Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.
Sejak muncul pertama kali di Indonesia sekitar tujuh bulan yang lalu, belum ditemukan penanganan tepat atau vaksin terbaik untuk memberantas virus corona. Bahkan, Gubernur DKI Anies Baswedan akhirnya menginjak rem darurat atau kembali lagi menegaskan diberlakukannya PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar sejak tanggal 14 September 2020 ini. Hal ini merupakan penerapan PSBB periode kedua setelah PSBB periode pertama pada tanggal 10 hingga 4 Juni 2020 yang lalu. Seperti penegasan terdahulu, prinsip PSBB adalah menganjurkan warga untuk tetap di rumah sesering mungkin dan tidak bepergian kecuali memang ada keperluan yang mendesak, begitu juga perkecualian untuk para pelaku usaha esensial yang diperbolehkan. Hal ini tentunya diberlakukan demi menekan bertambahnya penyebaran kasus covid-19. Lebih dari itu, PSBB kali ini diharapkan akan mampu membuat masyarakat makin patuh pada protokoler kesehatan serta membuat masyarakat makin sadar serta mau bekerja sama dengan cara melaksanakan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker dan Menjaga jarak).
Baru hitungan hari berlangsungnya PSBB, Pemprov (Pemerintah Provinsi) DKi mengambil tidakan tegas untuk menutup puluhan perusahaan serta langsung membuat tim pengawas di perkantoran agar aturan kapasitas 25 persen pegawai yang diperbolehkan selama PSBB dapat dilaksanakan oleh para pelaku usaha sesuai Peraturan Gubernur Nomo 88 Tahun 2020.
Melihat semua ‘kekacauan’ tersebut tentunya yang paling ditakuti adalah kekacauan di dunia usaha. PSBB periode pertama mencatat sekitar 1,9 juta pekerja di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau dirumahkan akibat pandemi virus corona. Namun, seperti dua sisi mata uang, pandemi covid-19 ini sebenarnya memiliki dampak negatif serta positifnya masing-masing, tergantung pada bagaimana cara kita menyikapinya.
Berfokus pada dampak positif pandemi covid-19, tak hanya menjadikan lingkungan kita makin bersih dan hijau dari polusi, ternyata juga membawa gaya hidup kenormalan baru yang tak bisa dihindari, yaitu kita diharuskan bisa menikmati waktu kita di rumah. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan agar kita tetap aktif dan produktif di rumah. Bagi yang haru WFH atau Work From Home, tentunya masih ada kesibukan sekaligus harus mengatur waktu dan semangat agar tetap bisa bekerja #dirumahaja dengan efektif dan fokus ke hal-hal produktif. Asupan gizi serta kebugaran tubuh tetap harus dijaga dengan makan makanan bernutrisi serta olah raga cukup selama pandemi covid-19 berlangsung karena tak dipungkiri bahwa keduanya bisa menjadi ‘tameng’ pertama kita dalam menghadapi virus tersebut.
Satu hal yang bisa menjadi pilihan tepat di saat harus menghabiskan lebih banyak waktu di rumah adalah belajar trading, salah satunya adalah trading forex. Dalam dunia keuangan, trading merujuk pada segala kegiatan untuk mengembangkan aset yang kita miliki melalui dunia pasar modal dan forex dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau profit.
Mengapa trading forex merupakan salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan saat PSBB diterapkan?
Satu hal yang pasti bahwa trading forex tidak terkena dampak dari virus corona. Seperti yang diketahui, trading forex bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja selama 24 jam sehari dari hari Senin hingga hari Jumat. Jadi, walaupun Anda harus menjalankan PSBB seperti yang ditegaskan oleh pemerintah, tak masalah bagi Anda karena trading forex bisa dilakukan selama #dirumahaja.
Happy trading!
Ini Dia Penyebab Loss Ini Saat Trading Gold
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Tips Trading Dengan Pivot Point
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Mengenal Apa Itu Gartley Pattern
Seputar Forex
Danuh Nuraga