STRATEGI TRADING

STRATEGI TRADING

SCALPING HIT AND RUN

Story by : Geraldo Kofit
Category at: STRATEGI TRADING
Published : December 10, 2021
Dilihat: 1059 kali

Geraldo Kofit adalah Seorang Profesional Trader yang sudah lama berkecimpung di dunia trading kurang lebih 2 tahun. Dengan 2 teknik sederhana Trend Line dan Moving Average, Gerald siap untuk membantu anda sebagai Trading Advisor handal..


zoom

Sekilas Tentang Metode Scalping Hit And Run

metode Scalping Hit and Run secara literal berarti "pukul dan lari". Artinya, begitu sudah ada tanda-tanda harga membentuk peluang entry, saat itulah Anda bersiap untuk "melakukan pukulan". Pun, posisi yang dibuka biasanya cukup singkat, sesingkat ketika Anda tengah "berlari". Oleh karena itu, tak heran jika metode ini juga banyak dikenal dengan istilah "asal untung langsung sikat". Meski mendapatkan keuntungan dalam jumlah kecil itu sepintas gampang, tetapi untuk memperolehnya secara konsisten tidaklah mudah. Selain itu, metode ini tak bisa dilakukan oleh semua trader. Hanya mereka-mereka yang siap "mendedikasikan diri" di depan layar komputer seharian penuhlah yang bisa dikatakan siap menjadi Scalper. Memiliki mental kuat dan cepat tanggap agar mampu melakukan entry-exit yang tepat sesuai kondisi pasar juga termasuk komponen penting yang harus dimiliki oleh para penikmat Scalping. Overall, teknik Scalping Hit and Run ini sebenarnya bisa menjadi suatu metode trading yang menyenangkan, tetapi juga bisa membuat stress. Di satu sisi Anda senang bisa mendapatkan profit meski kecil asal sering. Namun di sisi lain, kesiapan mental dan diri untuk berhadapan dengan pasar forex yang sulit diprediksi menjadi tantangan tersendiri.
Ketelitian dan kemampuan me-manage risiko dengan baik akan sangat dibutuhkan. Pasalnya, seorang Scalper bisa buka-tutup posisi trading antara puluhan hingga ratusan kali dalam sehari, seiring dengan lot yang diperbesar atau frekuensi trading yang kian meningkat. Tujuan utamanya tak lain adalah agar rendahnya keuntungan rata-rata per posisi bisa mendapatkan "kompensasi yang semestinya". Bagi trader pemula yang belum tamat belajar forex, strategi semacam ini bisa menjadi sangat menegangkan dan berisiko tinggi, apalagi bila jumlah lot-nya besar. Biaya trading yang sangat tinggi hingga terjadinya pelebaran spread juga bisa menjadi hambatan. ada beberapa tips yang bisa Anda coba bila ingin memulai trading dengan strategi Scalping Hit and Run. Apa sajakah itu?

1. Buatlah Target Profit Harian Yang Realistis

Bagi seorang Scalper, target profit tak perlu muluk-muluk. Meski sedikit, asalkan sering; begitulah asasnya. Oleh karena itu, tak heran jika profit yang ditargetkan hanya sekitar 5-15 pips tiap kali entry, tetapi dengan frekuensi yang bisa dibilang cukup tinggi. Namun satu hal yang perlu diwaspadai saat trading Scalping Hit and Run adalah potensi melakukan overtrading tanpa sadar. Katakanlah target harian Anda sebagai seorang Scalper sebesar 30 pips, dengan target per entry hanya 5 pips. Saat itu, harga seolah-olah bergerak sesuai prediksi dan tampak menggiurkan. Alhasil, Anda pun melanggar rencana trading yang sudah ditentukan dengan melakukan entry di luar rencana. Kondisi yang demikian amat tidak dibenarkan, karena secara psikologis, Anda telah terjebak untuk trading berlebihan (overtrading) didukung oleh rasa percaya diri yang berlebihan pula (overconfidence).

