TRADING INDIKATOR YANG PERLU ANDA KETAHUI
Setiap orang bisa sukses dalam trading forex selama menerapkan strategi yang tepat dalam setiap kegiatan trading yang dilakukan. Salah satu strategi yang biasa diterapkan adalah menggunakan analisa teknikal. Trader memerlukan indikator dalam melakukan analisa teknikal demi mendapatkan profit yang optimal.
Indikator dalam forex bisa didefinisikan sebagai sarana penting bagi para trader dalam menganalisa trend serta menentukan prospek ke depannya. Indikator juga memberikan gambaran pada trader tentang kondisi pasar yang terjadi selanjutnya sehingga memudahkan trader ketikan ingin menentukan posisi open.
Ada dua fungsi utama indikator dalam forex, yaitu:
- Membantu trader menentukan strategi yang tepat berdasar pada pemetaan informasi mengenai kondisi pasar serta trend pergerakan mata uang yang didapatkan dari indikator tersebut.
- Memberikan sinyal-sinyal trading pada trader, baik entry maupun exit. Hal ini memudahkan trader untuk masuk atau keluar pasar forex dengan waktu yang tepat.
Ada beberapa indikator dalam forex yang perlu diketahui oleh para trader, yaitu:
- MA (Moving Average)
- RSI (Relative Strength Index)
- Stochastic Oscillator
![](https://belajartrading.co.id/images/thumbnail/trading2.png)
Moving Average:
- Manfaat: memperluas pergerakan harga yang sedang terjadi, membantu trader memahami trend dengan lebih mudah, mengidentifikasi arah pergerakan trend dan menemukan pembalikan trend
- Sederhana, mudah dipahami dan menjadi favorite para trader pemula.
- Cara kerja: indikator MA akan mengambil data harga dari sejumlah candlestick yang sudah ditentukan oleh trader dan kemudian indikator MA melakukan rata-rata.
- Kekurangan: memiliki pergerakan yang cenderung melambat dan tertinggal dari harga sekarang dalam grafik harga karena indikator MA berdasarkan dari harga masa lalu.
Relative Strength Index:
- Manfaat: digunakan untuk menentukan kondisi overbought atau oversold ketika trend sedang terjadi. Overbought (OB) adalah suatu keadaan di mana harga sudah mengalami jenuh beli, yaitu ketika harga sudah terlalu mahal di pasar dan nantinya harga akan diturunkan. Oversold (OS) adalah suatu kondisi di mana harga sudah mengalami jenuh jual, yaitu harga harus dinaikkan karena sudah dirasa terlalu murah.
- Diciptakan oleh Welles Wilder pada tahun 1978.
- Cara kerja: terdapat 3 garis putus-putus dalam layar indikator RSI di mana ketiganya memiliki nilai 30, 50 dan 70. Perhatikan jika garis RSI jatuh ke bawah garis 30 (level oversold) atau naik ke atas garis 70 (level overbought).
- Kekurangan: RSI akan memberikan sinyal yang salah dan tidak akurat ketika kondisi pasar sedang trending. Jadi abaikan indikator RSI ini saat dalam kondisi seperti itu.
![](https://belajartrading.co.id/images/thumbnail/trading3.png)
Stochastic Oscillator:
- Manfaat: mengukur momentum harga yang sedang terjadi, memperkuat sinyal untuk membuka posisi buy atau sell yang sebelumnya didapatkan dari indikator Moving Average, menentukan arah harga lebih lanjut dan memberitahu trader apakah harga pasangan mata uang itu overbought atau oversold.
- Diciptakan oleh George C. Lane pada akhir tahun 1950-an.
- Cara kerja: ketika harga bergerak di atas garis 80 maka overbought terjadi. Ketika harga bergerak di bawah garis 20, maka oversold terjadi.
- Ketika kedua garis indikator masuk ke level overbought, biasanya harga akan kembali bergerak ke bawah. Begitu juga saat kondisi oversold.
- Kekurangan: sensitifitas indikator RSI sering memberikan sinyal palsu pada para trader, walaupun sensitifitas ini juga dapat memberikan sinyal yang lebih awal dalam pemantauan pergerakan harga.