ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

YUK BELAJAR MANAJEMEN MODAL DI FOREX

Story by : Hadi J
Category at: Artikel Baru
Published : March 13, 2021
Dilihat: 1072 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Manajemen Modal dalam artian finansial adalah sebuah proses penempatan modal di masa kini dan perencanaan modal di masa datang. Proses penempatan manajemen modal tersebut, lama-kelamaan mengalami evolusi dan terus menyesuaikan diri dengan sistem sehingga akhirnya memiliki banyak keragaman persepsi. Metode Manajemen Modal memiliki banyak variasi, namun umumnya metode yang ada paling tidak masuk dalam dua kaeagori, yakni “add winning” or “add loosing”. Menambah pada posisi untung, jika tidak menggunakan asumsi penggandaan naik (doubling up) maka pilihan jatuh pada Pyramiding. Selanjutnya jika manajemen modal menggunakan prinsip tersebut, maka pilihan jatuh pada metode Anti Martingale. Dan Menambah pada posisi rugi, akan masuk dalam dua katagori manajemen modal. Menggunakan prinsip penggandaan menurun (doubling down) maka jatuh pada katagori Martingale, dan jika tidak menggunakan prinsip tersebut, maka pilihan manajemen modal jatuh pada Averaging.

  • Martingale

    Martingale dapat diartikan sebagai proses mendapatkan keuntungan sekaligus menutup kerugian dari transaksi sebelumnya dengan keuntungan pertama dari transaksi selanjutnya, melalui penggandaan modal. Sehingga, setiap kali nilai manajemen modal menurun, ukuran transaksi selanjutnya meningkat. Dengan kata lain, manajemen modal Martingale memilki karakter dasar resiko meningkat sesuai dengan meningkatnya kerugian. 

    Jika seorang trader mengalami kerugian dalam satu kali perdagangan, maka ukuran lot dalam perdagangan kedua harus meningkat, dalam hal ini menjadi 2 lot. Metode manajemen modal Martingale hanya membutuhkan sekali kemenangan dalam sekian (n) kali perdagangan, untuk menutupi seluruh kerugian akibat perdagangan sebelumnya dan sekaligus meraup keuntungan. Contoh manajemen modal diatas membahas bahwa pada transaksi kelima, anda memperoleh keuntungan sebesar $8,000 untuk 8 lot yang berarti profit bersih sebesar $500 setelah 4 kerugian berturut – turut
     
  • Anti Martingale

    Dari namanya, metode manajemen modal ini sudah menjelaskan posisinya. Secara kontras dengan Martingale, Anti Martingale tidak akan menggandakan posisi ketika mengalami kerugian. Penambahan hanya terjadi jika posisi dalam keadaan untung. Jadi, resiko manajemen modal akan ditingkatkan sesuai dengan peningkatan keuntungan, tujuannya adalah agar keuntungan yang dicapai semakin tinggi.

    Keunggulan yang bisa kita ambil dari manajemen modal ini adalah potensi Anti Martingale dalam menciptakan keuntungan bola salju. Semakin jauh perjalanan semakin besar keuntungan. Kelemahannya akan muncul ketika harga mengalami konsolidasi atau reversal. Jika tidak cepat dintisipasi, akumulasi keuntungan manajemen modal tersebut dengan cepat bisa surut
     
  • Cost Averaging, Pyramiding, & Fixed Fractional Position Sizing

    Definisi paling simple bagi metode manajemen cost averaging adalah “menambah pada posisi rugi”. Sekilas, metode manajemen modal ini memiliki kemiripan yang sangat dengan Martingale Averaging, karena keduanya menitik beratkan penambahan posisi pada saat transaksi sebelumnya mengalami kerugian.

    Manajemen modal Pyramiding, adalah kebalikan secara total dari metode Cost Averaging. Yakni; “menambah pada posisi untung”. Manajemen modal seorang trader mengalokasikan dananya sebesar $10,000 untuk trading EUR/USD, dan membeli 2 lot diharga 1.2900, dan akan kembali membeli 2 lot jika harga Euro mencapai 1.3000, dan seterusnya, maka trader tersebut hanya membutuhkan 5 kali transaksi dengan trend bergerak 400 poin untuk membuat return 200%. Logika dibalik Pyramiding adalah jika pasar bergerak sesuai dengan yang diharapkan, maka kemungkinan besar trend sedang terjadi. Dan tambahan posisi perlu dilakukan dengan harapan pasar akan meneruskan arah sesuai dengan trend, dan manajemen modal ini bisa sangat powerful dalam menciptakan keuntungan. Namun bagaimanapun, setiap metode manajemen modal memiliki kelemahan tersendiri. Pyramiding bisa juga mengecewakan jika harga bergerak tidak sesuai dengan perkiraan atau harapan sebelumnya.

    Manajemen modal jenis position sizing beserta variasinya ini merupakan metode yang pernah terbanyak dan paling direkomendasikan oleh trader profesional dan mungkin kita disadari atau tidak telah menggunakan metode manajemen modal ini sejak lama. Secara sederhana, Manajemen modal Fixed Fractional method adalah penentuan ukuran posisi secara tetap (fixed) berdasarkan persentase manajemen modal tertentu dari jumlah jumlah modal.

    Manajemen modal berkaitan dengan resiko untuk setiap transaksi. Ada dua jenis konsep manajemen modal yaitu berdasarkan transaksi terakhir dan berdasarkan ekuiti. Jenis manajemen modal pada umunya menambah posisi pada saat untung atau rugi dengan jumlah lot tetap atau dengan penggandaan. Melalui Fixed Fractional Anda dapat memilih persentase resiko yang ingin digunakan. Semakin tinggi persentase resiko terhadap ekuiti, semakin sedikit transaksi rugi yang mampu Anda terima.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Jadi, diharapkan artikel ini dapat memberikan kemudahan anda dalam trading. Temukan informasi lain yang mudah dan cocok untuk anda dalam segala kondisi market.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI TRADING ini langsung dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda.
  • CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait