Dua Strategi Trading untuk Pemula, Sangat Mudah untuk Digunakan!

---

Apakah Anda seorang trader pemula? Kalau iya, apakah Anda sudah bersiap memasuki pasar trading secepat mungkin? Tunggu dulu! Apakah Anda sudah menyusun strategi untuk trading?

Jika trading diibaratkan sebuah perang, berarti Anda sebentar lagi akan memasuki area perang. Dalam sebuah perang, tentu saja sebelumnya Anda perlu menyusun sebuah strategi bukan? Tanpa strategi perang, Anda kemungkinan akan kalah melawan musuh didepan mata.

Begitu pula dengan trading, tanpa menyusun strategi, trading Anda dikhawatirkan akan berantakan. Oleh karena itu, saya ingin mengajak Anda menyusun strategi trading. Kali ini saya akan membahas strategi trading yang cocok untuk pemula karena sangat mudah digunakan.

Strategi Following Trend

Strategi pertama yang bisa diterapkan Anda terapkan sebagai  pemula adalah strategi following trend atau mengikuti trend. Strategi ini cukup mudah dijalankan. Bahkan trader berpengalaman juga masih menggunakan strategi ini.

Secara sederhana, Follow Trend didefinisikan sebagai strategi atau metode mengikuti arah tren untuk menentukan eksekusi jual-beli.

Cara melalukan strategi ini cukup mudah. Anda bisa melihat pola-pola harga yang sedang terbentuk lalu membandingkannya dengan tren sebelumnya. Anda bisa mendapatkan profit sesuai posisi mayoritas pelaku pasar. Anda dapat menunggu harga menyentuh garis tren saat mengeksekusi order.

Meskipun mudah, Anda tetap perlu bantuan indikator untuk membaca trend.

Ada empat indikator yang bisa Anda gunakan, yaitu Moving Averages, MACD, RSI, dan OBV.

Namun, ada catatan penting ketika menggunakan startegi ini. Tetap gunakan manajemen risiko sejak awal! Anda perlu tahu berapa banyak yang harus dibeli atau dijual berdasarkan jumlah uang yang dimiliki.

Pertanyaan selanjutnya, apa yang perlu dilihat sebelum menggunakan strategi ini? Anda bisa mempelajari realitas ekonomi seperti permintaan dan penawaran karena kedua hal ini merupakan dasar pembentuk nilai pasar.

Selain itu, saya menyarankan bagi Anda yang ingin memperdalam strategi Anda bisa mempertimbangkan kebijakan pemerintah, proyeksi ekonomi, dan analisis neraca untuk memutuskan apakah membeli atau menjual.

Saya ingin menutup pembahasan following The Trend dengan kutipan, “everything flows. Markets go up, down and sideways. They trend. They flow. They surprise.”

Strategi Counter Trend

Strategi berikutnya yang mau saya bahas kemungkinan gagalnya lebih tinggi dibandingkan strategi following the trend. Strategi ini bernama Counter Trend. Penenerapan strategi ini berlawanan dengan following trend. 

Secara sederhana, saya akan mencontohkan seperti ini. Anda dapat melakukan Open Buy ketika trend sedang turun dan Anda dapat melakukan Open Sell ketika trend sedang naik. 

Strategi counter trend  bisa kamu manfaatkan untuk menanggapi pembalikan market terutama ketika market sideways. Ya, Anda tidak salah membaca. Kondisi sideway merupakan kondisi terbaik untuk menggunakan strategi counter trend agar hasilnya lebih optimal. Hanya saja strategi ini bisanya perlu kecepatan sehingga cara scalping akan lebih cocok untuk Anda gunakan.

Saat kondisi sideway seperti itu bisa dibilang adalah saat yang paling baik bagi trader yang menggunakan strategi counter trend untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan.

Anda bisa menggunakan indikator untuk menganalisis strategi counter trend, seperti  RSI, Stochastick, maupun indikator Oscillator.

Anda mungkin akan bertanya-tanya mana yang lebih baik Following The Trend atau Counter The Trend? Saya tidak akan membahasnya sekarang. Saya akan membahasnya pada artikel selanjutnya. 

Jika masih ada pertanyaan, Anda bisa menghubungi saya secara langsung. Mari kita berdiskusi.

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.

Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.

CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI