SEMUA ARTIKEL

SEMUA ARTIKEL

Mengenal Apa Itu Sideway Market dan Indikator Pendeteksinya

Story by : Danuh Nuraga
Category at: STRATEGI TRADING
Published : July 21, 2023
Dilihat: 797 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Sumber: Freepik

Sideways juga disebut konsolidasi. Sideways mengacu pada fakta bahwa harga saham berfluktuasi sedikit selama periode waktu tertentu, dan tidak ada tren naik atau turun yang jelas. Harga saham dalam situasi konsolidasi. Guncangan pasar pada tahap ini kecil dan arahnya sulit dipahami, yang paling membingungkan investor.

Hal ini biasanya diakibatkan karena penawaran dan permintaan (bullish dan bearish) yang sama-sama kuat dalam periode waktu tertentu. Kondisi ini membuat pergerakan harga pada suatu aset menjadi cenderung datar dalam jangka waktu yang lama sebelum memulai tren baru yang bisa saja mengalami kenaikan atau justru sebaliknya. Jadi saat menghadapi kondisi seperti ini, investor atau trader harus berhati-hati karena tidak ada yang tahu apakah market akan naik atau turun pada tren berikutnya.

Selama Sideways market, volume yang merupakan indikator penting dalam trading sebagian besar akan tetap datar karena bullish dan bearish sama-sama mendominasi. Kondisi ini bisa meleset naik atau bahkan turun tajam ke satu arah ketika breakout maupun breakdown terjadi. Hal inilah yang membuat trader harus melihat indikator teknis dan pola grafis saat menganalisis sideway market. Cara ini bertujuan untuk memberikan sinyal ke mana kira-kira arah harga dan kapan breakdown atau breakout mungkin terjadi.

Ciri-ciri dari kondisi sideways terlihat jelas ketika grafik menunjukkan alur yang membentuk kerucut dengan warna hijau & merah yang pendek. Dikarenakan kondisinya yang menimbulkan keragu-raguan, sideways sukar untuk dimanfaatkan untuk menghasilkan keuntungan dalam trading.

Alasannya sulit untuk memprediksi kapan pasar akan turun, atau naik. Namun, dalam kondisi seperti ini biasanya masih ada trader yang memilih untuk menginvestasikan uangnya. Investasinya ini disimpan sebagai investasi jangka panjang.

 

Jenis-Jenis Sideways 

Mengenal Apa Itu Sideway Market dan Indikator Pendeteksinya
Sumber: Freepik

Pola sideways atau konsolidasi merupakan pola pergerakan harga yang menunjukan adanya fluktuasi kecil harga aset dalam rentang waktu tertentu. Sideways tidak hanya muncul di bagian head dan bottom  tetapi juga bisa muncul di bagian rising dan falling pada grafik. Biasanya, sideways terjadi sekitar 2 minggu. Patokan waktu ini bisa menjadi acuan dasar untuk menentukan apakah chart harga membentuk pola sideways atau tidak. Berdasarkan tahap pergerakan harga, sideways juga terdiri atas empat jenis seperti berikut:

 

1. Upside Sideways

Tipe sideways ini biasanya terbentuk di bagian atas (head) dari grafik pergerakan harga. Jenis sideways ini muncul setelah harga aset turun (bearish). Di momen tersebut, trader yang melakukan transaksi sangat terbatas sehingga harga tidak kembali mengalami penurunan. Namun, volume transaksi relatif lebih besar dibandingkan volume transaksi di hari sebelumnya. Harga tertinggi dan terendah instrumen trading juga tidak mengalami perubahan.

2. Downtrend Sideways

Pola sideways ini muncul ketika harga aset mengalami penurunan lalu mulai menunjukan titik stabil sehingga memicu peluang rebound. Akan tetapi, hal itu hanya berlaku dalam waktu singkat dan harga aset kembali turun. Tipe sideways ini biasanya hanya terjadi pada waktu singkat.

Setelah itu, harga saham akan kembali mengalami penurunan yang signifikan. Jika pola sideways jenis ini muncul, Anda bisa melakukan entry sell saat harga kembali menunjukan titik stabil agar tidak mengalami kerugian besar atau Anda bisa melakukan hold sampai harga saham menunjukan sinyal bullish yang kuat.

 

3. High Sideways

Jenis sideways ini muncul saat chat harga menunjukan pola rising (membentuk garis yang menyempit ke atas). Setelah chart harga menunjukan adanya kenaikan, harga aset mengalami stagnasi lalu berfluktuasi. Hal ini menunjukan bahwa banyak trader tidak mampu melakukan entry buys karena kenaikan harga saham yang terlalu tinggi.

