ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

JANGAN SAMPAI ANDA SALAH DALAM HAL INI!

Story by : Geraldo Kofit
Category at: Artikel Baru
Published : March 05, 2021
Dilihat: 801 kali

Geraldo Kofit adalah Seorang Profesional Trader yang sudah lama berkecimpung di dunia trading kurang lebih 2 tahun. Dengan 2 teknik sederhana Trend Line dan Moving Average, Gerald siap untuk membantu anda sebagai Trading Advisor handal..


zoom

Banyak trader pemula yang salah dalam memahami konsep-konsep penting dalam trading forex. Mereka trading dengan interpretasinya sendiri terhadap beberapa konsep yang mereka baca atau dengar tanpa menelaah lebih jauh, dan menjadikannya sebagai kebiasaan dalam trading sehari-hari. Konsep-konsep tersebut berhubungan dengan efektifitas agar cepat berhasil dalam trading forex, namun karena salah memahami maka yang terjadi justru sebaliknya, cara trading jadi tidak efektif dan sering mengalami kerugian. Dari hasil survey terhadap para trader pemula, mereka mendapatkan konsep-konsep tersebut dari berbagai website, seminar atau dari trader yang lebih senior, dan menganggap bahwa semuanya benar dan mesti diikuti.

Berikut beberapa konsep dalam trading forex yang sering disalah-artikan:
                                    
1. Time Frame Besar = Lebih Beresiko

Pada umumnya trader pemula beranggapan bahwa trading pada time frame tinggi (yang paling umum daily) resikonya lebih besar karena jarak stop loss akan lebih lebar dati time frame yang lebih rendah. Selain itu, pada time frame rendah lebih banyak kesempatan untuk entry karena sering memberikan sinyal trading. Dalam hal resiko yang lebih besar, Anda perlu memahami position sizing. Jika Anda harus menentukan stop loss yang lebih lebar dengan pip yang lebih besar, maka Anda mesti mengatur ukuran lot yang sesuai sehingga besarnya resiko dalam satuan nilai uang sama dengan yang telah Anda rencanakan ketika Anda trading pada time frame yang lebih rendah.

2. Jangan Close Posisi saat Floating Profit

Anda tentu sering membaca atau mendengar ungkapan ‘cut your losers short and let your winners run’ yang sering muncul di situs-situs dan seminar forex. Apa maksud sebenarnya dan bagaimana Anda melakukannya? Dengan ide seperti pada ungkapan tersebut, banyak trader pemula yang tidak melakukan apa apa pada posisi tradingnya yang sudah dalam keadaan profit. Mereka mengira bahwa dengan posisi trading yang sudah benar, pergerakan harga pasar akan tetap dalam arah tersebut dan biasanya bertahan lama sebelum ada tanda reversal yang pasti. Mereka percaya pada pengalaman para senior yang buru-buru exit padahal pasar masih bergerak sesuai harapan hingga profit yang diperoleh tidak maksimum.

Pergerakan harga pasar tidak bisa diprediksi dengan tepat dan akurat. Cara seperti itu kemungkinannya 50-50 dan bersifat gambling. Ungkapan tersebut bersifat umum, tetapi logis dan obyektif. Untuk menyikapinya, paling tidak Anda harus menerapkan money management dengan menentukan risk/reward ratio yang wajar. Selain itu, Anda tidak harus membiarkan begitu saja posisi trading yang sudah profit. Anda bisa menggeser level stop loss untuk mengunci profit yang telah Anda peroleh, atau menggunakan fasilitas trailing stop. Untuk amannya, paling tidak Anda memindahkan stop loss ke level breakeven. Mengamankan profit adalah hal yang krusial apalagi jika level reward belum tercapai.

3. Strict dengan "The 2% Rule"

Kaidah ‘resiko 2%’ sudah umum diketahui dan digunakan oleh para trader forex. Jika diterapkan dengan kaku, kaidah ini sebenarnya membatasi trader dalam memanage balance account tradingnya. Trader yang telah berpengalaman menganjurkan sebaiknya para pemula tidak terikat oleh angka persentasi resiko tersebut. Dalam hal besarnya resiko, seorang trader hendaknya merasa nyaman dengan angka yang ditetapkan. Persentasi angka sangat relatif terhadap dana account Anda, dan besaran dalam satuan uang adalah lebih nyata dan tampak jelas (visible). Misalnya seorang trader forex yang profit ‘10%’ dari balance accountnya dan itu adalah US$100, sementara trader yang lain juga profit ‘10%’ tetapi besarnya US$10,000. Bagi trader pemula akan lebih mudah melihat besar profit dan loss dalam satuan uang daripada angka persentasi.

4. Sistem dan Strategi Trading adalah Aspek yang Paling Penting

Jika kita coba melakukan pencarian mengenai metode, strategi atau sistem trading pada situs-situs on-line kita akan banyak menemukan promosi dari berbagai software trading yang siap pakai, robot, atau perusahaan yang menyediakan jasa sinyal trading (signal services). Jarang yang memberikan edukasi dan paparan rinci mengenai money management dan psikologi trading, dua hal yang sebenarnya paling penting dalam trading di pasar forex. Para pembuat software dan penyedia jasa sinyal trading tersebut tahu bahwa banyak trader forex yang cenderung mencari metode dan strategi trading yang mudah dan mujarab (holy grail).

Dalam kenyatannya ada 3 pilar utama dalam trading forex yang mesti diperhatikan, yaitu sistem trading, psikologi trading dan money management. Sistem trading mencakup metode dan strategi, sedang psikologi mencakup aspek mental dalam trading. Ketiga pilar tersebut harus berdiri bersamaan, jika salah satunya runtuh bisa menghancurkan trading Anda. Sebenarnya tidak ada holy grail dalam trading forex, apalagi yang hanya mengandalkan sistem dan strategi trading.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Jadi, diharapkan artikel ini dapat memberikan kemudahan anda dalam trading. Temukan informasi lain yang mudah dan cocok untuk anda dalam segala kondisi market.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI TRADING ini langsung dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda.
  • CALL atau whatsapp dan cari GERALD silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait