SEMUA ARTIKEL

SEMUA ARTIKEL

Menguak Mitos Seputar Psikologi Trading

Story by : Danuh Nuraga
Category at: Psikologi
Published : June 15, 2023
Dilihat: 537 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Sumber: Freepik

Sebagian emosi ini sebenarnya berguna dan boleh jadi dapat kita rangkul, namun yang lain seperti ketakutan, keserakahan, kegugupan dan kecemasan harus dicegah. Psikologi trading itu kompleks dan membutuhkan waktu untuk dikuasai sepenuhnya.

Secara nyata, banyak trader lebih mengalami efek negatif psikologi trading dari aspek positifnya. Pernyataan ini dapat terlihat terjadinya penutupan posisi trading yang rugi secara prematur, misalnya, karena munculnya ketakutan akan kerugian terlalu besar, atau sederhananya menggandakan posisi yang rugi ketika ketakutan menyadari kerugian berubah menjadi keserakahan.

Banyak trader yang umumnya pemula masih menganggap bahwa Psikologi Trading ini hanya mitos belaka, namun bagi yang sudah profesional memiliki anggapan ketidaksuksesan di pasar forex terjadi karena beberapa hal. Misalnya ada kemungkinan sistem trading yang kurang maksimal. Atau faktor lainnya seperti pergerakan kondisi pasar. Bahkan diri sendiri juga konon menjadi salah satu pemicu ketidaksuksesan trader dalam mencari peruntungan di pasar forex.

Dari hal tersebutlah banyak trader beranggapan bahwa psikologi dan penataan mental penting diperhatikan. Apalagi jika trader ingin sukses meraup keuntungan besar dalam bidang trading forex. Sayangnya, meski terdengar penting ada beberapa mitos mengenai psikologi yang kerap disalahartikan trader. Akibatnya banyak trader yang cenderung berpedoman pada kesalahan tersebut. Berikut beberapa mitos seputar psikologi trading yang paling populer.

 

Trading sebagai sumber penghasilan

Tujuan transaksi dari trader yang baik justru bukanlah untuk menghasilkan uang, namun tujuannya adalah bertransaksi dengan baik. Jika dia bertransaksi dengan benar, maka uang pun datang mengikutinya. Berbeda dengan trader pecundang, trader yang sukses terus mengasah keterampilan mereka dan mencoba meraih prestasi terbaik.

Trader seperti itu telah naik ke tingkat di mana kemenangan tidak membangkitkan semangatnya dan dia kekalahan tidak menjatuhkannya. Dia begitu fokus pada trading dan meningkatkan kemampuannya sehingga uang tidak lagi mempengaruhi emosinya.

 

Tidak Realistis

Menguak Mitos Seputar Psikologi Trading
Sumber: Freepik

Seperti yang telah banyak disebutkan sebelumnya, trader sukses adalah seorang yang realistis, yang mengetahui kemampuannya serta keterbatasan dirinya. Trader tersebut haruslah mempunyai pengelolaan uang yang disiplin.

Ada 3 mindset yang harus disingkirkan oleh trader bila ingin sukses dalam trading. Inilah 3 pandangan berikut:

 

Merasa Kurang Pengetahuan

Trader pecundang akan menyalahkan kurangnya pengetahuan dan informasi atas kekalahannya. Dia cenderung akan merasa bahwa dia tidak mengetahui resep-resep trading yang ampuh. Mereka mencurigai bahwa para trader sukses pasti punya pengetahuan yang dirahasiakannya.

Para trader ini bahkan banyak mengikuti seminar dan membeli buku dengan harapan mengetahui “resep rahasia” yang ampuh untuk trading. Tidak sedikit pula trader yang pasrah pada transaksinya hanya dengan berdoa tanpa mencari tahu apa kesalahannya dalam trading.

Untuk dapat trading dengan baik pun diperlukan pengalaman yang memadai dan kelihaian dalam melihat peluang, serta yang tidak kalah penting adalah disiplin dalam pengelolaan uang dan emosi.

 

Merasa Modalnya Selalu Kurang

Mindset yang juga berbahaya adalah selalu trader selalu merasa modalnya terbatas. Banyak pecundang yang merasa bahwa mereka bisa lebih sukses apabila mereka dapat bertransaksi dengan modal yang lebih banyak.

Banyak pecundang yang langsung bangkrut dari sekali transaksi, bahkan seringkali, setelah mereka menutup posisi ruginya, pasar langsung berbalik arah. Pemikiran bahwa mereka bisa menang bila punya modal lebih, sebetulnya adalah bentuk keserakahan mereka sendiri. Tidak jarang seorang trader meminjam modal dari sahabat-sahabatnya juga dari saudara-saudaranya. Namun penting untuk diketahui, bila seorang trader tidak mampu mengelola emosinya, sebanyak apapun modal yang dipunyai pun tidak akan cukup untuk memenuhi rasa serakahnya.

 

Mindset Autopilot

Mitos ketiga yang harus dihindari bila ingin menjadi trader sukses yaitu mindset bahwa trading dengan sistem autopilot dapat membawa kepada kesuksesan. Pada kenyataannya beberapa trader mencoba mengembangkan sistem trading otomatisnya dan sebagian lainnya membeli dari ahlinya. Hal ini disebabkan oleh kemalasan, keserakahan, dan buruknya literasi keuangan mereka.

Tidak sedikit trader yang mengeluarkan uang demi membeli sistem yang mengubah seperangkat kode menjadi aliran uang. Perlu Anda ketahui bahwa orang seperti ini tidak ada bedanya dengan ksatria abad pertengahan yang membayar ahli kimia untuk mengubah besi tua menjadi emas.

Trading adalah aktivitas yang dijalankan oleh manusia, dimana penilaian atas suatu instrumen dilakukan dengan cara seksama dan masing-masing instrumen adalah unik, dimana aktivitas penilaian ini tidak bisa digantikan oleh mesin semata.

 

Mengelola Psikologi Mutlak Dalam Trading

Menguak Mitos Seputar Psikologi Trading1
Sumber: Freepik

Trading memang terlihat mudah. Saat trader pemula menang, biasanya dia akan merasa dirinya hebat dalam trading, dan tak jarang akhirnya mengambil risiko secara liar dan kehilangan segalanya.

Seorang trader dapat mendasarkan analisisnya pada analisis fundamental atau analisis teknikal, juga dapat saja bertransaksi berdasarkan tren ekonomi dan politik yang sedang berlangsung, atau pun informasi “orang dalam”, atau hanya sekedar berharap.

Mayoritas trader menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari transaksi yang baik. Namun begitu mereka memasuki transaksi, kehilangan kendali atas emosinya. Mereka mengendarai roller coaster emosi dan melupakan elemen penting yang diperlukan untuk memenangkan trading.

Seorang trader bisa sukses hanya jika dia menganggap trading sebagai sesuatu yang serius. Trader haruslah mencamkan 3 hal yang telah dibahas dalam artikel ini dan menyingkirkannya dari keseharian trading mereka.

Semua trader pemenang tahu pentingnya psikologi dalam trading, sementara semua trader pecundang amatir mengabaikannya.

Trading dengan emosi, apalagi angan-angan sangatlah fatal karena jika pikiran Anda tidak sesuai dengan pasar, atau jika Anda mengabaikan perubahan dalam psikologi massa orang banyak, maka Anda tidak memiliki kesempatan untuk menghasilkan uang.

Untuk menjadi trader yang baik, Anda perlu trading dengan mata terbuka, dan tidak membuang waktu dan energi Anda pada penyesalan dan angan-angan semata.

 

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

- Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
- Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan
  Saya untuk mengenal trading lebih detail.
- Untuk pembelajaran lebih intensif dan lebih dalam, silahkan
  ke Sekolah Forex Gatis
- CALL atau whatsapp dan cari DANUH silahkan hubungi di SINI


Artikel Terkait