ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

Indikator RSI & Tips Menggunakannya

Story by : Danuh Nuraga
Category at: Analisa Fundamental
Published : January 06, 2021
Dilihat: 2020 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

RSI atau Relative Strength Index adalah indikator yang dirancang oleh seorang analis teknikal bernama J. Welles Wilder. RSI memiliki kegunaan hampir sama dengan Indikator stochastic yaitu menunjukkan kondisi pasar yang sedang overbought atau oversold.

Dengan mempunyai s kala 0-100,ketika garis terbaca di atas skala 70 artinya pasar dalam kondisi overbought dan ketika berada di bawah skala 30 artinya pasar dalam kondisi oversold. Yuk kita simak tips trading dengan Indeks Kekuatan Relatif atau indikator Relative Strength Index (RSI) serta alasan mengapa para trader menggunakan indikator RSI. Analisis teknis adalah sebuah metode untuk memprediksi pergerakan harga dan tren pasar di masa depan dengan mempelajari grafik pasar di masa lalu dan membandingkannya dengan grafik yang ada saat ini. Analisis teknis berhubungan dengan apa yang sebenarnya terjadi di pasar, dan apa yang mungkin terjadi. Analisis teknis memperhitungkan harga instrumen dan membuat grafik dari data instrumen tersebut untuk digunakan sebagai alat utama.

Salah satu keuntungan utama dari analisis teknis adalah bahwa jika hal ini dilakukan oleh analis yang berpengalaman, mereka dapat mengikuti berbagai jenis pasar keuangan dan instrumen pasar secara bersamaan. Ada tiga prinsip utama dalam analisis teknis yang harus diperhatikan sebelum dapat menggunakan indikator RSI secara tepat.

Tren adalah teman Anda

Analisis teknis digunakan untuk mengidentifikasi pola perilaku pasar yang telah lama diakui sebagai faktor yang signifikan dalam hal pergerakan harga. Untuk berbagai jenis pola yang dapat terbentuk pada pasar keuangan, selalu ada kemungkinan bahwa pola tersebut dapat bergerak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Selain itu, ada juga pola yang diketahui dapat berulang secara konsisten.

Price Action mengubah segalanya

Pric action adalah cerminan dari segala sesuatu yang dapat mempengaruhi pergerakan harga pada pasar keuangan, misalnya, faktor penawaran dan permintaan, faktor-faktor politik dan sentimen pasar. Namun, analis teknis murni hanya memperhitungkan pola pergerakan harga, dan tidak memperhitungkan faktor lainnya pada aksi harga. Salah satu indikator yang sangat diandalkan oleh analisis teknis adalah indikator RSI.

Melakukan trading dengan indikator RSI menjadi semakin populer karena formulanya yang kuat, dan juga kemungkinan penggunaan divergensi indikator RSI.

Strategi Trading Indikator RSI

Jika rasio indikator RSI kurang dari 30, maka hal itu berarti bahwa pasar berada dalam kondisi oversold, dan harga pada akhirnya memiliki kemungkinan untuk naik. Setelah tren pembalikan dikonfirmasi, maka pembelian dapat dilakukan. Sebaliknya, jika rasio indikator RSI lebih dari 70, maka hal itu berarti sudah mengalami overbought, dan harga akan memiliki kemungkinan untuk dapat segera turun. Setelah tren pembalikan dikonfirmasi, maka penjualan dapat dilakukan.

Rasio pada level 50 adalah garis tengah yang memisahkan tren atas (Bullish) dan tren bawah (Bearish). Dalam tren naik, RSI biasanya akan berada di atas rasio 50, sedangkan dalam tren turun, indikator RSI akan berada di bawah rasio 50.

RSI Dua Periode Divergence

Terapkan periode RSI periode 5 pendek (RSI 5) di atas RSI periode 14 (RSI 14) yang lebih panjang (default) dan perhatikan adanya persilangan. Dengan RSI periode 14, ada saat dimana pasar tidak mencapai level oversold atau overbought sebelum terjadinya perubahan arah tren.  Indikator RSI dengan periode yang lebih pendek lebih reaktif terhadap perubahan harga terbaru, sehingga indikator tersebut dapat menunjukkan tanda-tanda awal pembalikan.

Ketika indikator RSI 5 mulai melintas di atas indikator RSI 14, maka hal itu dapat menjadi tanda bahwa perubahan harga terbaru akan bergerak lebih tinggi. Sinyal beli kemudian dihasilkan pada kondisi ini, dan persilangan 5 vs 14 akan terjadi saat periode 5 (biru) mengalami oversold (di bawah 30). Ketika RSI 5 mulai melintas ke bawah dan menjadi lebih rendah dari indikator RSI 14, maka hal itu berarti bahwa harga terbaru akan bergerak lebih rendah. Sinyal beli kemudian dihasilkan pada kondisi ini, dan persilangan 5 vs 14 akan terjadi saat periode 5 (biru) mengalami overbought (di atas 80).

Trader berpengalaman mungkin dapat menemukan bahwa kinerja trading mereka akan dapat menjadi lebih menguntungkan dengan menggabungkan strategi trading indikator RSI dengan Pivot Points .

Garis Tren RSI (Trendlines)

Hubungkan garis atas dan bawah pada grafik RSI dan trading pada trendline break (garis tren terlewati). Untuk menarik garis tren naik RSI, hubungkan tiga titik atau lebih pada garis RSI saat terjadi tren naik.

Garis tren turun ditarik dengan menghubungkan tiga titik atau lebih pada garis RSI saat terjadi tren turun. Garis tren terlewati indikator RSI adalah petunjuk terhadap kelanjutan atau pembalikan harga.

Ingatlah bahwa garis tren terlewati pada indikator RSI, biasanya akan didahului oleh penembusan garis tren pada grafik harga. Hal itu akan menjadi sebuah peringatan di muka, dan peluang awal untuk melakukan trading.

 

 


Artikel Terkait