ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

Trader! Stop Loss Anda Dengan Praktekan Management Resiko

Story by : Danuh Nuraga
Category at: MONEY MANAGEMENT
Published : June 07, 2022
Dilihat: 539 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Sumber: Freepik

Percuma saja jika Anda tidak memiliki manajemen risiko, hanya menggunakan analisis terpercaya atau strategi trading terbaik. Sebab tanpa adanya manajemen risiko dalam waktu singkat, trading akan mengalami kegagalan profit.

Manajemen Risiko Dalam Trading Forex

Manajemen risiko adalah salah satu pilar paling penting dalam trading. Seorang trader harus memikirkan hal ini sebelum memulai trading forex. Hal ini bukanlah soal berapa keuntungan yang bisa dicapai oleh seorang trader, namun yang lebih penting adalah seberapa lama seorang trader mampu bertahan di pasar forex yang sangat kompetitif.

Seringkali kita melihat contoh kasus dimana seorang trader yang memiliki strategi trading yang bagus, namun transaksi yang dilakukannya bukannya malah menghasilkan untung, namun pada akhirnya malah merugi. Hal ini hanya bisa terjadi apabila seorang trader memiliki pengelolaan uang yang buruk. Contoh yang seringkali terjadi adalah:

 

Tidak memasang Stop Loss

belajar trading Trader! Stop Loss Anda Dengan Praktekan Management Resiko 1
Sumber: Freepik

Stop Loss terlalu kecil, sehingga mudah terkena sebelum harga berbalik arah sesuai dengan perkiraan awal trader. Stop Loss terus diperlebar dengan harapan trend akan berbalik arah sesuai perkiraan awal trader.

Inti dari hal ini adalah manajemen risiko yang seharusnya diketahui dan dijalankan oleh setiap trader yang ingin sukses dalam melakukan aktivitas trading-nya. Dalam hal ini pun, ada beberapa faktor yang masih dalam kendali seorang trader, yaitu antara lain:

Modal, yaitu jumlah nominal uang yang ditanamkan ke akun forex.

Tipe Rekening, yaitu jenis rekening yang dibuka oleh trader di broker (Standar – 100.000 unit atau Mini – 10.000 unit).

Ukuran Lot, yaitu jumlah lot yang ditransaksikan.

Frekuensi, yaitu seberapa sering seorang trader melakukan transaksi.

Risk Exposure, yaitu seberapa persen modal yang berani dipertaruhkan setiap transaksi.

 

Dengan mengetahui dan menetapkan parameter di atas, maka trader bisa mengetahui seberapa besar risiko setiap trading dan seberapa lama trader bisa bertahan dalam kondisi paling buruk sekalipun.

Trader bisa menetapkan stop loss dari parameter yang telah ditentukan di atas, misalnya dengan modal US$3.000 dan risk exposure trader sebesar 1% saja, maka trader bisa menetapkan stop loss bila kerugiannya telah mencapai US$30. Pips yang ditentukan untuk stop loss pun bervariasi bergantung pada jumlah lot yang ditransaksikan oleh trader.

 

Manajemen RRR: Risk Reward Ratio

belajar trading Trader! Stop Loss Anda Dengan Praktekan Management Resiko 2
Sumber: Freepik

Semua orang mengetahui bahwa berjudi adalah tidak baik untuk dilakukan, dan secara statistik pun, penjudi mengalami kekalahan lebih banyak dalam perjudian. Trading forex dapat mengarah kepada bila dilakukan secara spekulatif tanpa menggunakan analisis dan manajemen risiko yang benar.

Ada sebuah konsep manajemen risiko yang dinamakan Risk Reward Ratio (RRR), yaitu perbandingan antara risiko dengan hasil yang diharapkan dari setiap transaksi. Biasanya rasio RRR ditentukan antara 1:2 atau 1:3 atau dalam kondisi tertentu bisa saja 1:1, untuk perbandingan risiko berbanding hasil.

 

Risk Reward Ratio - Manajemen Risiko Trading Forex

Dengan menggunakan rasio 1:3 misalnya, maka artinya untuk setiap risiko sebesar US$100 yang bisa ditoleransi oleh trader, trader mengharapkan keuntungan sebesar US$300.

Dengan adanya rasio ini, bahkan sekalipun bila trader mengalami jumlah kekalahan dan kemenangan yang sama, trader akan tetap mendapat keuntungan 3 kali lipat lebih besar daripada kerugian yang diterimanya.

Bila manajemen risiko ini diiringi dengan strategi trading yang baik, bukan tidak mungkin persentase kemenangan lebih besar dari 50%.

Jika strateginya baik, mengapa tidak memasang rasio yang lebih agresif saja seperti 1:4 atau 1:5? Dengan memasang RRR secara agresif, profit target akan menjadi lebih sulit dicapai, dan seringkali sebelum pasar mendekati target profit, akan berbalik dan malah mengenai stop loss.

Risiko lainnya adalah jumlah transaksi akan berkurang karena trader cenderung menunggu target profit besar tercapai, dan tentunya akan memakan waktu.

 

Menentukan Exit Plan

Banyak strategi yang mengulas mengenai posisi masuk atau entry plan, namun menentukan posisi keluar atau exit plan juga sama pentingnya dengan menentukan posisi masuk, atau bahkan lebih penting, karena profit atau loss yang kita terima, itu sangat bergantung dari harga saat keluar dari posisi transaksi.

Trader dapat menggunakan manajemen risiko RRR sebagai dasar untuk menetapkan posisi keluar, baik take profit atau stop loss. Ada baiknya juga target ini didefinisikan dalam grafik saat melakukan order.

Memasang target secara mental hanya bisa dilakukan apabila trader sudah benar-benar sanggup menguasai ketiga pilar trading dengan baik (Mind, Money, Method). Ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan:

Jangan biarkan Anda dikuasai emosi dan mengubah stop loss awal Anda. Biasanya saat harga mendekati stop loss, maka secara naluri ketakutan (fear) trader akan mencoba bertahan dengan memperlebar stop loss. Inilah yang membuat rencana dan manajemen risiko menjadi berantakan, dan kerugian akan menjadi lebih besar dari yang direncanakan.

Jangan biarkan Anda dikuasai emosi dan mengubah target profit awal Anda. Mirip dengan poin sebelumnya, namun kali ini emosi yang dominan adalah keserakahan (greed), di mana trader ingin mendapatkan untung berlebih dengan mengubah target profit.

Aturlah Trailing Stop Anda. Hal ini untuk memaksimalkan keuntungan yang dapat Anda peroleh. Anda hanya perlu memindahkan posisi stop loss Anda lebih tinggi bila harga telah bergerak naik. Bila harga tiba-tiba berbalik turun pun, Anda tetap bisa mendapatkan keuntungan atau minimal impas.

 

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

- Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
- Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan
  Saya untuk mengenal trading lebih detail.
- Untuk pembelajaran lebih intensif dan lebih dalam, silahkan
  ke Sekolah Forex Gatis
- CALL atau whatsapp dan cari DANUH silahkan hubungi di SINI


Artikel Terkait