ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

4 Tips Trading ala George Soros, Spekulan yang Kontroversial

Story by : Citra Nuraini
Category at: Artikel Baru
Published : April 15, 2022
Dilihat: 587 kali

Seorang Blogger yang menyukai bidang jurnalistik, content writer, SEO, dan copywriting. Menyukai isu seputar dunia finansial, film, kebudayaan, dan human interest. Saat ini bergabung di belajartrading.co.id sebagai content writer.


zoom

Perjalanan kisah George Soros mungkin cukup kontroversial. Namun, kepiwaiannya pin up casino meraup keuntungan dari hasil tradingnya patut diacungkan jempol. Dia tercatat sebagai salah satu trader paling sukses dalam sejarah. Ada beberapa hal baik yang bisa kita petik dari cerita hidupnya. 

1. Carilah Gaya yang sesuai dirimu

Soros terkenal sebagai seorang spekulan dalam dunia trading. Dia bukan pemegang prinsip investasi jangka panjang. Soros juga tidak memakai aturan khas diversifikasi. 

Dengan gayanya sendiri, Soros bisa mendapatkan kesuksesannya.

Oleh sebab itu, kamu juga harus menemukan gaya trading yang sesuai dengan dirimu. Jika kamu tidak bisa bermain di jangka panjang, kamu bisa mencoba trading jangka pendek. Sebaliknya jika kamu lemah di trading jangka pendek, cobalah trading jangka panjang.

2. High Risk High Return

Ingat prinsip investasi ‘high risk high return’? Semakin peluang, semakin tinggi risiko. Jika Anda akan bertaruh besar, sebaiknya bersiap untuk kalah besar. 

Soros sangat memegang prinsip ini. 

Dia berani kehilangan besar, demi pertaruhan yang juga besar. Meskipun dalam catatan sejarah, dia jarang menderita kerugian besar. Tapi bukan berarti dia manusia tanpa kesalahan. Pada 1987, Soros kehilangan US$300 juta karena salah menilai bahwa pasar akan terus naik. Bukan hanya itu, Soros juga sempat rugi US$2 miliar selama krisis utang Rusia. Namun, dengan mengingat semua kerugiannya, pria kelahiran 1930 ini lebih banyak mendulang keuntungan. 

Dari kisah Soros kamu bisa belajar bagaimana prinsip ‘high risk high return’ benar-benar diterapkan. Jika kamu ingin mendapatkan peluang besar, kamu juga harus berani kehilangan lebih besar. Jika belum siap, lebih baik jangan. Menurut The Motley Fool, cara Soros ini bukan untuk investor yang lemah.

3. Situasi Buruk Tidak Menentukan Hidupmu 

Katasiapa nasib kita selalu ditentukan oleh situasi di luar kehendak kita? Apapun situasinya, kita masih punya pilihan untuk mengubahnya. Kamu selalu dapat mengubah peruntungan hidup. 

Soros terlahir sebagai seorang Yahudi. Dimasa itu, menyandang identitas sebagai Yahudi berarti menghadapi bahaya.  Sang Ayah tidak tinggal diam dengan situasi. Dia membuat identitas palsu agar Soros tetap aman hidup di Eropa saat itu. Cara kamu menghadapi dunia akan berubah saat dalam kondisi bahaya. Tak hanya itu, 

Soros bergerak maju membuat perubahan dalam dirinya. Dia pergi ke London pada usia 17 tahun dan mempelajari hal-hal seperti filsafat sebelum menjadi pedagang arbitrase di New York. 

Gerak ke depan. ini lah salah satu pelajaran yang bisa diambil dari kisah hidupnya. Seperti Soros, hendaknya kamu jangan terpaku dengan kehidupan Anda saat ini. Kehidupan Anda tidak akan berubah jika Anda tidak mengambil tindakan.

4. Pandai Mencari Peluang

Soros berkali-kali membuat kontroversial dengan spekulasi mata uang. Dia dituduh menyebabkan kebangkrutan negara. Namun, pada dasarnya apa yang dilakukan Soros hanyalah mencoba mencari peluang. Meskipun dia tingkat spekulasi tinggi.

Negara-negara Eropa secara aktif mengelompokkan mata uang satu sama lain untuk menstabilkan nilai tukar. Ketika Inggris memasuki kemerosotan, Soros pada dasarnya menurunkan nilai poundsterling dengan meminjam mata uang Inggris dan kemudian mengubahnya menjadi mata uang Jerman dengan taruhan bahwa poundsterling Inggris akan mendevaluasi. 

Pertaruhan itu terbayar. Soros untung bersih US$1 miliar dalam satu hari. Pada saat itu selesai, dia menghasilkan hampir US$2 miliar. Hal tersebut jelas merupakan langkah kontroversial karena Soros diuntungkan saat negara menderita.

Kamu mungkin tidak perlu meniru Soros soal mengambil keuntungan ketika negara bangkrut. Tapi kamu bisa meniru kejeliannya dalam melihat peluang dan menciptakan peluang.


Artikel Terkait