ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

Apa itu Head and Shoulders Pattern: Definisi, Ciri, dan Bentuk

Story by : Hadi J
Category at: Artikel Baru
Published : August 17, 2022
Dilihat: 1108 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

 

Pada artikel sebelumnya mengenai Pola Pembalikan (Reversal Chart Pattern), saya sudah sedikit menjabarkan mengenai pola head and shoulders. Kali ini saya akan membahas lebih detail mengenai head and shoulders.

Satu hal yang perlu kalian pahami adalah besar tingginya antara puncak pertama dan juga ketiga tidak selalu sama persis. 

Begitu juga dengan palung yang terbentuk akibat dari adanya pergerakan saham dengan pola head and shoulders yang bisa berbeda-beda, karenanya penting untuk bisa mengetahui mana neckline dalam pola yang tertera pada chart.

Apa itu Pola Head and Shoulders?

Pola Head and Shoulders dikenal sebagai salah satu reversal patterns yang paling populer dan handal.  Pola ini juga dikenal sebagai Major Reversal Pattern. 

Pola ini biasanya akan muncul pada saat sebuah asset  yang sedang mengalami bullish dan akan mendekati akhir dari tren kenaikan itu sendiri. Artinya, ada pola pembalikan tren atau perubahan arah pasar. 

Pattern head and shoulder ini merupakan pola reversal dari bullish menuju bearish.  Pola atau pattern ini dapat muncul pada berbagai macam time frame, sehingga bisa digunakan oleh trader day trading dan swing trading.

Bentuk Pola Head and Shoulders

Pada pola ini disebut head and shoulder karena terdiri atas 4 bagian, yaitu head (kepala), dua shoulder (bahu), dan neckline (pangkal leher). Berikut penjelasannya:

Head merupakan harga yang naik lagi dan membentuk puncak lebih tinggi.

Shoulder kiri merupakan pola kenaikan harga yang diikuti oleh puncak harga kiri dan diikuti oleh penurunan.

Shoulder kanan merupakan pola ketika penurunan terjadi sekali lagi kemudian diikuti oleh kenaikan yang membentuk puncak kanan yang lebih rendah dari kepala (head).

neckline merupakan sebuah leher ditarik yang dengan menghubungkan titik-titik terendah dari dua palung (trough) antara shoulder dan head.

Pola head and shoulder dibentuk oleh puncak (shoulder), kemudian diikuti oleh puncak yang lebih tinggi yaitu kepala (head), serta puncak lain yang lebih rendah (shoulder). 

“Bahu” pertama terbentuk setelah periode bullish yang signifikan di pasar ketika harga naik dan kemudian turun ke palung. Kepala” kemudian terbentuk ketika harga naik lagi, menciptakan puncak tinggi di atas level formasi bahu pertama. 

Dari titik ini, harga turun dan menciptakan bahu kedua, yang biasanya mirip dengan tampilan bahu pertama. Yang penting, penurunan awal tidak membawa secara signifikan di bawah level bahu pertama sebelum biasanya ada sedikit retracement ke atas atau pergerakan harga yang mendatar.

Pada garis neckline, bisa mendatar, miring ke atas ataupun miring ke bawah. Saat trend naik, biasanya neckline miring ke atas memberikan efek pembalikan yang lebih signifikan daripada miring ke bawah.

Perhatikan gambar di bawah ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

Pola selesai, memberikan sinyal pembalikan pasar, ketika harga turun lagi, menembus di bawah garis leher. Garis leher, seperti yang digambarkan di atas, adalah garis horizontal yang menghubungkan dua lembah pertama satu sama lain.

penting untuk diingat bahwa pola head and shoulders hampir tidak pernah sempurna, artinya, kemungkinan akan ada fluktuasi harga kecil di antara shoulder dan head, dan formasi pola jarang berbentuk sempurna dalam penampilannya. 

Hubungan Pola Head and Shoulders dengan Volume

Anda perlu memperhatikan volume ideal pada chart. Volume akan digunakan sebagai indikator kedua untuk menentukan konfirmasi pada pola tersebut. 

1. Volume menunjukan aktivitas dan pergerakan arus uang. Saat volume tinggi menandakan terdapat banyak aktivitas transaksi pada aset tersebut

2. Volume ideal pada pola Head and Shoulders:

3. Volume pada head sebaliknya lebih tipis jika dibandingkan left shoulder.

4. Volume pada right shoulder adalah yang tertipis jika dibandingkan volume saat saat di head ataupun di left shoulder.

5. Volume meningkat saat terjadi breakout.

6. Volume menipis saat (jika terjadi) pullback.

7. Volume kembali meningkat saat meneruskan downtrend setelah pullback.

Namun, perlu diingat hubungan antara volume dan pergerakan harga yang dijelaskan, berdasarkan kecenderungan yang sering terjadi hubungan ini tidaklah mutlak. 

Inilah seputar pola Head and Shoulders. Ingin tahu cara menggunakan pola Head and Shoulders dalam trading kamu? Simak pembahasan selanjutnya.

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.

Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.

CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI


Artikel Terkait