ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

POIN-POIN PENTING UNTUK DIPAHAMI SOAL STOP LOSS

Story by : Geraldo Kofit
Category at: Artikel Baru
Published : May 13, 2022
Dilihat: 531 kali

Geraldo Kofit adalah Seorang Profesional Trader yang sudah lama berkecimpung di dunia trading kurang lebih 2 tahun. Dengan 2 teknik sederhana Trend Line dan Moving Average, Gerald siap untuk membantu anda sebagai Trading Advisor handal..


zoom

Tentunya, kata STOP LOSS ini sangatlah dihindari oleh trader. Baik itu di pasar saham ataupun pasar berjangka, STOP LOSS merupakan momok yang sangat menakutkan dan juga sangat dihindari oleh para trader dan investor. Tetapi, tahukah Anda bahwa STOP LOSS ini tidaklah semenakutkan yang Anda bayangkan? Ya, tentu saja jika Anda mengenalnya lebih dekat lagi. Pada kesempatan ini, saya akan mencoba mengenalkan Anda dengan STOP LOSS. Tentunya, tidak kenal maka tidak sayang kan? Banyak trader pemula yang kapok menggunakan fasilitas STOP LOSS, karena dianggap mempercepat kerugian. Padahal ini penting untuk diterapkan. Kebanyakan menganggap bahwa STOP LOSS itu “mempercepat” kerugian dan menganggapnya sebagai biang keladi atas hasil negatif dari open position yang diambil sehingga modal tergerus sedikit demi sedikit. Dengan alasan itulah, banyak yang akhirnya nekad bertrading tanpa STOP LOSS.

Padahal sebenarnya, STOP LOSS sendiri memiliki fungsi untuk membatasi kerugian sehingga tidak terlalu besar. Sebagai contoh, Anda membeli saham CPIN  seharga Rp 5000. Kemudian Anda menetapkan stop loss sebesar 10% atau Rp 500 di bawah harga pembelian saham tersebut, yaitu di Rp 4500. Dengan demikian saat harga turun lebih jauh lagi, Anda hanya mengalami kerugian maksimal sampai 10% saja. Di dalam trading, teknik membatasi kerugian ini sering disebut Cut Loss (Cut = memotong, Loss = kerugian) atau Stop Loss (Stop = menghentikan, Loss = kerugian). Prinsip keduanya sama, cuma beda istilah saja.

STOP LOSS sendiri dibedakan menjadi 2, yaitu STOP LOSS manual dan STOP LOSS otomatis yang berarti :

  • Manual. Di sini trader melakukan penutupan posisi trading secara manual.
  • Otomatis. STOP LOSS bisa dilakukan secara otomatis. Trader tinggal menetapkan kriteria posisi STOP LOSS yang diinginkan. Lalu software yang akan mengeksekusi STOP LOSS tersebut apabila level harga yang ditentukan tercapai.

Akan tetapi, pada akhirnya kita akan bertemu dengan sebuah pertanyaan"berapa sih STOP LOSS (SL) yang tepat?". 

Berikut adalah saran saya yang dapat Anda terapkan:

  • Cobalah liat range pergerakan  harian dari pair yang kita ambil.  Masing-masing pair punya sifat berbeda. Misalnya: kalau untuk EUR/USD, mungkin SL 30 point sudah cukup, tapi kalau untuk GBP/JPY?  Tentu sangat tidak cocok!
  • Alternatif lain, kita bisa memanfaatkan titik parabolic SAR di awal trend sebagai patokan penentuan STOP LOSS Atau,  kita bisa memakai level-level pada Fibonacci Retracement sebagai patokan penentuan TP maupun SL.
  • Satu hal yang pasti, tetapkan STOP LOSS sebesar berapa dollar "yang sanggup kita relakan" apabila kita salah posisi. Yang pasti, jangan sampai keuntungan yang sudah dikumpulkan, portfolio yang sudah bertumbuh, tergerus nilainya karena 1 transaksi yang salah dan harga saham terus bergerak turun. Disinilah penting bagi kita memiliki stoploss level. Stoploss level merupakan trading plan yang penting sehingga harus dihitung dengan sistematis. Stoploss bermanfaat untuk menghindari para trader memiliki & menyimpan saham bearish. Ketika semua sedang tidak sesuai dengan rencana Anda, JANGAN Average Down, namun cutloss ketika harga sudah tidak bersahabat lagi.

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari GERALD silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait