Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.
Strategi crossing MA bisa dimanfaatkan sebagai acuan entry posisi. Selain itu, bisa juga mencoba trading saat terjadi crossing indikator MACD dan Stochastic. selain itu masih banyak startegi trading yang bisa dijadikan pilihan saat berburu cuan. Mulai dari sekedar memanfaatkan pola-pola candlestick, hingga naik setingkat lebih menantang menggunakan beragam model analisa. Beberapa trader mungkin lebih mengidolakan strategi trading Price Action, atau Naked Trading yang "bersih" dari garis-garis indikator. Apabila Anda termasuk penggemar indikator teknikal, maka strategi crossing MA (Moving Average) bisa menjadi trik andalan tiap kali hendak entry posisi.
Crossing merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan perpotongan antar dua indikator MA, sekaligus memberi tahu titik entry yang tepat. Hal ini karena crossing cenderung menunjukkan indikasi terjadinya reversal, yang mana peluang tersebut bisa dimanfaatkan untuk meraup profit.meskipun demikian, bukan berarti trading dengan strategi crossing MA dianggap cukup sebagai panduan entry,Ada juga crossing indikator MACD atau Stochastic yang bisa dijadikan alternatif lain saat sedang bertrading. berikut ini cara-cara penggunaanya :
1. Strategi Crossing MA (Moving Average)
indikator Moving Averag ini dikenal sebagai tool paling sederhana dalam chart, tetapi multifungsi.indikator MA juga tersedia hampir di semua platform trading, bahkan menjadi indikator default yang terpasang dalam chart. indikator Moving Average terdiri atas 3 jenis yaitu :
meskipun ada beberapa jenasi tetapi fungsi utama indikator MA adalah sebagai pendeteksi arah tren sekaligus penentu titik entry dari crossing antara indikator MA, yakni MA berperiode pendek dan MA berperiode panjang. Periode MA yang digunakan ini bervariasi dan tergantung kebutuhan masing-masing trader. Periode yang lazim digunakan antara lain SMA-20 dan SMA-50, SMA-20 dan SMA-100, atau SMA-50 dan SMA-200. Terjadinya crossing antara dua indikator MA juga disebut sebagai death cross atau golden cross .Death cross bisa dimanfaatkan untuk entry Sell. Sebaliknya, golden cross umumnya menandakan entry Buy. Meski titik entry sudah diketahui dari strategi crossing MA di atas, tetapi ada baiknya Anda menggunakan konfirmator tambahan, seperti indikator RSI atau dengan menggunakan pola candle Heiken Ashi.Ada beberapa contoh aplikasi strategi crossing MA, yaitu :
2. Crossing Indikator MACD
Tak hanya Moving Average, indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) juga bisa digunakan oleh trader. Indikator yang dibuat oleh Gerald Appeal pada tahun 1979 ini dinilai sangat sederhana dan fleksibel. Indikasinya pun tak jauh berbeda dengan Moving Average, karena MACD juga dapat menunjukkan arah pergerakan tren. Namun, MACD dianggap jauh lebih "matang" karena dapat sekaligus mengukur kekuatan (momentum) harga, serta menunjukkan titik entry berdasarkan crossing .Secara komponen, indikator MACD ini tersusun atas dua garis EMA, yaitu EMA berperiode 12 (EMA-12) dan EMA berperiode 26 (EMA-26). Kedua garis indikator ini bila berpotongan dapat dimanfaatkan untuk entry posisi.D
Meskipun titik entry sudah bisa diketahui bahkan hanya dengan menggunakan indikator MACD saja, tetapi akan lebih baik jika Anda menambahkan indikator lain seperti Parabolic SAR (PSAR). Selain indikator tambahan, entry posisi juga bisa dilihat berdasarkan sinyal divergen dari MACD.
memanfaatkan crossing indikator MACD sekaligus PSAR, maka titik crossing biasanya akan menandai perubahan posisi PSAR. Apabila candle berada di bawah titik-titik PSAR, maka kondisi tersebut menunjukkan Downtrend. Sebaliknya bila harga sedang Uptrend, candle akan berada di atas titik-titik PSAR.
Contoh gabungan antara indikator PSAR dan MACD dapat Anda lihat pada chart berikut ini:
indikator Stochastic terdiri dari dua komponen yang ditampilkan secara bersamaan, yaitu Garis %K yang mengukur tingkat perubahan harga saat ini, dan garis %D yang merupakan nilai rata-rata (Moving Average) dari garis %K, atau %K yang diperhalus. Garis ini disebut juga dengan garis sinyal.
Sama halnya dengan indikator lain, Anda juga bisa memanfaatkan crossing indikator Stochastic untuk entry posisi. Kuncinya yaitu:
RECOMMENDATION FROM EXPERT :