ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

TRADING KETIKA MARKET SIDEWAYS

Story by : Indri Dwi
Category at: TIPS & TRICK TRADING
Published : November 30, 2020
Dilihat: 4586 kali

Indri Dwi adalah Seorang Trading Coach dan Profesional trader yang memiliki lebih dari 8 tahun pengalaman dalam perdagangan Emas & Forex. Keahliannya dalam trading khususnya saat menggunakan Exponential Moving Average. Indri ada disini untuk membimbing Anda dalam trading dan membantu Anda menemukan broker yang tepat dan terpercaya..


zoom

Dalam analisis teknikal, pengenalan akan trend sangat penting meskipun sangat sederhana. Trend itu seperti gelombang di lautan, ada gelombang naik dan turun, ada gelombang besar dan kecil. Trend naik merupakan peluang untuk melakukan transaksi beli (long position) dalam futures dan saham. Sebaliknya, trend turun merupakan peluang untuk melakukan short-selling. Lalu, bagaimana dengan trend mendatar yang sering juga disebut kondisi pasar sideways, ranging, atau no trend?

Kondisi pasar sideways seringkali membuat trader galau karena harga selalu naik-turun, seakan-akan tanpa arah. Misalkan kondisi pasar sideways skita temukan pada pergerakan harga Dollar AS (DXY), yang sideways dalam kisaran cukup besar. Saat ini DXY sedang bergerak sideways dalam kisaran 96.59 sampai dengan 98.66. Jika kita adalah trader jangka pendek, maka kisaran pasar sideways yang cukup besar ini bisa dimanfaatkan untuk “tektok’. Caranya, manfaatkan trading di area support 86.59  dan resisten 98.66 untuk tiktok (trading jangka pendek). Namun, jika kita tidak menyukai trading super cepat, sebaiknya melakukan pembelian ketika breakout.

Jika range antara support dan resistance saat pasar sideways cukup besar, bisa dimanfaatkan untuk tiktok. Namun jika range antara suport dan resisten saat sideways sangat kecil, sebaiknya jangan trading dulu. Trading saat sideways dengan range kecil akan membuat kita menunggu cukup lama hingga breakout. Yang penting, sabar menunggu. Perhatikan bahwa sideways adalah masa "indecision" alias pertarungan antara daya beli dan tekanan jual, sehingga sebaiknya menepi dulu. Ketika pertarungan telah usai dan dimenangkan oleh salah satu bull (daya beli) atau bear (daya jual), barulah kita beraksi

Strategi Ambil Untung di Pasar Sideways

Ada tiga Trend pasar, yaitu BULLISH, BEARISH & SIDEWAYS. Jika harga bergerak dalam trend tertentu, maka akan mudah bagi kita untuk trading. Mengikuti trend adalah salah satu cara yang paling menguntungkan untuk menghasilkan uang. Namun, ketika pasar bergerak ke dalam gerakan SIDEWAYS, bisa-bisa menjadi masalah nih karena kebanyakan trader dibuat bingung, "mau kemana nih?". Ada dua strategi yang bisa diterapkan agar Anda dapat menghasilkan uang dari pergerakan pasar sideways.

Range Trading

Ini adalah salah satu cara terbaik Anda untuk profit saat pasar sideways. Yang harus Anda lakukan adalah memasang indikator Pivot untuk mendeteksi Support dan Resistance. Kemudian indikator lain yang bisa membantu adalah Relative Strendgth Index (RSI) dan Stochastic Oscilator. Setelah Anda tahu bahwa harga bergerak dalam gerakan sideways tertentu, Anda kemudian dapat mengambil SELL dalam perdagangan ketika harga mencapai Resistance dan mengambil BUY ketika harga mencapai tingkat Support.

Tentu saja, Anda tidak boleh trading hanya berdasarkan tingkat Resistance dan Support saja, melainkan juga memanfaatkan indikator lain untuk membantu Anda dalam entry dan exit. Secara pribadi, saya suka menggunakan RSI dan Stochastic Oscillator. Rule-nya sebagai berikut: Anda dapat mengambil SELL seperti yang dijelaskan di atas, didukung ketika RSI dan Stochastic Oscillator sedang overbought. Kemudian Anda dapat mengambil BUY saat RSI dan Stochastic mengalami oversold. Saat harga berada di daerah Support atau Resistance tetapi tidak didukung RSI dan Stochastic Oscilator, Anda harus menganggap bahwa situasi belum cukup konfirmasi untuk ambil posisi.

Scalping

Scalping adalah cara cepat dalam trading futures, mengambil profit atau exit dalam jangka waktu yang singkat. Pada prakteknya, Anda harus menggunakan level Support dan Resistance seperti titik Pivot atau Fibonacci untuk lebih mengoptimalkan entry dan exit. Serupa dengan kisaran perdagangan disebutkan di atas, Anda perlu untuk mengidentifikasi kisaran pergerakan harga sebelum bisa menjalankan jenis perdagangan ini. Setelah Anda menetapkan jangkauan harga, barulah Anda dapat plot berbagai Pivot Point atau level Fibonacci untuk membantu Anda mengidentifikasi titik entry.

Jika ada tingkat Pivot atau level Fibonacci yang bertepatan dengan Support dan Resistance, Anda bisa buka posisi (entry), kemudian menutup posisi trading (exit) ketika harga mencapai berikutnya. Misalnya: Jika Anda telah membuka order SELL di tingkat R1, Anda kemudian dapat keluar dari perdagangan Anda setelah sampai di level Pivot. Jika Anda telah entry SELL di level Fibonacci 0.5, maka Anda dapat menutup posisi trading saat mencapai level 0.618.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
CALL atau whatsapp dan cari INDRI silahkan hubungi di SINI


Artikel Terkait