Akibatnya, trader yang melakukan aksi beli (overbought) mulai berani melakukan aksi jual (oversold). Hal ini menyebabkan harga saham akan kembali turun. Untuk mengambil profit, Anda sebaiknya melakukan entry posisi ketika harga aset mulai stabil. Jangan mengambil keputusan saat pasar sedang berada dalam titik jenuh, baik oversold atau overbought, karena setelah itu harga aset akan kembali terkoreksi.

 

4. Low Sideways

Pola sideways jenis ini biasanya terjadi dalam waktu yang lebih lama dibandingkan jenis sideways lainnya. Terbentuknya pola ini diawali oleh adanya penurunan harga yang cepat, kemudian harga semakin menurun hingga mencapai level terendah. Anda bisa mengambil profit dengan melakukan entry buy saat harga menembus level support pada time frame 60.

 

Ciri-Ciri Sideways Market

Mengenal Apa Itu Sideway Market dan Indikator Pendeteksinya1
Sumber: Freepik

Bagi seorang trader atau investor sangat penting untuk mengetahui tanda-tanda terjadinya sideway market. Salah satu ciri sideway market yang paling mudah dikenali adalah saat grafik menunjukkan pola gunung kecil dan lembah dengan candle hijau  merah yang pendek. Pola tersebut merupakan gambaran dari pergerakan pasar yang stabil, atau tidak naik dan tidak turun.

Dalam kondisi sideway seperti ini, melakukan trading bisa menjadi resiko besar karena tidak mudah dan berbahaya. Inilah yang membuat sideway market dapat dijadikan waktu yang tepat untuk menahan diri dari trading serta melihat peluang yang ada. 

Sideway market memiliki waktu menyamping kurang lebih sekitar 2 minggu. Jika tidak, maka kondisi ini bukan disebut sideway market. Hal ini merupakan prinsip utama yang membedakan sideway market atau bukan.

Selain dengan mengalami grafik, mengamati indicator juga bisa menjadi acuan untuk mendeteksi sideway market. Beberapa jenis indikator yang bisa digunakan untuk mendeteksi sideway market antara lain seperti di bawah ini :

 

Contoh Indikator Pendeteksi Sideways Market

1. Indikator Overlay

Ada beberapa jenis indicator overlay yang bisa digunakan untuk mendeteksi sideway market, di antaranya:

  • Indikator William’s Alligator

Indikator ini mendeteksi sideway dengan melihat pola garis yang berlawanan. Hal ini menunjukkan bahwa trend terbentuk. Akan tetapi jika pola garisnya saling bertumpukan, maka artinya pasar sedang mengalami kondisi sideway.

 

  • Indikator Bollinger Band

Indikator jenis ini mendeteksi sideway market adalah dengan menunjukkan grafik berbentuk pola horizontal yang memiliki saluran semakin sempit. Jika terjadi hal demikian, ada baiknya investor dan trader harus menunggu hingga Bollinger band, yang nantinya melebar dan dapat dijadikan kesempatan untuk masuk pasar dari batas atas hingga bawah.

 

  • Indikator Parabolic SAR

Indikator ini melihat kondisi pasar dari titi sinyal serta grafik harga. Semakin dekat titik sinyal dengan grafik harga, maka kondisi pasar yang datar dapat dengan mudah terdeteksi.

 

2. Indikator Oscillator

Indikator lainnya yang juga bisa digunakan untuk mendeteksi sinyal sideway adalah indicator oscillator. Ada beberapa jenis indikator oscillator yang bisa mendeteksi sideway, antara lain:

 

Indikator Accelerator Oscillator (AO)

Indikator ini dapat melihat volatilitas rendah. Hal ini terjadi ketika histogram mengecil dan berfluktuasi di area garis dasar. Contohnya seperti gambar di bawah ini, cara mendeteksi sideway melalui indikator ini adalah dengan melakukan pencermatan. Jika terjadi volatilitas rendah, maka market sedang menunjukkan posisi sideway.

 

Indicator Relative Strength Index (RSI)

Cara kerja Indikator RSI untuk mendeteksi sideway market adalah dengan memperlihatkan rasio rata-rata pada kenaikan harga penutupan. Jika indicator ini tidak menunjukkan kondisi divergen, maka artinya pasar sedang mengalami sideway.

 

Indicator Average Directional Index Movement ( ADX)

Indikator ADX digunakan untuk melihat tren berdasarkan algoritma yang valid dan minim delay. Indikator ini dapat melihat bagaimana pasar bergerak, apakah naik atau turun.  Untuk mendeteksi sideway, bisa anda lihat jika sinyal berada di bawah level 20.

 

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

- Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
- Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan
  Saya untuk mengenal trading lebih detail.
- Untuk pembelajaran lebih intensif dan lebih dalam, silahkan
  ke Sekolah Forex Gatis
- CALL atau whatsapp dan cari DANUH silahkan hubungi di SINI


Artikel Terkait