TRADER SUKSES VERSUS TRADER GAGAL (part 1)

---

Dalam dunia keuangan, Anda tentu sering mendengar istilah trader (finansial) yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti pedagang (keuangan). Ada trader yang sukses dan ada trader yang bisa dikatakan kurang sukses atau bahkan gagal. Seperti apa perbedaan keduanya?

 

Terlihat dari cara mereka menyerap berita dari media:

• Trader gagal sukses bagaikan ‘mesin pengisap’ pada berbagai media yang mengulas tentang dunia keuangan, seperti CNBC, Bloomberg, Zero Hedge dan sebagainya. Trader seperti ini selalu berusaha untuk menemukan alasan pergerakan harga di pasar melalui berita-berita yang mereka tonton.
• Trader sukses paham bahwa semua media berita itu merupakan suatu perusahaan yang harus terus menerbitkan berbagai artikel berita setiap harinya. Trader sukses tidak menjadikan berita-berita itu sebagai patokan utama dalam mengambil keputusan trading dan hanya menjadikan berita-berita tersebut sebagai referensi. Terkadang trader sukses berhenti menonton berita keuangan yang dapat berdampak negatif pada penilaiannya. Trader sukses tidak menelan mentah-mentah semua berita yang masuk. Namun, mereka mampu menganalisa dengan cara pandang berbeda sehingga akan menguntungkan keputusan trading yang mereka ambil.

 

Sumber: deanpng.com

 

Terlihat dari cara mereka memanfaatkan media sosial dan internet:

• Trader gagal mencari pembenaran dari semua media sosial, blog atau forum atas sebuah opini salah yang mereka yakini benar hingga menemukan pembenaran-pembenaran tersebut melalui kesimpulan mereka sendiri.
• Trader sukses hanya mempercayai dan meyakini strategi yang sudah mereka susun dengan terencana dan menghindari terlalu mendengarkan pendapat orang lain yang malah membingungkannya. Trader sukses tetap memeriksa media sosial sesekali sebagai bahan referensi.

 

Paham kapan harus melakukan cut loss:

• Cut loss merupakan suatu tindakan untuk memotong (cut) kerugian (loss) yang dilakukan oleh seorang trader dengan tujuan pencegahan agar tidak mengalami kerugian yang lebih dalam lagi.
• Saat trading mengalami  kerugian, trader gagal berpikir bahwa mereka tidak mungkin kehilangan semua uang selama mereka belum menutup posisi yang merugi. Mereka juga menganggap bahwa pergerakan harga akan kembali seperti semula dengan cepat. 
• Trader sukses tidak berpikir lama untuk melakukan cut loss. Mereka belajar bahwa semakin besar kerugian, semakin sulit pula untuk kembali pada posisi terbaik. Mereka juga yakin bahwa ‘paper loss’ merupakan kerugian yang sangat nyata. Sebagai tambahan info, paper loss adalah kerugian yang masih sebatas di atas kertas. 

 

Sumber: profitease.com

 

Terlihat dari banyaknya uang yang dipertaruhkan:

• Trader gagal selalu ingin mempertaruhkan sejumlah besar uang sejak awal. Mereka berpikir mereka bisa menghasilkan uang sebanyak mungkin melalui trading jika jumlah uang yang dipertaruhkan juga besar.
• Trader sukses paham bagaimana menemukan beberapa peluang probabilitas yang sangat tinggi dan bagaimana memanfaatkanya dengan semaksimal mungkin. Mereka mengembangkan kemampuan ini dalam jangka waktu lama melalui berbagai macam pengalaman. 

 

Terlihat dari cara mereka memandang pendapatan tetap:

• Trader gagal berpikir bahwa mereka akan bisa menghasilkan pendapatan tetap bulanan dari trading. Untuk itu, mereka memutuskan keluar dari pekerjaan utama mereka.
• Trader sukses selalu melakukan evaluasi kinerja dirinya setiap tahun. Mereka tahu bahwa jika mereka membutuhkan penghasilan bulanan yang stabil, maka mereka harus mendapatkan pekerjaan tetap juga. 

 

Terlihat dari kebutuhan mereka dalam trading

• Trader gagal merasa harus melakukan trading setiap hari karena mereka yakin bahwa mereka adalah trader dan mereka menyukai kegiatan trading itu sendiri.
• Trader sukses hanya akan melakukan trading dengan probabilitas tertinggi di mana semua variabel juga selaras. Bahkan trader sukses bisa menunggu berbulan-bulan tanpa melakukan trading apa pun untuk sementara waktu demi mendapatkan profit yang tepat.