STRATEGI TRADING

STRATEGI TRADING

Trading dengan Pivot Point

Story by : Geraldo Kofit
Category at: Artikel Baru
Published : October 21, 2022
Dilihat: 397 kali

Geraldo Kofit adalah Seorang Profesional Trader yang sudah lama berkecimpung di dunia trading kurang lebih 2 tahun. Dengan 2 teknik sederhana Trend Line dan Moving Average, Gerald siap untuk membantu anda sebagai Trading Advisor handal..


zoom

Pivot Point adalah tingkat harga yang digunakan oleh trader sebagai indikator memprediksi pergerakan pasar yang memungkinkan. Pivot point dihitung sebagai rata-rata harga signifikan (tinggi, rendah, tutup) dari kinerja pasar pada periode perdagangan sebelumnya. Jika pasar pada periode berikutnya diperdagangkan di atas titik pivot biasanya dinilai sebagai sentimen bullish, sedangkan perdagangan di bawah titik pivot dianggap bearish.

Seperti kita ketahui bersama, support & resistance adalah level di mana harga akan memantul kembali ke arah sebelumnya. Secara tampilan, pivot point mirip dengan fibonacci, karena memiliki sejumlah level support & resistance. Bedanya, level pivot sifatnya lebih objektif.

Support & resistance, trendlines, hingga fibonacci sifatnya sangatlah subjektif dikarenakan setiap trader biasanya memiliki alasan masing-masing tentang peletakan indikator-indikator tersebut. Seperti misalnya pada fibonacci, tiap trader memiliki perbedaan pendapat mengenai di mana sebaiknya titik swing high dan swing low ditempatkan.

Namun, tidak demikian halnya dengan level pivot. Indikator ini sangatlah objektif karena cara mengukurnya memiliki standar pengukuran yang sama. Tiap trader yang menggunakan level pivot menggunakan rumus yang sama untuk menentukan level pivot.

Cara paling umum untuk menghitung pivot point adalah dengan menggunakan harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, serta harga penutupan dari sesi trading sebelumnya. Jika bingung dalam menentukan sesi trading manakah yang harus dijadikan patokan, Anda bisa menggunakan sesi trading yang paling banyak digunakan trader dari seluruh dunia, yakni sesi trading Amerika.

Cara klasik yang sering digunakan dalam menghitung pivot point, adalah dengan memperhatikan rumus pivot point  berikut:

Pivot points (PP) = (harga tertinggi + harga terendah + harga penutupan) / 3

Resistance pertama (R1) = (2 x PP) – harga terendah

Support pertama (S1) = (2 x PP) – harga tertinggi

Resistance kedua (R2) = PP + (harga tertinggi – harga terendah)

Support kedua (S2) = PP – (harga tertinggi – harga terendah)

Resistance ketiga (R3) = harga tertinggi + 2 (PP – harga terendah)

Support ketiga (S3) = harga terendah – 2 (harga tertinggi – PP)

Strategi trading menggunakan level pivot kurang lebih sama seperti support & resistance. Saat harga berkali-kali bergerak ke arah sebuah level support atau resistance lalu memantul kembali, maka makin kuatlah level support atau resistance tersebut. 

 

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan Anda BACA dan PAHAMI artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Geraldo untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari GERALDO silakan hubungi di SINI.

Artikel Terkait