ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

Pernah Jadi Korban Investasi Bodong? Kenali 5 Ciri-ciri Investasi Bodong Agar Tidak Tertipu!

Story by : Hadi J
Category at: Artikel Baru
Published : November 21, 2022
Dilihat: 444 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Kamu pernah jadi korban investasi bodong? Saya pernah. Nominalnya tidak besar, tapi juga tidak sedikit di masa itu. Lumayanlah.

Awalnya saya malu mengakui kalau saya pernah terjebak investasi bodong. Terlebih kepada teman-teman seprofesi. Mungkin saya akan ditertawakan. Tapi realitasnya saya pernah mengalaminya.

Namun, berkat pengalaman tersebut, saya jadi belajar lebih banyak mengenai investasi dan trading. Bersyukurnya lagi, saya jadi bisa mengedukasi kamu agar tidak mengalami peristiwa serupa.

Apa itu investasi bodong?

Investasi bodong adalah investasi kosong atau investasi yang sesungguhnya tidak pernah ada wujud aslinya. Investasi bodong sesungguhnya tidak memberikan keuntungan nyata dari investasi, justru dana investor akan lenyap. 

Ciri-ciri investasi bodong?

Bagaimana cara membedakan investasi bodong dengan investasi asli? Saya punya beberapa tips untuk mengenali investasi bodong. Tidak susah kok. Investasi bodong biasanya memiliki beberapa karakteristik seperti dibawah ini:

1. Too Good Too Be True 

Kamu perlu mewaspadai jika ada penawaran yang tidak masuk akal. Pernah mendengar idiom ‘too good too be true”? Kamu perlu mewaspadai sebuah penawaran yang terlalu tidak masuk akal.

Beberapa contoh penawaran yang tidak masuk akal:

  • Keuntungan atau profit terlalu tinggi melebihi produk investasi pada umumnya.
  • Produk investasi yang ditawarkan selalu berbalut janji atau jaminan berupa instrumen tertentu, seperti giro, emas, atau dijamin pihak tertentu yang terdengar menjanjikan.
  • Minim resiko bahkan tanpa resiko.
  • Bisa mendapatkan keuntungan tanpa perlu bekerja keras.

Saya sering menekankan kalau berinvestasi itu harus selalu berpedoman pada prinsip ‘high risk high return’. Semakin tinggi peluang profit, maka semakin tinggi pula resikonya. Oleh karena itu, produk investasi yang menjanjikan profit tinggi tanpa resiko sudah pasti penipuan. Bahkan seorang investor profesional dan berpengalaman saja menanggung resiko yang besar. Saya berharap setelah ini kamu sudah bisa menjadi smart people dalam membedakan penipuan dan bodong.

2. Mencatut Label Agama

Menurutmu bagaimana cara agar mudah diterima di kultur masyarakat Indonesia? Jadilah religius. Ya, masyarakat kita lebih mudah percaya dengan religiusitas. 

Masyarakat kita lebih mudah percaya ketika suatu produk dipromosikan oleh seseorang pemuka agama. Masyarakat kita lebih mudah percaya atas suatu produk ketika sudah dilabelkan dengan tanda halal.

Apakah hal tersebut bagus? Sebenarnya bagus. Namun, sayang sekali praktek ini justru dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab. 

Demi mempromosikan produk investasi bodong tersebut bagus mereka membawa-bawa nama pemuka agama yang seringkali cuma mencatut. Produk investasi bodong tersebut tak segan-segan melabelkan diri dengan istilah halal, tanpa riba, bersyariah.

Praktek ini justru tidak berani dilakukan produk investasi asli. Produk-produk investasi tersebut lebih mementingkan edukasi kepada masyarakat. Apakah saya rutin memberikan edukasi kepada kamu? Kamu bisa melihat sendiri bukan melalui semua artikel saya, channel youtube, dan akun instagram saya. Saya sadar betul produk investasi yang profitable itu penuh resiko. Oleh karena itu, kami mau kamu lebih cerdas lagi menyikapinya.

3. Seperti Bermain Judi

Investasi bukan judi. Investasi bukan permainan tebak-tebakan. Investasi perlu analisa. Investasi perlu berpikir. Investasi perlu pengalaman. Semakin berpengalaman kamu di dunia investasi, kamu akan semakin pintar berinvestasi. Mengapa saya menekankan hal tersebut? Agar kamu mengerti cara membedakan berinvestasi dan bukan. 

