ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

Simpel, Ini Dia Cara Mudah Membaca Candlestick Chart Dengan Akurat

Story by : Danuh Nuraga
Category at: PERANGKAT PEMBANTU
Published : September 29, 2021
Dilihat: 653 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Sumber: Freepik

Grafik ini memiliki tampilan yang mudah dipahami dengan memberikan perbedaan warna baik itu putih, hitam atau merah dan hijau. Gaya grafik berusia berabad-abad ini dikembangkan di pasar beras Jepang.  Dinamakan candlestick sebab bentuknya yang  menyerupai lilin dengan sumbu. Pengamat pasar Jepang yang menggunakan gaya ini menyebut garis mirip sumbu sebagai bayangan.

Pada grafik, setiap candle atau batang menunjukkan harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan untuk kerangka waktu yang dipilih pedagang. Misalnya, jika pedagang menetapkan kerangka waktu menjadi lima menit, batang baru akan dibuat setiap lima menit.

Ada berbagai jenis grafik yang kerap diandalkan para trader. Masing-masing memiliki karakteristik dan keunggulannya sendiri. Salah satu grafik favorit para trader adalah Candlestick.

Candlestick dikenal dengan bentuknya yang menyerupai batang lilin. Media ini umum dipakai untuk menganalisis pergerakan saham, forex, hingga komoditas. Namun, tidak jarang trader terbelit dengan pola-pola yang rumit saat mencoba membacanya. Padahal, ada cara membaca Candlestick yang lebih simpel dan akurat.

 

Sejarah Candlestick Chart

Munehisa Honma adalah sosok di balik eksistensi Candlestick. Pria berkebangsaan Jepang ini merupakan trader komoditas beras pada abad ke-18. Setiap hari, ia mencatat pergerakan harga beras di atas perkamen padi. Lambat laun, ia menemukan pola berulang dari balok-balok harga yang ia gambar.

Honma kerap menulis tentang hukum-hukum trading. Metode yang ia kembangkan berevolusi menjadi grafik Candlestick yang dikenal hingga sekarang. Candlestick terkenal sampai ke dunia barat berkat peran Steve Nison.

Ia menemukan metode tersebut saat berkenalan dengan pialang berkebangsaan Jepang, pada tahun 1987. Tak lama kemudian, ia menuliskan buku yang berjudul Japanese Candlestick Charting Techniques. Karya tersebut dikenal luas di seluruh dunia.

 

Keunggulan Candlestick Chart

Visual Candlestick tampak impresif sehingga nyaman dipandang. Hal ini membuat orang-orang lebih betah menganalisis pergerakannya. Candlestick tidak hanya menunjukkan fluktuasi harga saham, tetapi juga memberikan sinyal terkait perubahan harga di masa depan.

Pada dasarnya, cara membaca Candlestick cukup mudah. Tidak harus mempelajari puluhan pola, cukup dengan mengenali elemen-elemennya. Candlestick mampu menampilkan psikologi pasar secara jelas. Artinya, trader bisa mengidentifikasi pihak mana yang mendominasi, apakah pembeli atau penjual. Hal ini bisa diamati melalui ukuran body dan shadow.

 

Membaca Candlestick dengan Mudah dan Akurat

Asumsikan dinamika harga terjadi akibat pertempuran antara penjual dan pembeli. Setiap elemen lilin menunjukkan pihak mana yang unggul, siapa yang mengalah, siapa yang memegang kendali, dan pihak mana yang memiliki peluang besar untuk memenangkan pertempuran selanjutnya.

Lalu, bagaimana cara membaca Candlestick dengan lebih simpel dan akurat. Lakukan analisis pada empat elemen berikut ini:

 

Ukuran badan

Melalui ukuran badan Candlestick, Anda bisa mendapatkan informasi mengenai kekuatan masing-masing pihak. Jika badan memanjang, berarti momentum sedang menguat. Namun, jika badan mengecil, maka momentum juga makin pelan.

 

Panjang sumbu

Panjang sumbu atau ekor Candlestick berkaitan dengan volatilitas harga. Sumbu panjang menandakan harga yang bergerak cepat selama durasi Candlestick, tetapi mendapat penolakan akibat adanya perlawanan.

 

Rasio antara panjang badan dan sumbu

Perhatikan rasio ukuran badan dan sumbu. Ketika pasar mengalami tren dengan momentum tinggi, Anda akan sering menemukan Candlestick berukuran panjang tetapi dengan sumbu yang lebih kecil. Saat kondisi pasar tidak pasti, volatilitas akan meningkat. Di sini, badan Candlestick akan mengecil, tetapi sumbunya justru lebih panjang.

 

Posisi badan Candlestick

Bila Anda mendapati batang lilin bersumbu panjang dengan posisi badan yang berada di salah satu ujungnya, berarti mengindikasikan perlawanan.  Sementara itu, posisi batang lilin yang berada di tengah sumbu bawah dan sumbu atas menunjukkan ketidakpastian di pasar.

Anda boleh saja membaca referensi mengenai macam-macam pola Candlestick. Namun, wawasan terhadap elemennya tetap harus diprioritaskan. Jika Anda mengenal masing-masing elemen dengan baik, maka Anda bisa menguasai cara membaca Candlestick yang lebih simpel dan akurat.

 

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

- Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
- Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan
  Saya untuk mengenal trading lebih detail.
- Untuk pembelajaran lebih intensif dan lebih dalam, silahkan
  ke Sekolah Forex Gratis
- CALL atau whatsapp dan cari DANUH silahkan hubungi di SINI


Artikel Terkait