ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

Yuk Cari Tahu! Mengapa Suku Bunga Penting Untuk Trading Forex

Story by : Danuh Nuraga
Category at: Analisa Fundamental
Published : February 25, 2021
Dilihat: 1053 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Patut dicatat nih khususnya buat trader pemula, faktor terbesar yang mempengaruhi pasar valuta asing atau pasar forex adalah perubahan suku bunga yang dilakukan oleh salah satu dari delapan bank sentral global.

Perubahan ini merupakan respons tidak langsung terhadap indikator ekonomi lain yang diamati sepanjang bulan, dan mereka berpotensi dapat menggerakkan pasar segera dan dengan kekuatan penuh.

Karena perubahan tingkat kejutan seringkali memiliki dampak terbesar pada pedagang, memahami bagaimana memprediksi dan bereaksi terhadap pergerakan volatile ini dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.

Pengaruh Suku Bunga Terhadap Pasar Forex salah satu yang mempengaruhi volatilitas pasar forex adalah perubahan tingkat suku bunga yang dikeluarkan oleh masing-masing negara. Jika kamu belum tahu tentang faktor apa saja yang mempengaruhi volatilitas pasar forex maka silahkan kamu baca terlebih dahulu tentang indikator ekonomi di halaman berikut ini.

Perubahan suku bunga ini nantinya akan mempengaruhi volume supply dan demand yang selanjutnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang itu sendiri. Nilai tukar mata uang sering digunakan untuk mengukur perekonomian suatu negara.

Nilai tukar adalah perjanjian antara dua mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari. Nilai tukar mata uang berperan penting untuk banyak hal. Salah satunya adalah perdagangan antar negara. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang.

Tingkat Suku Bunga

Semakin tinggi tingkat suku bunga yang dikeluarkan oleh bank sentral maka semakin tinggi permintaan terhadap mata uang tersebut karena semakin tinggi nilai tambah yang bisa diberikan kepada investor pasar uang. Jadi jika bank sentral selalu menaikkan suku bunga dari waktu ke waktu maka trend mata uang tersebut akan semakin naik juga.

  • Pengaruh Kenaikan Suku Bunga

Di pasar forex kenaikan suku bunga akan mempengaruhi nilai tukar mata uang dan untuk lebih jelasnya kita ambil contoh pasangan mata uang GBP/USD dengan suku bunga mata uang poundsterling (GBP) 0.5% dan mata uang dollar (USD) 0.5%.

Asumsikan, bank sentral Amerika (The Fed) menaikkan suku bunga dari 0.5% menjadi 0.75% (naik 0.25%) sedangkan kawasan Inggris suku bunganya tetap maka akan banyak investor yang mengalihkan instrument investasinya sedikit atau banyak yang berupa saham atau mata uang lainnya kedalam bentuk mata uang dollar (USD). Dan jika kita lihat melalui grafik pasangan mata uang GBP/USD maka akan terlihat bearish yang artinya banyak investor atau spekulan yang membeli mata uang dollar (USD) dan menjual mata uang poundsterling (GBP) .

Dan kondisi bearish bisa saja terjadi pada pasangan mata uang lainnya seperti xxx/USD atau USD/xxx jika kawasan lainnya tidak menaikkan tingkat suku bunga. Menaikknya volume pembelian mata uang dollar (USD) oleh investor karena dianggap mata uang tersebut lebih memberikan imbal hasil yang tinggi dibandingkan instrument investasi lainnya.

  • Pengaruh Penurunan Suku Bunga

Ketika bank sentral Amerika (The Fed) menurunkan tingkat suku bunga dari 0.5% menjadi 0.25% maka banyak investor yang akan menjual mata uang dollar (USD) yang merupakan instrument investasinya kedalam bentuk investasi seperti saham atau mata uang lainnya yang memberikan imbal hasil lebih tinggi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh kenaikan atau penurunan suku bunga sangat besar terhadap pergerakan nilai tukar mata uang dan kita sebagai investor pasar uang atau trader forex harus benar-benar memperhatikan isu atau kebijakan yang akan diambil oleh bank sentral dalam menjalankan perekonomiannya karena hal ini mempunyai pengaruh sangat besar terhadap volatilitas di pasar forex.

 

Perbedaan Tingkat Inflasi antar Dua Negara

Negara dengan tingkat inflasi yang rendah memiliki nilai tukar mata uang yang lebih kuat daripada negara yang inflasinya tinggi. Daya beli (Purchasing Power) negara dengan inflasi rendah lebih kuat. Contoh negara dengan inflasi rendah adalah Jepang, Jerman, dan Swiss.

Perbedaan Tingkat Suku Bunga Antar Negara

Bank sentral negara dapat mengubah suku bunga untuk mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata uang. Tingginya suku bunga akan menaikkan permintaan mata uang. Hal tersebut akan mengakibatkan tingginya nilai return. Tingginya nilai return dapat mengundang investasi domestic, maupun luar negeri.

Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan berasal dari semua pembayaran dari hasil jual beli barang dan jasa. Neraca Perdagangan deficit apabila negara membayar lebih banyak ke negara partnernya. Hal tersebut disebabkan negara akan membutuhkan lebih banyak mata uang.

Hutang Publik

Negara menggunakan neraca anggaran domestic untuk membiayai proyek dalam negeri. JIka anggaran tersebut membengkak, maka public debt akan membengkak. Hal tersebut akan berakibat naiknya inflasi.

Deficit bisa ditutupi dengan menjual bond pemerintah atau mencetak uang. Jika hutang tetap membengkak, negara akan berstatus default (gagal bayar). Tingginya public debt akan memperlemah nilai tukar mata uang.

Rasio Harga Ekspor dan Harga Impor

Harga ekspor yang lebih tinggi dari harga impor akan memperkuat nilai tukar mata uang. Permintaan akan barang dan jasa pun akan turut meningkat.

Kestabilan Politik dan Ekonomi

Investor akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang stabil dan cenderung meningkat. Selain kinerja ekonomi, kestabilan politik juga dipertimbangkan. Negara yang politiknya sedang kacau memiliki resiko tinggi untuk berinvestasi. Jika jumlah investor menurun, maka nilai tukar mata uang juga akan menurun.

 

 


Artikel Terkait