2. Pilih Waktu Trading Yang Tepat

Memilih waktu trading yang tepat juga turut berkontribusi atas keberhasil strategi Scalping Hit and Run. Biasanya, para Scalper akan mencari cuan menjelang pembukaan pasar Eropa (sekitar pukul 12:00 s/d 15:00 WIB) dan Amerika Serikat (sekitar pukul 20:00 s/d 22:00 GMT). Pada saat-saat itu, volume perdagangan yang terjadi di pasar forex biasanya cukup besar, sehingga likuiditas menjadi sangat tinggi dan volatilitas menjadi lebih menguntungkan.

3. Gunakan Pair Forex Dengan Likuiditas Tinggi

Ada banyak jenis pasangan mata uang dalam forex yang bisa ditradingkan. Namun dalam kaitannya dengan strategi Scalping Hit and Run, Anda sebaiknya memilih Pair Mayor karena memiliki tingkat likuiditas tinggi. Selain itu, sifat kedua dari Pair Mayor adalah respon yang relatif stabil terhadap gejolak pasar. Karena alasan inilah, Pair Mayor banyak pula ditradingkan oleh hampir semua bank dan institusi penting di seluruh dunia. Meskipun saat sesi Eropa semua pasangan mata uang menjadi sangat menarik untuk ditradingkan, tetapi pergerakan paling menguntungkan utamanya diperoleh dari EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dan USD/CHF. Beberapa Cross Pair seperti EUR/JPY dan GBP/JPY juga dapat dilirik karena pergerakannya cukup besar.  

4. Tambahkan Indikator Teknikal

Guna memastikan akurasi sinyal yang diperolehnya, tak sedikit pula Scalper yang menggunakan alat bantu berupa indikator teknikal. Biasanya, indikator yang paling banyak digunakan untuk memaksimalkan strategi Scalping Hit and Run adalah indikator Moving Average. Menurut Alan Farley dalam sebuah kolom di Investopedia, indikator Moving Average yang sebaiknya  ipasang dalam time frame kecil adalah kombinasi antara MA berperiode 5, 8, dan 13. Adapun cara membaca sinyal entry melalui indikator Moving Average adalah memperhatikan crossing yang terjadi. Jika MA berperiode lebih rendah memotong MA berperiode tinggi dari bawah ke atas, maka trader bisa mengambil entry Buy. Sebaliknya, bila MA berperiode rendah memotong MA berperiode tinggi dari atas ke bawah, maka trader bisa mengambil posisi Sell. Selain kombinasi dari tiga MA di atas, masih banyak lagi kombinasi Moving Average lainnya, seperti SMA-60 dengan Parabolic SAR setting default, atau trio EMA-12, EMA-26, dan SMA-55. Sayangnya, kekurangan dari penggunaan MA adalah kemungkinan fake signal yang cukup tinggi. Untuk itu, Anda sebaiknya selalu siap mengambil ancang-ancang exit apabila harga ternyata bergerak ke arah yang salah. Atau agar lebih aman, bisa menggunakan indikator lain sebagai konfirmator, contohnya MA plus Stochastics Oscillator.

5. Pilih Broker Yang Memperbolehkan Scalping

Poin penting lainnya sebelum menggunakan strategi Scalping Hit and Run adalah pastikan Anda trading di broker yang memperbolehkan Scalping . Teknik Scalping yang membuka-tutup posisi dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat menjadi tidak efisien bagi broker. Menurut mereka, kondisi tersebut dapat memberatkan server broker serta memperumit manajemen risiko broker itu sendiri. Oleh karena itu, beberapa broker yang cenderung tidak menyukai metode ini akan memperlambat akses ke sistemnya, atau bahkan melarang teknik ini sama sekali. Jika Anda menginginkan trading di broker yang memperbolehkan Scalping, sebaiknya broker tersebut berjenis ECN atau menggratiskan biaya komisi, dengan Floating Spread mulai dari 0 pips . Selain itu, broker dengan kuotasi 5 digit juga menawarkan eksekusi lebih akurat dan spread lebih ketat daripada broker dengan kuotasi 4 digit. Dengan demikian, risiko trading Scalping jelas akan jauh lebih berkurang bobotnya.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari GERALD silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait