STRATEGI TRADING

STRATEGI TRADING

Strategi Trading menggunakan Pola Inside Bar

Story by : Hadi J
Category at: STRATEGI TRADING
Published : October 26, 2022
Dilihat: 1740 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Bagaimana cara termudah buat memahami pergerakan harga? Sederhana. Coba mulai dari mempelajari pola candlestick.  Dengan mempelajari pola candlestick, kamu bisa mendapatkan banyak informasi penting seperti harga pembukaan, harga terendah, harga tertinggi, dan harga penutupan. 

Sayangnya pola candlestick begitu banyak. Saya khawatir kamu akan kesulitan mempelajari langsung semuanya. Oleh karena itu, saya akan membantu kamu mempelajari pola candlestick satu-persatu. Mari kita mulai dari belajar pola Inside Bar. Pola ini berguna untuk mendeteksi sinyal entry. Apa itu Pola Daily Inside Bar? Bagaimana cara trading memanfaatkan pola Daily Inside Bar? 

Apa itu Pola Inside Bar?

Pola inside bar adalah pola harga yang terdiri dari dua candle. Candle pertama berukuran besar bernama mother bar sementara candle kedua lebih kecil bernama inside bar. Tingkat harga tertinggi dan terendah pada candle kedua tidak lebih tinggi dan lebih rendah dibandingkan yang pertama. 

Pola Inside Bar merupakan pola harga yang terbentuk dari dua buah candlestick. Candle pertama atau pendahulu disebut ibu candle (mother bar). Candle kedua yang mengikutinya disebut anak candle (Inside bar). 

Berikut ini tampilan sederhana pola Inside Bar:

Secara tampilan, candle pertama (dengan nilai High tertinggi dan Low terendah)  memiliki ukuran lebih besar dibandingkan candle kedua. Hal ini menunjukan bahwa tingkat harga tertinggi dan terendah pada candle kedua tidak lebih tinggi dan lebih rendah dibandingkan yang pertama. 

Kemunculan Pola Inside Bar

Pola candlestick Inside Bar lazimnya terbentuk pada saat harga dan sentimen pasar bergerak kencang ke salah satu arah, sehingga muncul candle Bullish atau Bearish berukuran panjang. Dengan kata lain, semakin cepat dan besar pergerakan tersebut, akurasi Inside Bar semakin tinggi.   

Biasanya, pola Inside Bar digunakan untuk mengindikasikan berlanjutnya sebuah tren (kontinuitas). Lalu dimana pola inside bar bisa muncul? Pola ini bisa ditemukan didalam time frame berapapun. Kamu bisa menemukannya di time frame, seperti:

  • M1, 1 Minute atau 1 menit
  • M5, 5 Minutes atau 5 menit
  • M15, 15 Minutes atau 15 menit
  • M30, 30 Minutes atau 30 menit
  • H1, 1 Hour atau 1 jam
  • H4, 4 Hours atau 4 jam
  • D1, 1 Day/Daily atau 1 hari
  • W1, 1 Week/Weekly atau 1 minggu
  • M1, 1 Month/Monthly atau 1 bulan

Pada setiap time frame, seringkali satu mother bar tidak diikuti satu anak candle saja, tetapi diikuti oleh beberapa bar sekaligus. Hal ini mengindikasikan bahwa bull (pembeli) dan bear (penjual) sama-sama kuat sehingga kondisi pasar tidak menentu.

Garis besarnya, semakin banyak candle kecil yang berada di dalam range Mother Bar, berarti harga bergerak dalam kondisi Sideways. Dalam kondisi tersebut, akurasi sinyal menurun karena harga memiliki potensi sama besar untuk bergerak naik atau turun.

Berbagai Jenis Pola Inside Bar

Pola Inside bar ini tidak mempunyai bentuk baku. Ada pelbagai variasi pola turunan dari pola utama. Apa saja variasi polanya? 

1. Multi Inside Bar

Pola Multi Inside Bar terjadi apabila satu mother bar diikuti dengan beberapa inside bar sekaligus. Ini menunjukan periode ketidakpastian yang panjang. Pasar sedang berkonsolidasi dengan tanpa adanya arah trend yang jelas. 

2. Inside Bar Berliku

Pola Inside Bar Berliku  bisa terjadi apabila candle pertama dan kedua berbeda warna (merah atau hijau), tapi candle ketiga memiliki warna yang sama dengan candle pertama. Pola ini menunjukkan bahwa harga yang awalnya masih terkonsolidasi mulai menunjukkan trend harga baru. 

3. Inside Bar Palsu

Pola Inside Bar Palsu terjadi ketika candle sempat menembus harga tertinggi atau terendah Mother Bar, namun kemudian justru kembali ke dalam kisaran harga atau bahkan melawan arah harga.  Jadi, apabila candle kedua menunjukkan bullish inside bar, candle ketiga justru bergerak ke bawah, begitu pun sebaliknya.

4. Pola Ganda (Mother Bar dengan Pin Bar)

Pola Ganda (Inside Bar dengan Pin Bar) merupakan pola umumnya yang menunjukkan penundaan pergerakan harga. Munculnya Pin Bar dalam hal ini sebagai penambah kekuatan sinyal. Pin bar adalah candlestick yang memiliki ukuran ekor yang lebih panjang dibandingkan badannya.

Candlestick ini muncul setelah mother bar dan berperan sebagai pin bar asalkan ukuran badan candlestick masih dalam cakupan mother bar. Pin bar umumnya mengindikasikan reversal trend sehingga kalau ada candle ini setelah mother bar, kemungkinan besar trend yang terjadi sebelumnya akan berbalik.

Strategi Trading Menggunakan Pola Inside Bar 

Setelah mengatahui seputar Pola Insade Bar, lalu bagaimana startegi trading dengan menggunakan Pola Insade Bar? Nah, saya ingin membagikan tips trading dengan pola insade bar.  Berikut beberapa hal penting sebelum menggunakan pola Daily Inside Bar sebagai acuan entry: 

1. Gunakan Time Frame Besar. 

Diatas saya memang mengatakan pola insade bar bisa muncul disemua time frame. Namun, bukan berarti saya menganjurkan kamu bebas menggunakan semua time frame saat mengecek pola insade bar.

Saya merekomendasikan kamu untuk menggunakan time frame lebih besar seperti  time frame Daily (Harian). Mengapa? Karena pola-pola candlestick termasuk Inside Bar yang muncul pada time frame rendah biasanya akan menampilkan banyak noise. Akibatnya, sinyal yang dihasilkan tidak akurat. Sebaliknya, pola candletick pada time frame harian biasanya lebih tenang dan menunjukkan gambaran yang lebih lengkap tentang keadaan pasar. 

2. Pahami Konsep Trend Following

Sudah memilih time frame besar? Nah, tips selanjutnya adalah memahami konsep trend following. Penggunaan Pola Inside Bar akan jauh lebih mudah bila trader dapat memahami konsep mengikuti tren. 

Pola Inside Bar dapat mengindikasikan potensi reversal, tapi terkadang pola ini juga muncul pada tren yang sedang berlanjut. Oleh karena itu, Pola Inside Bar ini bisa mengindikasikan titik entry yang tepat saat muncul pada kondisi trending. 

3. Lakukan Konfirmasi dengan Indikator Teknis

Sinyal trading dari candlestick tidak menjamin sepenuhnya akurat. Kondisi pasar yang sedang konsolidasi memang seringkali susah diprediksi.  Oleh karena itu, banyak trader profesional lebih menyarankan agar trader menggunakan indikator teknikal tambahan sebagai konfirmasi lanjutan.

Kamu bisa menggunakan berbagai indikator teknis tambahan seperti relative strength index, ADX atau moving average convergence divergence (MACD). Indikator ini dapat membantumu untuk menentukan kondisi overbought dan oversold di pasar. 

Ketika muncul sinyal bahwa bull atau bear yang lebih dominan, kamu akan tahu terlebih dahulu sebelum adanya breakout. Jadi breakout hanyalah berperan sebagai konfirmasi pergerakan harga.  Jika Anda yakin dengan hasil analisis tersebut, Anda bisa membuka posisi sebelum breakout terjadi akan tetapi, kalau tidak yakin bisa menunggu ada breakout terlebih dahulu. 

4. Hindari Kondisi Sideways. 

Ada satu kondisi dimana saya tidak merekomendasikan pola insade bar ini digunakan yaitu, kondisi sideways. Pada dasarnya, Pola Daily Inside Bar tidak tepat untuk kondisi sideways. Saat market sideways, pergerakan harga biasanya lebih sulit untuk diproyeksikan.  

Guna menghindari kesalahan entry, Saya merekomendasikan kamu agar menunggu harga melewati daerah support resistance. Jadi kamu hanya melakukan ‘wait and see’ hingga kondisi market kembali trending. 

5. Tunggu Breakout

Pola Inside Bar secara umum diartikan sebagai petunjuk bahwa pasar sedang mengalami konsolidasi atau tidak menentu, sehingga kamu sebaiknya menunggu adanya breakout yang berhasil menembus titik harga tertinggi atau terendah mother bar. 

Sederhananya, Sinyal Buy terjadi ketika harga candle ketiga berhasil lebih tinggi dibandingkan titik harga candle pertama. Sebaliknya, Sinyal Sell terjadi ketika harga candle ketiga lebih rendah dibandingkan candle pertama.

 Nah, kamu bisa melakukan buy jika terjadi breakout pada garis support. Mengapa harus menunggu breakout? Karena saya mengkhawatirkan terjadi sinyal palsu, seperti terjadi inside bar palsu atau multi inside bar. Seperti yang telah tertulis di atas, multi inside bar menunjukkan bahwa fase konsolidasi harga masih akan berjalan lebih lama lagi. 
 

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.

Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.

CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI


Artikel Terkait