Sebuah produk investasi yang cara kerjanya seperti berjudi sudah pasti bukan produk investasi asli. Saya mendapati beberapa platfom yang mengatasnamakan trading  tapi cara kerja di platform tersebut seperti berjudi. Contoh aplikasi platform trading online yang terkenal yaitu binomo.

Jadi ketika kamu masuk ke platform tersebut kamu diminta menebak buy/sell dan memaksa kamu menekan tombol merah/hijau. Nah, ketika tebakan kamu benar, kamu bisa profit 80%. Tapi kalau tebakan kamu salah, uang modal untuk open posisi akan hilang. Nah, trik licik dari platform tersebut dengan membuat kamu menang di awal-awal masuk. Setelah kamu menang, kamu akan dibuat kalah berturut-turut sampai modal kamu habis.

4. Member Get Member

Investasi bodong sudah ada sejak dulu, sebelum kita terjun ke era digital. Kamu pernah mendengar skema ponzi? Ya, skema ponzi merupakan bentuk investasi bodong tertua.

Skema ponzi adalah sebuah metode berkedok investasi yang menjanjikan keuntungan bagi investornya. Sayangnya, keuntungan bukan dari hasil keuntungan atau dividen. Investor mendapatkan keuntungan dari uang penipu sendiri atau dari investor selanjutnya yang dilakukan dengan cara merekrut anggota baru.

Dengan kemunculan era digital ini tidak membuat skema ponzi leyap. Penipuan model ini terus berganti wajah. Dahulu skema ponzi memakai kedok MLM (Multi Level Marketing). Nah, kini penipuan ini mengatas namakan trading forex.

Saya pernah mendengar cerita dari seorang kawan saya. Katanya dia pernah ditawarkan ikut join suatu perusahaan tertentu oleh temannya yang dia kenal betul. Dia diminta menanamkan modalnya sebesar 25 juta dengan keuntungan pasti setiap bulan sebesar 20%.  Modal tersebut katanya akan diputarkan diforex dengan nol resiko karena sang pengelola sudah memiliki sistem tertentu. 

Tentu saja kawan saya curiga. Terlalu too good to be true. Dia mengikuti tawaran temannya tersebut, tetapi dia juga tidak mau ‘ngulik’ keanehan tawaran tersebut kepada temannya. “Saya tidak enak hati kepada teman saya,” ceritanya.

Saya sendiri tidak bisa menyalahkan temannya. Karena seringkali korban yang sudah kecemplung dalam skema ponzi tidak memahami bahwa dia masuk jurang yang salah. Para korban ini sering kali ter-braindwash kalau yang dilakukannya benar. Jika kamu menemukan temanmu dalam posisi seperti itu, kamu bisa menasehatinya baik-baik Tapi jangan menjauhinya apalagi mencibirnya. Sesungguhnya dia juga korban.

5. Tidak Memiliki Legalitas

Berinvestasi kini semakin mudah dengan menjamurnya aplikasi. Tinggal buka handphone, jadinya kamu terhubung dengan pelbagai produk investasi.

Sebelum kamu tertarik berinvestasi lewat suatu platform, coba dicek dulu ya legalitasnya. Apakah mereka sudah memiliki izin dari BAPPEPTI dan OJK? Saya tau mengurus izin BAPPEPTI dan OJK perlu proses dan memakan waktu. Oleh karena itu, saya juga tidak melarang kamu berinvestasi melalui aplikasi yang legalitasnya belum ada. 

Namun, pastikan lagi historis platform tersebut. Apakah pernah ada masalah? Apakah pihak aplikasi bertanggung jawab jika ada masalah? Apakah pihak aplikasi mudah bisa ditemui secara langsung? Selamat menjadi smart people!

Pembahasan 5 ciri-ciri investasi bodong, saya cukupkan sampai disini. Saya merasa 5 karakteristik investasi bodong ini cukup untuk membuat kamu berhati-hati. Kamu masih berbincang-bincang lebih jauh? Kamu bisa langsung hubungi saya. Saya sangat berharap cukup saya yang pernah menjadi korban investasi bodong. Yuk, sama-sama kita menjadi smart people. 

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.

Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.

CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI


Artikel Terkait