ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

5 Tanda-tanda Salah Belajar Trading Forex

Story by : Citra Nuraini
Category at: Artikel Baru
Published : April 08, 2022
Dilihat: 602 kali

Seorang Blogger yang menyukai bidang jurnalistik, content writer, SEO, dan copywriting. Menyukai isu seputar dunia finansial, film, kebudayaan, dan human interest. Saat ini bergabung di belajartrading.co.id sebagai content writer.


zoom

Kamu trader forex pemula? Tulisan ini merupakan sebuah peringatan untuk kamu. Jangan sampai salah belajar trading forex! Berikut ini 5 tanda-tanda kamu salah belajar trading forex : 

1. Menghafal Pola Candlestick 

Pola candlestick bukan untuk dihafal! Bagi seorang trader mengetahui arah pergerakan trend merupakan sebuah keharusan. Namun, bukan berarti untuk mengerti hal ini, kamu harus menghafal semua bentuk candlestick. Trading itu tidak cukup hanya dengan hafal nama-nama candlestick beserta pola-polanya. Pada realitanya, kamu lebih sering dihadapkan situasi harus mengambil keputusan saat market tengah naik turun. Yup, pengambilan keputusan atas market. Bukan penghafal pola candlestick.

2. Mencari Indikator Jitu 

Indikator teknikal merupakan salah satu pisau analisa seorang trader dalam mengambil keputusan. Namun, jangan karena alasan ini kamu justru sibuk mencari indikator terbaik untuk trading. Kamu sibuk mengulik-ngulik semua indikator. Kamu juga jadi bongkar pasang indikator yang digunakan untuk trading.

Perlu kamu catat, semua indikator punya kelebihan dan kelemahan. Ada indikator yang bisa membantumu melihat perubahan harga, perubahan trend, ataupun perubahan saat pembalikan trend. 

Oleh karena itu, gunakan indikator sesuai fungsi dan tujuan analisamu. Bahkan, trader profesional terkadang menggunakan beberapa indikator sekaligus. Tapi pastikan apapun indikator yang kamu gunakan itu sudah sesuai kebutuhanmu.

3. Menciptakan Sistem Trading Tanpa Rugi 

Semua trader baik pemula maupun profesional tentu tidak ingin rugi. Namun, didunia ini tidak ada sistem trading tanpa rugi. Kalau ada yang bilang kepadamu ‘trading tanpa rugi’ berarti itu merupakan sebuah kebohongan.

Berani trading berani menghadapi rugi. Bayangkan saja setiap ada transaksi trading, kamu berpeluang 50% profit dan berpeluang 50% kerugian. Rugi merupakan sebuah kewajaran karena kamu tidak bisa benar-benar mengetahui arah pergerakan market. Namun, kamu tetap harus melakukan semua step atau tahapan dengan benar.

4. Tidak menerapkan manajemen risiko. 

Problem ini tidak cuma ditemui trader pemula. Trader yang sudah praktek lama pun seringkali lupa menerapkan manajemen risiko. Salah satu bentuk manajemen resiko adalah diversifikasi aset. Jangan tradingkan semua uangmu dalam satu keranjang atau tempat. Kamu bisa membaginya dalam beberapa instrumen aset. Ketika kamu memilih trading forex yang memiliki resiko tinggi, maka diversifikasikan uangmu ke dalam instrumen aset yang berisiko rendah. Contoh instrumen aset berisiko rendah seperti emas, reksadana, obligasi.

5. Tidak menerapkan money management

Sama halnya dengan manajemen risiko, banyak trader yang jarang menerapkan money management. Money management berguna untuk kamu membatasi risiko apabila terjadi kerugian.

Atur money management kamu sesuai kemampuan. Jangan menggebu-gebu ingin profit besar. Perkuat money management untuk memaksimalkan profit dan meminimalkan angka kerugian.


Artikel Terkait