ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

5 KUNCI MENGATASI KELEMAHAN ANALISA TEKNIKAL YANG PRAKTIS

Story by : Hadi J
Category at: Analisa Teknikal
Published : June 10, 2021
Dilihat: 1503 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Analisa teknikal umumnya digemari trader pemula karena kemudahannya dalam memberikan sinyal entry. Ditambah lagi, mencari sinyal trading dengan indikator dan pola harga sudah menjadi semacam ritual. Namun, seiring bertambahnya pengalaman trading, semakin kita sadar akan kelemahan analisa teknikal. Daripada terus mengalami kesalahan serupa berulang-ulang, seorang trader harus belajar untuk memperbaiki kekurangannnya. Jika selama ini Anda terus bergantung pada sinyal trading dari analisa teknikal tapi masih tetap merugi, maka inilah saatnya untuk membuka wawasan. Berikut adalah beberapa poin-poin utama kelemahan analisa teknikal:

1. Analisa teknikal hanya menampilkan data lampau
 


Kelemahan analisa teknikal terletak pada fakta bahwa chart hanya menampilkan catatan perubahan harga, entah itu dalam bentuk candlestick, bar ataupun line chart. Yup, kata kuncinya adalah "catatan" atau record perubahan harga. Dengan kata lain, chart hanya menyajikan rentang pergerakan harga dari masa lampau (history) sampai saat ini (current time). Implikasinya, secanggih atau seakurat apapun analisa teknikal, sesungguhnya tidak dapat "meramalkan" ke mana harga akan bergerak selanjutnya. Meskipun dengan bantuan leading indicator sekelas RSI dan Osilator Stochastic, resiko sinyal palsu (fake signal) masih berpotensi merugikan akun Anda.

2. Relatif subyektif

Masalah kelemahan analisa teknikal kedua adalah ketika trader berusaha mencari titik-titik entry terbaik dengan beragam strategi berbeda. Hasilnya, antara satu trader dengan trader lain pasti akan berujung dengan pembukaan posisi berbeda. Akibatnya, pasar belum tentu akan bergerak sesuai harapan, meskipun sinyal trading terlihat sangat jelas bagi Anda sendiri.
 
3. Kondisi sinyal trading sempurna jarang ditemukan
 


Saat belajar menggunakan indikator, kita hanya diajarkan untuk mencari sinyal trading dengan pola sempurna. Umpamanya belajar mengendarai mobil, kita harus menunggu sampai kondisi jalan lancar dan tanpa gangguan, padahal dalam kenyataannya, kondisi tersebut tidak mewakili kondisi lalu lintas umumnya. Kelemahan analisa teknikal ini dapat menjebak trader untuk membuka posisi setiap kali muncul sinyal trader. Padahal nantinya, bisa saja harga masih sempat bergerak melawan prediksi awal. kelemahan analisa teknikal pola head and shoulder biasanya diikuti oleh pembentukan trend setelah bentuk pola menjadi komplit. Namun, kenyataannya pola head and shoulder bearish di atas malah sempat melonjak naik melebihi batas "bahu" kedua sebelum akhirnya terjun bebas.kekurangan akan lebih baik jika diperbaiki dengan melatih kebiasaan trading, berikut beberapa cara untuk melatih kebiasaan trading :

A. Aplikasikan Money Management

Money management (MM) diperlukan untuk mengontrol banyaknya alokasi uang per posisi. Hal ini jauh lebih penting daripada gonta-ganti indikator karena MM dapat mengatur seberapa besar toleransi resiko kita seandainya harga bergerak di luar ekspektasi awal. MM juga membantu kita untuk bertahan dalam segala kondisi market, baik kondisi pasar ranging (sideways) maupun trending. Fleksibilitas tersebut akan melatih trader untuk mempertahankan keutuhan modal trading meskipun telah berkali-kali mengalami kerugian kecil.

B. Gunakan Stop Loss dan Take Profit

Selain membatasi jumlah uang per posisi dengan MM, Stop Loss dan Take Profit akan memberikan perlindungan tambahan bagi akun Anda untuk meminimalisir kerugian dan mengunci keuntungan. Sayangnya, masih banyak trader pemula melakukan kesalahan dalam mengatur TP dan SL. Dengan alasan di atas, penggunaan TP dan SL dapat membantu mengatasi kelemahan analisa teknikal, terutama jika posisi bergerak tidak sesuai dengan sinyal entri. Seandainya loss, maka SL akan segera menutup posisi untuk mencegah kerugian lebih besar. Sebaliknya jika posisi masih floating, maka TP akan mengunci keuntungan pada level harga tertentu sebelum harga berbalik arah.

C. Diversifikasi resiko trading

Alasan utama kenapa trader pemula kehilangan modal saat memulai live trading adalah karena mereka terlalu antusias untuk membuka posisi saat sinyal trading muncul. Lebih parah lagi, mereka menggunakan leverage untuk membuka posisi dengan jumlah lot (volume) besar. Semakin besar jumlah lot untuk satu posisi atau satu jenis pair saja, maka semakin besar pula resikonya. Maka dari itu, Anda perlu menganekaragamkan alokasi modal/ekuitas pada beberapa pair dengan korelasi negatif. Dengan begitu, meskipun kelemahan analisa teknikal menimbulkan kemungkinan fake signal pada suatu pair, maka loss di pair tersebut dapat ditutupi dengan keuntungan di pair lain.

D. Catat dan kembangkan sistem trading dengan bantuan jurnal trading

Semua trader profesional pasti berawal sebagai pemula. Namun, tidak semua trader pemula dapat menjadi trader professional. Alasannya, trader professional disiplin dalam menggunakan jurnal trading untuk mencatat setup MM (position sizing, rasio Risk vs. Reward) tiap kali posisi dibuka dan ditutup. Dari catatan pada jurnal trading tersebut, trader professional dapat mengembangkan setup MM untuk menyesuaikan kondisi pasar terkini, meskipun mereka hanya menggunakan analisa teknikal sederhana seperti price action dan moving average. Itulah alasan kenapa trader professional tidak perlu gonta-ganti indikator.

E. Belajar menggunakan kalender forex

Analisa fundamental memang kurang cocok untuk digunakan oleh trader pemula karena tingkat kesulitannya tinggi. Namun, paling tidak, harus belajar menggunakan kalender forex untuk meningkatkan kesadaran di waktu-waktu apa saja pasar Forex diprediksi akan mengalami gejolak harga. Biasanya, semakin tinggi ekpektasi dampak dari rilis berita yang berkaitan dengan suatu mata uang, maka semakin besar dan lama potensi gejolak harga akan berlangsung. Karena alasan tersebut, trader menyadari kelemahan analisa teknikal dalam kondisi pasar bergejolak, lalu berkeputusan untuk mundur dari pasar sampai situasi kembali normal.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait