASI SANDWICH (Bagian 1 / 2 )

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : November 11, 2020
Dilihat: 2497 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


Sandwich dikenal sebagai istilah bahasa Inggris yang merujuk pada roti lapis atau roti isi. Bentuk roti lapis ini beragam. Namun, secara sederhana, sandwich merupakan suatu bentuk makanan berupa dua potong roti yang di tengahnya berisi irisan keju, daging hingga sayuran yang biasanya cocok untuk bekal makan siang karena kepraktisannya. Kata sandwich sendiri diambil dari nama 4th Earl of Sandwich, John Montagu, yang merupakan penggemar permainan kartu kelas berat pada abad ke-18 di Inggris.

Muncul istilah ‘sandwich generation’ atau generasi sandwich yang merujuk pada generasi yang berusia antara 30 tahun hingga 40 tahun di mana posisi finansial generasi ini terhimpit di antara generasi di bawahnya dan generasi di atasnya. Generasi sandwich berada di titik di mana dia harus menghidupi dua generasi pada waktu yang bersamaan, yaitu anak-anaknya dan orang tuanya. Banyak orang dalam generasi sandwich ini merasa ‘terjebak’ di tengah dua generasi tersebut sekaligus merasa ‘terjepit’ secara emosional dan finansial. Jika saat ini Anda mencoba menyeimbangkan kebutuhan anak Anda sendiri dengan kebutuhan orang tua Anda, maka Anda adalah bagian dari generasi sandwich.

 

Pandemi Covid-19 ini cenderung membuat para orang tua merasa tertekan ketika melihat anak-anaknya tidak bekerja atau dirumahkan.Tekanan ini menunjukkan bahwa pada dasarnya orang tua mengandalkan anak-anak mereka untuk mendapatkan dukungan keuangan sehingga mereka melihat  anak-anak mereka itu sebagai ‘rencana pensiun’. Tentunya para orang tua ini khawatir apakah kebutuhan keuangan mereka sendiri akan terpenuhi jika anak-anak mereka tidak bekerja akibat wabah virus corona ini. 

Terjebak di tengah-tengah merawat orang tua dan anak Anda secara bersamaan tentunya bisa membuat Anda kewalahan. Perencanaan lanjutan adalah kunci untuk membuat Anda berhasil menjadi generasi sandwich.

 

Mengapa generasi sandwich merasa tertekan atau kewalahan:

Orang-orang yang berada di usia akhir 30-an, 40-an serta 50-an cenderung memiliki beberapa karakteristik yang meningkatkan tantangan yang mereka hadapi, seperti:

  • Mereka cenderung bukan berasal dari keluarga besar: Generasi sandwich dilahirkan selama periode di mana tingkat kelahiran cenderung menurun sehingga seringkali memiliki saudara kandung yang relatif lebih sedikit untuk berbagi tanggung jawab merawat orang tua mereka.  

 

  • Orang tua generasi sandwich bisa saja bercerai: Sebagai info, perceraian di antara orang Amerika berusia 50 tahunan atau lebih tua tersebut jumlahnya meningkat tiga kali lipat dari tahun 1990 hingga tahun 2010, yaitu terletak pada angka 643.000. Fakta tentang perceraian ini berarti bahwa ketika orang tua generasi sandwich ini mencapai usia di mana mereka cenderung membutuhkan perawatan ekstra di masa tua, hanya sedikit dari mereka yang masih memiliki pasangan untuk membantu merawat mereka. 
  • Orang tua termasuk mereka yang menunda memiliki anak: Banyak orang tua menunda memiliki anak hingga di kemudian hari dibandingkan generasi sebelumnya yang memutuskan cepat memiliki anak begitu menikah. Hal ini membuat orang tua menghadapi tanggung jawab serta biaya mengasuh anak hingga usia 40-an dan bahkan usia 50-an.
  • Ada banyak orang tua tunggal saat ini dibandingkan generasi sebelumnya: Pengasuhan tunggal ini tentu saja menambah sejumlah tekanan keuangan, termasuk kemungkinan harus menutupi biaya sewa rumah, utilitas, bahan makanan dan lainnya dalam satu pendapatan. 

Artikel Terkait