SEMUA ARTIKEL

SEMUA ARTIKEL

APA ITU TIME FRAME DALAM TRADING FOREX?

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : August 05, 2020
Dilihat: 7506 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


Istilah time frame atau kerangka waktu sering muncul saat trading forex. Pemahaman yang baik tentang time frame ini sebaiknya sudah dimiliki oleh para trader sejak awal melakukan trading. Time frame ini merupakan salah satu menu yang Anda temukan dalam Metatrader. Metatrader ini adalah suatu software yang harus diunduh dan diinstall oleh setiap individu yang ingin melakukan aktivitas trading online. Metatrader ini menjadi sarana bagi trader untuk transaksi jual beli dan mengelola modal. Perlu dipahami bahwa Metatrader ini diunduh secara gratis melalui situs resmi broker tempat kita mendaftar.

                Time frame ini merupakan sebuah periode waktu yang dipilih oleh seorang trader saat menganalisa atau melakukan kegiatan trading dengan pilihan seperti detik, menit, jam, hari, minggu dan bulan.

Time frame dalam trading forex biasanya dibagi dalam tiga periode, yaitu:

  • Long term / jangka panjang
  • Medium term / Middle term / jangka menengah
  • Short term / jangka pendek

Para trader memiliki pilihan untuk menggabungkan ketiga time frame tersebut atau hanya menggunakan satu time frame jangka panjang dan time frame jangka pendek saat menganalisa trading-trading yang potensial. Trader memilih time frame yang memiliki jangka waktu lebih panjang untuk mengidentifikasi pengaturan trading dan time frame yang lebih pendek berguna untuk pengaturan waktu entri.

 

 Kurun Waktu yang ditampilkan dalam Time Frame

M1

1 menit

M5

5 menit

M15

15 menit

M30

30 menit

H1

1 jam

H4

4 jam

D1

1 hari

W1

Mingguan

MN

Bulanan

 

Time frame long term:

  • Berkisar antara beberapa minggu hingga beberapa bulan atau bahkan ada yang sampai bertahun-tahun.
  • Trader perlu terus mengikuti berita serta mengamati faktor fundamental seperti berbagai program pemerintah yang diterapkan,  berita tentang mata uang terkait atau berita dari bank sentral. Hal ini memberi kemudahan bagi trader untuk tidak terus-menerus memeriksa chart.
  • Trader menggunakan analisa fundamental karena analisa ini bisa memberikan dampak jangka panjang.
  • Trader bisa mendapatkan profit jauh lebih banyak yaitu sekitar ratusan hingga ribuan pips.
  • Potensi loss berkurang karena tidak begitu banyak order yang dibuka.
  • Menunggu sinyal yang muncul menuntut para trader untuk lebih bersabar.
  • Saat floating minus, trader membutuhkan dana yang besar jika memilih time frame long term ini.
  • Trader harus benar-benar memperhatikan pengelolaan keuangan dengan baik karena kerugian yang terjadi dalam time frame long term ini mungkin lebih besar dibanding time frame yang lain.

Time frame medium term / middle term:

  • Berkisar antara H1 sampai daily,  namun ada juga trader yang menggunakan time frame H4.
  • Time frame H1 digunakan oleh para trader untuk mencari sinyal masuk.
  • Time frame daily atau H4 digunakan oleh para trader untuk melihat trend.
  • Trader yang menggunakan time frame medium term atau middle term ini disebut sebagai swing trading atau day trader.
  • Trader memiliki banyak kesempatan dalam membuka posisi.
  • Memiliki stop loss yang lebih kecil dibanding time frame jangka panjang sehingga trader memiliki risiko lebih banyak untuk mengalami loss.
  • Trader meluangkan waktu lebih lama untuk mengamati chart karena pergerakan harga harus terus diawasi.
  • Trader harus selalu mengikuti berita ekonomi.

 

Time frame short term:

  • Menggunakan time frame menit (M1, M5, M15 dan M30) hingga maksimal menggunakan H1 untuk melihat trend.
  • Trader yang menggunakan time frame short erm ini disebut sebagai scalper. Scalper biasanya hanya mengambil 1-30 pips hingga paling banyak 100 pips pada setiap transaksinya.
  • Begitu terlihat minus, trader bisa langsung mengambil posisi close sehingga trader tidak menanggug risiko terlalu lama.
  • Trader sering membuka posisi karena ada lebih banyak sinyal entry.
  • Trader harus meluangkan banyak waktu untuk selalu mengamati chart.
  • Keuntungan yang didapatkan terbatas, hanya beberapa pips saja.
  • Banyak posisi yang dibuka sehingga risiko pun lebih besar.

Artikel Terkait