SEPUTAR FOREX

SEPUTAR FOREX

TRADER RITEL VERSUS TRADER INSTITUSIONAL

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : August 12, 2020
Dilihat: 2941 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


zoom

Di dunia perdagangan forex, dikenal dua macam trader atau pedagang, yaitu trader ritel (retail trader) dan trader insititusional (institutional trader).

 

Trader ritel (retail trader):

  • Disebut juga trader individual atau investor perorangan yang membeli serta menjual sekuritas untuk akun pribadinya, dan bukan untuk perusahaan atau organisasi lain.
  • Dalam mempelajari trading, trader ritel biasanya mencari edukasi trading tersebut melalui internet. Umumnya, mereka menghasilkan sedikit lebih banyak uang di waktu luang mereka atau malah menjadi trader penuh waktu (full time) untuk menikmati kebebasan dan fleksibilitas waktu. 
  • Trader ritel memfokuskan diri pada sistem teknis, pola harga dan indikator.
  • Trader ritel juga ada di dunia pasar saham. Trader ritel membeli dan menjual saham dalam round lot (unit saham bulat) di mana round lot ini mengacu pada 100 saham. 
  • Jumlah saham yang diperdagangkan oleh trader ritel masih terlalu sedikit untuk bisa mempengaruhi harga sekuritas. 
  • Trader ritel biasanya berinvestasi dalam saham, obligasi, opsi dan atau futures (kontrak berjangka).
  • Trader ritel tidak memiliki banyak akses ke IPO (Initial Public Offering) atau bahkan tidak ada akses sama sekali. IPO sendiri adalah suatu kondisi di mana perusahaan menjual sebagian sahamnya k e publik.
  • Trader ritel seringkali dikenakan biaya tetap untuk setiap perdagangan dan diharuskan membayar biaya pemasaran ritel dan pendistribusian.
  • Trader ritel membeli banyak sekuritas berbeda dengan jumlah saham yang memadai demi mencapai portofolio yang terdiversifikasi karena saham small-cap memiliki poin harga yang lebih rendah yang menarik para trader ritel. Saham small-cap atau small-cap stock sendiri merupakan saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil di bawah Rp. 1 triliun di BEI (Bursa Efek Indonesia).

 

Trader institusional (institutional trader)

  • Trader institusional merupakan trader yang membeli dan menjual sekuritas untuk aku yang mereka kelola bagi organisasi-organisasi, seperti bank, perusahaan asuransi, dana pensiun, reksaddana atau hedge fund (dana lindung nilai) atau reksa dana (mutual fund).
  • Sebelum mendapatkan pekerjaan di suatu lembaga keuangan, trader institusional biasanya akan kuliah dan mendapatkan gelar dalam bidang ekonomi, matematika atau keuangan dari perguruan tinggi.
  • Trader institusional seringkali memulai karir sebagai analis junior dan terus berkembang selama bertahun-tahun hingga mencapai posisi sebagai seorang pengelola dana senior (senior fund manager).
  • Trader institusional memfokuskan diri pada analisa fundamental, sentimen pasar dan psikologi perdagangan. 
  • Dalam dunia pasar saham, investor institusional terlibat dalam perdagangan blok (block trades) yang merupakan suatu order untuk membeli atau menjual sekaligus sejumlah 10.000 saham atau lebih.
  • Trader institusional melakukan sebagian besar perdagangan di bursa utama dan perdagangan mereka sangat berpengaruh pada harga sekuritas karena institusi atau lembaga-lembaga tersebut merupakan kekuatan terbesar di belakang penawaran dan permintaan di pasar sekuritas. 
  • Trader institusional berinvestasi dalam saham, obligasi, opsi dan futures (kontrak berjangka), forward contract (kontrak serah) dan swap. Sebagai info, opsi atau options merupakan kontrak untuk membeli atau menjual aset sekuritas dengan harga tetap pada atau sebelum jatuh tempo. Swap adalah pertukaran dana dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Swap terjadi dalam jangka waktu tertentu sepanjang kontrak berlaku.
  • Trader institusional memiliki akses untuk membeli dan berinvestasi dalam IPO (Initial Public Offfering).
  • Trader institusional tidak dibebankan oleh rasio biaya pemasaran atau distribusi.
  • Semakin besar dana institusional, semakin tinggi kapitalisasi pasar yang cenderung dimiliki oleh trader. Trader institusional tidak ingin menjadi pemilik mayoritas dalam saham modal kecil untuk mencegah penurunan likuiditas. 

Artikel Terkait