SEMUA ARTIKEL

SEMUA ARTIKEL

Apa itu PER (Price to Earning Ratio) dalam Analisa Fundamental Saham?  Pengertian, Rumus, dan manfaatnya

Story by : Hadi J
Category at: Analisa Fundamental
Published : March 15, 2023
Dilihat: 315 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

PER (Price to Earning Ratio) adalah salah satu indikator yang penting dalam analisis investasi saham. PER jadi salah satu metrik keuangan yang populer.

Metriks ini seringkali digunakan oleh investor dan analis keuangan untuk menilai kelayakan investasi pada saham tertentu.

Dilansir dari Investopedia, bisa dikatakan Price to Earning Ratio adalah suatu mengukur seberapa banyak investor bersedia membayar untuk setiap dolar laba bersih perusahaan. 

The price-to-earnings ratio is the ratio for valuing a company that measures its current share price relative to its earnings per share (EPS). The price-to-earnings ratio is also sometimes known as the price multiple or the earnings multiple.

Price to Earning Ratio digunakan untuk mengukur hubungan antara harga saham per lembar dan pendapatan per lembar yang diperoleh oleh perusahaan. 

Sederhananya PER dihitung dengan membagi harga saham dengan laba bersih perusahaan per lembar saham.

Baca Juga: Mengenal EPS (Earning Per Share) untuk Analisa Fundamental Saham

Rasio P/E digunakan oleh investor dan analis untuk menentukan nilai relatif saham perusahaan dalam perbandingan apel dengan apel. Ini juga dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan dengan catatan sejarahnya sendiri atau untuk membandingkan pasar agregat satu sama lain atau dari waktu ke waktu.

Jika bisa dirangkum berikut ini pont penting PER.

  • Rasio harga terhadap pendapatan (P/E) menghubungkan harga saham perusahaan dengan pendapatan per sahamnya.
  • Rasio P/E yang tinggi dapat berarti bahwa saham perusahaan dinilai terlalu tinggi, atau investor mengharapkan tingkat pertumbuhan yang tinggi di masa depan.
  • Perusahaan yang tidak memiliki laba atau merugi tidak memiliki rasio P/E karena tidak ada yang dimasukkan ke dalam penyebut.
  • Dua jenis rasio P/E—P/E maju dan mundur—digunakan dalam praktik.
  • Rasio P/E memiliki nilai paling tinggi bagi seorang analis jika dibandingkan dengan perusahaan serupa di industri yang sama atau untuk satu perusahaan dalam periode waktu tertentu.

Cara Menghitung PER (Price to Earning Ratio)

Untuk menentukan nilai P/E, seseorang harus membagi harga saham saat ini dengan laba per saham (EPS).

Harga saham saat ini (P) dapat ditemukan hanya dengan memasukkan simbol ticker saham ke situs web keuangan mana pun, dan meskipun nilai konkret ini mencerminkan apa yang harus dibayar investor saat ini untuk suatu saham, EPS adalah angka yang sedikit lebih samar.

     Rumus untuk menghitung PER adalah sebagai berikut:

     PER = Harga Saham/Laba Bersih per Lembar Saham​

Harga saham adalah harga pasar terbaru dari saham tersebut dan laba bersih per lembar saham adalah jumlah pendapatan perusahaan per lembar saham setelah dikurangi biaya-biaya operasional dan pajak.

Faktor yang Mempengaruhi PER (Price to Earning Ratio)

PER dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

Industri: PER berbeda-beda antara satu industri dengan industri yang lain karena faktor-faktor seperti tingkat persaingan, prospek pertumbuhan, dan risiko bisnis yang berbeda-beda.

Kinerja perusahaan: Jika perusahaan memiliki laba bersih yang tinggi, maka PER-nya akan lebih rendah.

Siklus bisnis: Selama masa ekspansi ekonomi, PER cenderung lebih tinggi karena laba bersih perusahaan cenderung meningkat. Sebaliknya, selama masa resesi ekonomi, PER cenderung lebih rendah karena laba bersih perusahaan cenderung menurun.

Tingkat suku bunga: Jika suku bunga rendah, PER cenderung lebih tinggi karena investor cenderung mencari investasi yang menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika suku bunga tinggi, PER cenderung lebih rendah karena investor cenderung beralih ke instrumen investasi yang menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi.

Manfaat atau Keuntungan Menggunakan Metrik PER

PER adalah indikator yang berguna untuk membandingkan harga saham dengan kinerja keuangan perusahaan. Jika PER suatu saham lebih rendah dari PER rata-rata industri atau dari PER saham yang sejenis

1. Memudahkan perbandingan antara perusahaan

PER memungkinkan investor untuk membandingkan perusahaan dalam industri yang sama dan ukuran yang sama dengan lebih mudah. Sebagai contoh, jika dua perusahaan dalam industri yang sama memiliki PER masing-masing 10 dan 20, maka investor dapat mengambil kesimpulan bahwa perusahaan pertama lebih murah dibandingkan dengan perusahaan kedua, karena perusahaan pertama menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi per lembar saham dibandingkan dengan harga sahamnya.

2. Menunjukkan valuasi pasar saham

PER dapat memberikan petunjuk tentang seberapa mahal atau murahnya suatu saham dalam perspektif valuasi pasar. Jika PER dari suatu perusahaan sangat tinggi, misalnya 50, maka investor dapat menganggap saham tersebut sebagai terlalu mahal untuk dibeli. Sebaliknya, jika PER sangat rendah, misalnya 5, maka investor dapat menganggap saham tersebut sebagai undervalued atau murah, dan bisa dipertimbangkan sebagai pilihan investasi.

3. Mengukur kinerja historis perusahaan

PER juga dapat memberikan informasi tentang kinerja historis perusahaan, karena pendapatan per lembar saham perusahaan telah dicatat dalam laporan keuangan perusahaan selama beberapa tahun terakhir. Dengan membandingkan PER perusahaan saat ini dengan PER perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya, investor dapat mengevaluasi seberapa baik kinerja perusahaan seiring waktu. Jika PER meningkat dari tahun ke tahun, hal ini dapat menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik.

4. Memberikan informasi potensial keuntungan

PER dapat digunakan untuk memberikan informasi potensial keuntungan yang mungkin diperoleh dari investasi pada saham tertentu. Jika PER suatu perusahaan sangat rendah, maka investor dapat memperkirakan bahwa saham tersebut memiliki potensi untuk naik di masa depan, karena pendapatan per lembar saham perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan harga saham saat ini.

5. Mengukur risiko investasi

PER juga dapat membantu investor dalam mengukur risiko investasi pada suatu saham. Jika PER dari suatu perusahaan sangat tinggi, hal ini dapat menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengalami tren pertumbuhan yang kuat dan memiliki potensi besar untuk pertumbuhan di masa depan, tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika PER sangat rendah, hal ini dapat menunjukkan bahwa saham tersebut stabil dan memiliki risiko yang lebih rendah.

Kesimpulan

PER merupakan salah satu metrik keuangan yang penting untuk digunakan dalam mengevaluasi saham dan membantu investor dalam membuat keputusan investasi yang bijaksana. PER dapat memberikan informasi tentang valuasi pasar saham, kinerja historis perusahaan, potensi keuntungan, dan risiko investasi.

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.

Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.

CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI


Artikel Terkait