STRATEGI TRADING

STRATEGI TRADING

MEMANFAATKAN KONDISI OVERBOUGHT & OVERSOLD

Story by : Danuh Nuraga
Category at: STRATEGI TRADING
Published : January 11, 2020
Dilihat: 2945 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Did you know? Harga di pasar tidak selalu bergerak naik terus menerus atau turun terus menerus. Hal ini bersifat MUTLAK. Pada suatu level tertentu harga yang telah naik atau turun terlalu jauh akan mengalami retracement atau koreksi, sebelum meneruskan pergerakan arah trend atau berbalik arah. Harga yang naik dan mencapai level tertentu disebut overbought, dan harga yang turun hingga level tertentu disebut oversold.

Pada kondisi overbought atau oversold kemungkinan yang akan terjadi adalah koreksi, atau pembalikan arah gerak (reversal), dan persentasenya lumayan besar. Kedua kemungkinan tersebut bisa dikonfirmasi dengan indikator oscillator, yang populer adalah indikator Relative Strength Index (RSI). Jika terkonfirmasi dengan benar, maka keadaan overbought ataupun oversold merupakan sebuah peluang trading yang bagus untuk meraup profit dari market.

Overbought vs Oversold

Keadaan overbought menunjukkan periode waktu dimana terjadi suatu pergerakan uptrend yang signifikan dan konsisten tanpa mengalami koreksi yang berarti. Pada chart trading keadaan ini tampak jelas ketika harga naik dari level yang paling rendah di sebelah kiri bawah chart ke level yang paling tinggi di sebelah kanan atas chart seperti pada contoh berikut:

Sebaliknya, keadaan oversold menunjukkan periode waktu dimana terjadi suatu pergerakan downtrend yang signifikan dan konsisten tanpa mengalami koreksi yang berarti. Pada chart trading keadaan ini tampak ketika harga turun dari level yang paling tinggi di sebelah kiri atas chart ke level yang paling rendah di sebelah kanan bawah chart seperti berikut :

Karena harga tidak akan terus menerus naik atau turun, pada level tertentu pergerakan harga pasti akan berbalik arah. Level dimana harga kemungkinan besar akan berbalik arah tersebut adalah level-level overbought atau oversold. Sering kali harga bergerak sideways (ranging) pada level-level tersebut dalam waktu yang agak lama sebelum mulai berbalik arah. Kita akan melihat level overbought dan level oversold tersebut dengan bantuan indikator RSI serta kapan peluang trading yang paling tepat.

Melihat Peluang Trading dengan Indikator RSI

Indikator yang populer untuk mengidentifikasi keadaan overbought dan oversold adalah RSI, biasanya dengan periode standard 14. Aturannya sederhana, ketika RSI telah mencapai level 70 maka dianggap harga telah overbought dan kemungkinan besar akan terjadi koreksi ke arah bawah (downtrend), sementara ketika level RSI mencapai 30 harga dianggap telah oversold dan akan terjadi koreksi ke arah atas (uptrend).

Namun demikian, kita mesti agak sabar untuk open posisi, karena sering kali indikator RSI telah menunjukkan keadaan overbought atau oversold tetapi harga masih naik atau turun dengan kencang. Agar aman, kita mesti menunggu saat garis RSI telah memotong garis level 70 dari atas ke bawah untuk kasus overbought seperti contoh berikut, atau memotong garis level 30 dari bawah ke atas untuk kasus oversold.

Pada contoh di atas, entry sell dilakukan setelah RSI memotong level 70 dari atas ke bawah (area B), dan hindari untuk entry ketika keadaan overbought baru saja terjadi (area A).

Meskipun Oversold & Overbought sering diandalkan dalam trading, namun perlu diperhatikan jika keduanya tetap memiliki resiko. Sinyal Oversold dan Overbought akan lebih efektif bekerja di pasar sideways. Ketika harga sedang trending dan sentiment pasar berpengaruh terhadap pasar, maka kondisi ini bisa menyebabkan Oversold dan Overbought terjadi secara terus menerus atau bisa dibilang banyak muncul kondisi overbought dan oversold yang "bias". Jika anda melakukan entry berdasarkan sinyal Oversold atau Overbought, pastikan anda tidak terlalu berambisi dan tergesa-gesa dan menggunakan indikator atau metode analisa lain. Selain itu, waspadai ketika Oversold dan Overbought pada saat harga sedang trending. Jika harga membentuk pin bar atau pola pembalikan, anda bisa gunakan entry trading dengan strategi trend reversal bisa lebih terkonfirmasi.

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

  • So, indikator Overbought dan Oversold ini akan sangat dapat membantu Anda untuk meraih PROFIT BESAR di pasar modal!
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI ini langsung dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda.
  • CALL atau Whatsapp ke +62 8788.42.50.484 dan cari HADI

Artikel Terkait