ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

STRATEGI AGAR TIDAK SALAH MOMEN DALAM TRADING? 

Story by : Hadi J
Category at: Artikel Baru
Published : May 25, 2022
Dilihat: 588 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Order Posisi atau entry trading adalah sebuah isyarat atau tanda kita akan memulai trading futures. Atau umumnya dikatakan dengan open posisi. Sesuai dengan artinya, order sama dengan pesan, trader harus pesan posisi terlebih dahulu agar bisa masuk pasar. Entah itu buka posisi Buy atau Sell pada harga yang diinginkan, begitu juga saat posisi trading akan ditutup, dan seterusnya. Kebanyakan para trader yang sering mengalami margin call dan atau sering mengalami floating minus terlalu lama karena tidak sabar bahkan melakukan kesalahan saat entry trading. 

Kali ini kita akan membahas mengapa trader jangan melakukan salah entry dan mengapa pentingnya memasang entry yang tepat saat ingin memulai trading. Ketika anda memasukan posisi entry dengan presisi hal ini akan menentukan hasil trading anda dalam jangka panjang. Dengan entry yang tepat pula maka akan membentuk risk/reward yang baik.

Nah, Inilah Cara Agar Tidak Terjadi Salah Entry:

  • Lakukan Analisa Entry Trading di Sesi Penutupan

    Pasar forex memang aktif 24 jam penuh selama hari kerja. Namun demikian, bukan berarti tidak ada rekomendasi khusus tentang waktu terbaik untuk analisa entry trading. Walaupun Anda tidak diharuskan untuk mengikuti jadwal tertentu, agar akurasi entry trading tetap terjaga, sebaiknya lakukanlah analisa setelah penutupan pasar New York. Mengapa harus seperti itu? Di waktu ini, pasar baru saja mengakhiri sesi New York dan beralih ke Sydney. Volume perdagangan di sesi ini sangatlah rendah, sehingga Anda tak akan menemui banyak noise di chart. Hal itu jelas akan mempermudah Anda mengamati support resistance, sinyal, ataupun trend harian. Sebagai catatan, sebaiknya gunakan time frame harian (D1) untuk memaksimalkan fungsi analisa entry trading ini.
     
  • Manfaatkan Pending Order

    Fitur pending order memberikan kemudahan tak terkira bagi mereka yang benar-benar ingin menghindari kesalahan entry trading forex. Pada dasarnya, pending order memungkinkan Anda menentukan suatu level entry yang baru akan tereksekusi di masa mendatang. Dengan demikian, open trade baru akan benar-benar terlaksana ketika harga menyentuh level yang sudah Anda targetkan. Ada 2 jenis pending order yang paling umum digunakan untuk membantu trader menghindari kesalahan entry trading, yaitu limit dan stop.

    Penerapan Limit Order : Limit order cocok digunakan untuk para pengguna strategi reversal, karena pada dasarnya memfasilitasi trader untuk entry trading buy di bawah harga saat ini, atau merencanakan level sell di atas harga sekarang.



    Dalam hal ini, target level yang dipasang dalam order buy ataupun sell limit bisa disesuaikan dengan level kunci yang menjadi katalis pembalikan harga. Tentunya, diperlukan analisa terlebih dulu untuk mendapatkan level kunci seperti itu. Support resistance, level-level pivot, atau batas psikologis adalah contoh level yang biasanya diamati sebagai katalis. Katakanlah EUR/USD saat ini sedang merosot dan mendekati support kunci 1.1210. Karena prediksi pasar mengisyaratkan pair tersebut akan beralih bullish, Anda bisa mengantisipasi peluang buy dengan menempatkan buy limit di 1.1210.

    Penerapan Stop Order : Stop order paling bermanfaat untuk trader yang gemar "berselancar dengan trend". Order buy stop nyatanya memungkinkan trader untuk entry trading, hanya ketika harga sudah menyentuh level yang lebih tinggi dari harga saat ini. Sementara itu, sell stop hanya akan mengaktifkan open trade sell ketika harga sudah menyentuh level yang lebih rendah dari harga sekarang.



    Dalam hal ini, target level dari stop order adalah yang diperkirakan sebagai konfirmator penerusan trend. Sebagai contoh, ketika EUR/USD menguat dan berpotensi menembus (breakout) resistance 1.1250, maka Anda bisa menjadikan 1.1250 sebagai target level dalam buy stop order. Dengan demikian, Anda tak perlu khawatir seumpama harga gagal menguat sampai ke 11250 dan justru selanjutnya menurun, karena tak ada satupun order yang tereksekusi dan menimbulkan floating minus pada akun Anda.

 RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Jadi, diharapkan artikel ini dapat memberikan kemudahan anda dalam trading. Temukan informasi lain yang mudah dan cocok untuk anda dalam segala kondisi market.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI TRADING ini langsung dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda.
  • CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait