ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

Patut Dicoba! Metode Trading Multi Time Frame Dengan Stochastics

Story by : Danuh Nuraga
Category at: Analisa Teknikal
Published : May 25, 2020
Dilihat: 5476 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Berbagai metode serta trik dalam trading forex telah banyak dikembangkan dan mampu berhasil membuat para trader meraup keuntungan yang signifikan. Nah apabila Anda sedang bingung mencari strategi forex yang simple namun profitable, mungkin strategi Stochastic Multi Timeframe dapat menjadi solusi untuk trading Anda.

Teknik ini adalah teknik yang cukup mudah untuk digunakan, karena hanya perlu menggunakan satu indikator teknikal saja. Jadi anda tidak perlu susah-susah menganalisa pergerakan harga di forex trading lagi. Untuk anda yang masih belajar trading, teknik ini juga bisa anda terapkan dalam strategi scalping yang simple.

Sesuai dengan namanya, cara trading Multi Time Frame adalah jenis analisa yang memanfaatkan lebih dari satu time frame untuk memprediksi pergerakan harga dalam pasar. Biasanya digunakan 2-3 time frame untuk menganalisa.

Proses analisa dengan menggunakan banyak time frame ini didasari dari harga bersifat Fractal (semua kejadian yang pernah terjadi), sehingga akan terus berulang dari waktu ke waktu. Karena terus berulang, kejadian-kejadian tersebut bisa dicatat, ditelaah, dan dianalisa untuk mencari tahu mana yang baik dan profitable.

Kaidah penggunaan cara trading Multi Time Frame ini sering digunakan pada sistem trading BBMA OA. Sistem trading tersebut mengutamakan validitas sinyal yang dapat dilihat dari dua buah time frame di bawahnya. Seperti contoh, jika analisa menggunakan time frame 4-jam, maka perlu digunakan time frame 1-jam dan 15-menit untuk memastikan baik tidaknya sinyal tersebut.

 

Cara Menganalisa Market Dengan Stochastik Di Multi Timeframe

Cara menganalisa dalam strategi ini juga bisa dibilang cukup mudah. Anda hanya tinggal melihat Stochastic itu dalam keadaan crossing atau menyilang ke arah mana. Apabila menyilang ke arah atas, artinya signal Buy, sebaliknya apabila menyilang ke bawah, artinya itu adalah signal untuk Sell.

Cukup simple memang, tapi anda perlu menyesuaikannya dengan signal pada timeframe lainnya juga. Strategi seperti ini banya sekali diterapkan dalam strategi trading para pemula. Alasannya selain mudah, strategi ini juga simple jika digunakan untuk belajar menganalisa trading forex.

Selain cara tersebut, teknik yang dapat digunakan adalah analisa menggunakan sistem analisa Overbought dan Oversold. Jika stochastic telah melewati garis 80 maka saat itu sedang terjadi Overbought dan anda bisa bersiap-siap untuk membuka posisi Sell. Namun, apabila melewati garis 20 bisa jadi disebut dengan Oversold atau jenuh jual yang artinya anda harus siap-siap melakukan Buy dengan menunggu konfirmasi dari Cross Stochastic terlebih dahulu.

Teknik dalam belajar analisa forex dengan Stochastic lain yang bisa anda gunakan adalah dengan strategi Divergent. Pada beberapa strategi trader yang sudah profesional. Strategi Divergent ini cukup banyak digunakan. Meski signal yang diberikan tidak 100% akurat, namun paling tidak mendekati 100%.

Dalam aturan Strategi Multi Timeframe, anda diwajibkan untuk terus memperhatikan Stochastic di 3 timeframe yaitu timeframe M15 sebagai entry, timeframe H1 sebagai konfirmasi trend signal dan H sebagai signal utama. Jadi, anda bisa melakukan open posisi berdasarkan dari Stochastic di timeframe H dan H1. Sementara untuk eksekusinya bisa anda lakukan dengan menggunakan signal Stochastic di timeframe M15.

Anda juga bisa membuka satu chart dengan settingan menggunakan Stochastic yang sama dan menganti timeframe sekali-kali apabila anda menginginkannya atau membuka sekaligus sebanyak 3 chart, terserah pada anda.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, cara trading Multi Time Frame berprinsip pada dua asas. Pada kedua asas itulah Entry akan disusun. Asas pertama adalah: pergerakan harga di time frame kecil akan mengikuti trend di time frame besar. Dari asas pertama tersebut, maka Entry nomor 1 adalah hanya masuk saat pergerakan harga di time frame kecil sejalan dengan time frame besar. Berikut contoh Entry-nya.

Asas kedua dari trading dengan Multi Time Frame adalah: pergerakan pada tf kecil mampu mengubah struktur dan arah pergerakan market pada time frame besar. Namun sebelum masuk lebih dalam, perlu Anda ketahui bahwa jenis Entry ini jauh lebih berisiko daripada Entry sebelumnya. Mengapa lebih berisiko? Sebab kejadian perputaran atau pembalikan trend dalam pasar tidak semudah pembalikan garis Stochastics dari zona Overbought ke Oversold.

 

Harga terkadang akan mondar-mandir terlebih dahulu sebelum berbalik, atau harga justru akan naik lebih tinggi lagi sebelum benar-benar berbalik.

Penutup Cara trading Multi Time Frame dengan Stochastics ini hanya merupakan salah satu dari sekian banyak strategi yang bisa diterapkan. Masih banyak jenis indikator lain yang tentu saja juga akan menjadi lebih efektif jika digunakan dengan cara trading multi time frame. Namun, perlu diingat pula dibutuhkan kesabaran serta ketekunan lebih dalam menganalisa.

Masalah yang timbul adalah ketika misalnya dua buah time frame yang dianalisa hanya pasar Sideways, atau ketika terjadi perbedaan pergerakan di dua time frame, di mana time frame besar sedang Sideways, tapi time frame kecilnya justru sedang trend. Selain dianggap lebih valid dalam menilai sebuah sinyal, terdapat pula beberapa trader yang menganggap cara trading multi time frame sebagai cara yang tidak efektif dan merepotkan.

Mereka beranggapan dengan cara membagi fokus ke beberapa time frame sekaligus, hasil justru tidak akan menjadi lebih baik. Bayangkan saja jika Anda terbiasa trading dengan menghadapi lebih dari 10 macam instrumen, dan itu harus dikalikan dengan jumlah time frame masing-masing instrumen yang harus diamati pula. Karena itu, sebaiknya sesuaikan saja cara trading yang hendak Anda lakukan dengan pilihan instrumen Anda. Agar bisa lebih bijak memilih instrumen trading, Anda bisa memahaminya lebih lanjut di artikel Pasangan Mata Uang Dalam Forex Dan Korelasinya.


Artikel Terkait