STRATEGI TRADING

STRATEGI TRADING

DASAR ILMU PRICE ACTION

Story by : Hadi J
Category at: STRATEGI TRADING
Published : April 03, 2021
Dilihat: 2688 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Metode trading dengan menggunakan Price Action memang tidak ada habisnya untuk dibahas. Bagi para pemula, pastinya ada segudang pertanyaan mengenai dasar Price Action Trading yang ingin diketahui. Sejumlah kendala bisa Anda temukan selama perjalanan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Tak jarang pula, langkah ini terhenti karena tidak tahu apalagi yang harus ditanyakan mengenai Price Action. Lalu, bagaimana solusinya?

Anda tidak perlu cemas karena seorang trader, analis, sekaligus penulis di situs TradingSetupReview, Galen Woods, akan memberikan pencerahan mengenai dasar Price Action Trading yang sering ditanyakan oleh para pemula. Galen sendiri bukanlah trader biasa. Dia telah menikmati pahit manis dunia trading selama kurang lebih sepuluh tahun. Kecintaannya pada trading bermula pada saat dia menghadiri seminar mengenai Trading Option. Dari situ dia mulai tertarik untuk belajar lebih dalam, serta mengeksplorasi berbagai strategi trading yang sesuai dengan style-nya.  Setelah pembelajaran yang konsisten selama bertahun-tahun, dia akhirnya menambatkan pilihannya pada metode trading Price Action. Salah satu petuahnya yang sangat mencerahkan adalah sebagai berikut: 

"Saya percaya bahwa tidak ada satu pun cara trading yang paling menguntungkan. Anda tidak perlu mencari metode terbaik. Anda hanya perlu menemukan metode trading masuk akal dan bekerja dengan baik untuk trading Anda."

Berikut adalah dasar Price Action Trading versi Galen yang sering ditanyakan para trader padanya:

  • Apa itu Price Action?

    Seperti yang diketahui, pasar forex itu terdapat penjual (Seller) dan pembeli (Buyer). Saat pembeli dan penjual menyetujui harga tertentu, mereka akan mulai bertransaksi. Seiring berjalannya waktu, harga yang disepakati tersebut terus berubah sehingga menyebabkan price movement atau pergerakan harga. Galen mendefinisikan Price Action sebagai studi tentang pergerakan harga, guna memahami apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh pasar.  Para penganut Price Action biasanya tidak terlalu bergantung pada indikator teknikal yang memakai rumus matematika untuk menghasilkan sinyal trading. Biasanya, tools teknikal yang digunakan hanya terbatas pada Moving Average dan garis-garis level Fibonacci Retracement. Pada penerapannya, trader Price Action akan melakukan entry dan exit dengan mengacu pada perubahan pola, bentuk, atau setup formasi bar candlestick. Inilah dasar Price Action Trading yang harus dipahami para trader.
     
  • Apakah Price Action Berguna?

    Pertanyaan selanjutnya mengenai dasar Price Action Trading adalah: apakah Price Action itu berguna? Jawabannya tentu saja iya! Price Action adalah metode trading yang cukup ampuh untuk memahami sentimen pasar saat ini. Pemahaman akan sentimen pasar sangatlah penting bagi trader untuk bisa memformulasikan titik entry dan exit secara tepat. Sebagaimana diketahui, trading tanpa mengetahui sentimen pasar, sama saja dengan berkendara mobil sambil mata tertutup. Namun, Galen menekankan bahwa Price Action tidak se-simple itu dalam membantu Anda trading. Anda tetap harus banyak berlatih, belajar tiada henti, melakukan riset, dan siap menghadapi risiko trading. Jadi, apapun metodenya, Anda tetap harus bekerja keras untuk mencapai hasil yang diinginkan.
     
  • Time Frame Apa yang Paling Cocok untuk Price Action Trading?

    Tak bisa dipungkiri bahwa Time Frame merupakan input pertama yang harus Anda setup ketika membuka grafik harga. Karena pilihannya ada banyak, mungkin Anda bisa kesulitan dalam memilih mana yang tepat. Anda harus memahami bahwa tidak ada satu pun Time Frame yang ajaib. Kalau Anda menganggap ada Time Frame ajaib yang bisa memberikan hasil bagus secara terus-menerus dalam trading, sebaiknya Anda tidak usah bertrading dulu. Menurut Galen, jawaban mengenai Time Frame terbaik untuk Price Action, bisa ditentukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
     
  • Berapa banyak risiko yang bisa Anda ambil?

    Pertama, mengenai risiko yang bisa Anda ambil, tentu masing-masing trader memiliki kekuatan risiko berbeda, tergantung dari besar ukuran trading mereka. Menurut Galen Woods, trader dengan risiko kecil biasanya lebih condong menggunakan Time Frame yang rendah. Sementara trader dengan modal besar biasanya memakai Time Frame yang lebih tinggi. Artinya, Time Frame yang lebih tinggi semakin menuntut trader Price Action menargetkan Stop Loss yang lebih besar. Oleh sebab itu, bijaklah dalam memilih Time Frame dan tentukan berapa risiko trading yang dapat Anda terima.
     
  • Berapa banyak waktu yang bisa Anda luangkan untuk trading?

    Anda perlu mempertimbangkannya dengan kesibukan lain selain trading, terutama jika Anda bukan Full Time trader dan berprofesi sebagai pegawai kantoran. Time Frame di bawah 30 menit tentu terlalu cepat, karena akan membuat Anda terus mengawasi pergerakan harga sepanjang waktu. Sementara untuk Time Frame di atas 30 menit, Anda tidak perlu mengawasinya sepanjang waktu. Cukup memeriksanya saja secara berkala dalam kurun waktu tertentu.
     
  • Seberapa cepat Anda bisa melakukan analisa Price Action?

    Hal ini juga relatif tergantung trader yang bersangkutan. Ada yang hanya memerlukan waktu setengah jam untuk menganalisa Price Action, ada juga yang lebih cepat atau lebih lama dari itu. Setiap Candlestick akan terbentuk tergantung dari kerangka waktu mana yang Anda pilih. Jika Anda memilih Time Frame 5 menit, maka setiap lima menit akan muncul hasil 1 Candlestcik. Pertanyaanya, jika Anda memiliki rata-rata waktu analisa 30 menit, apakah mungkin Anda bisa menganalisa secara efektif dengan Time Frame 5 menit? Galen menyarankan para Price Action Trader untuk mengganti Time Frame mereka apabila terlalu sering membuat kesalahan dalam analisa. Bisa jadi, penyebabnya adalah Time Frame yang digunakan terlalu rendah. Atau jika keragu-raguan akan hasil analisa mulai muncul, Anda disarankan untuk pindah ke Time Frame yang lebih tinggi.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait